BAB 51

153K 4.7K 299
                                    

Kayla sudah mendarat ditempat orangtuanya berada,yaitu Prancis. Kayla sudah sering bolak-balik kesini jadinya ia biasa saja. Hanya saja ia selalu kagum dengan suasana disana. Tetapi mengapa kali ini tidak, seperti ada rasa yang menjanggal di hatinya. Mereka masih berada dibandara menunggu orang yang menjemput mereka. Tak lama supir yang menjemput mereka datang dan keduanya langsung dibawa pergi dadi bandara.

Dinda dan Kayla kira mereka akan langsung pulang kerumahnya yang berada disini. Tetapi ini bukan jalan ke arah rumahnya. Dinda dan Kayla saling bertukar tatapan arti bertanya satu sama lain kita akan dibawa kemana.

"Emm pak kita mau kemana ya? Kok kita gak pulang kerumah" tanya Dinda pada supirnya yang memang orang Indonesia.

"Kita akan kerumah sakit non,memang tuan Vano gak bilang mengapa non disuruh kesini?" tanya pak Adi.

Dinda menggeleng Kaylapun sama.

"Memang ada apa ya pak?" tanya Kayla kali ini.

"Kakek non meninggal" jelas pak Adi membuat Kayla dan Dinda diam.

Tiga kata yang muncul dari bibir pak Adi seakan memberikan tusukan pisau,perih. Dinda dan Kayla diam seribu bahasa. Hingga keduanya menangis tanpa suara. Kakek yang selalu memanjakan mereka berdua. Kakek yang sudah seperti ayah mereka sendiri dikala Vano sedang sibuk.

Sesampainya dirumah sakit keduanya segera berlari keruangan kakeknya. Sampai disana dilihatlah kakeknya sudah dibungkus kain kafan,hanya tinggal mukanya saja. Dan ternyata hanya menunggu mereka berdua.

"Kakek" pekik keduanya bersamaan lalu memeluk kakeknya yang terbujur lemah diatas kasur rumah sakit.

"Yang sabar Kak,Dek doain kakek bahagia disana" ucap Vano sambil menenangkan putrinya. Padahal hati Vano juga sakit melihat orangtua satu-satunya meninggalkan dia.

"Kakek bangun, Kay udah besar nih. Kay udah bisa naik sepeda sendiri jadi kakek gak usah pegangin Kay lagi. Kay juga bisa kok bonceng kakek. Tapi kakek bangun ya" lirih Kayla.

"Kakek bangun dong,Dinda juga mau ngasih tau kakek, Dinda udah gak pernah jahilin Kayla lagi tau,Dinda sayang banget sama Kayla. Masa kakek gak sayang sih sama kita?" lirih Dinda.

Nata mengelus putrinya dari belakang. Nata juga sama hancurnya dengan mereka bertiga. Bagaimana tidak orangtua Vano memperlakukan Nata seperti anak sendiri. Vano itu anak tunggal jadilah ia yang mengurus orangtuanya disaat sakit.

Tangis Dinda dan Kayla kembali pecah saat wajah kakeknya yang amat sangat mereka sayangi ditutup. Vano dan Nata terus menenangkan putrinya.

"Harus ikhlas nak,kakek jadi gak ngerasain sakit lagi. Kakek udah senang disana" ucap Nata.

"Tapi kakek belum liat Dinda wisuda mah,kemarin kakek janji mau datang ke wisuda Dinda nanti" lirih Dinda.

"Bener,kakek juga janji sama Kay mau ajak Kay jalan-jalan lagi. Tapi kenapa kakek malah pergi duluan ninggalin kita" lirih Kayla.

Vano memeluk anak dan istrinya. Ia harus kuat agar merekapun kuat. Meskipun rasanya amat sangat sakit.

****

Raka cs sudah berada di gudang biasa mereka melakukan aksi baku hantamnya. Dan dilihatlah disana musuhnya sudah datang lebih dulu. Tanpa basa basi ketua genk Veros memberi instruksi pada anggotanya untuk melakukan penyerangan.

Buk

Buk

Buk

Suara itu berasal dalam gudang yang tak lain dan tak bukan adalah aksi mereka yang saling tonjok satu sama lain. Sudah berapa banyak anggota Veros yang tumbang tapi tidak sama sekali dengan Raka cs.

"Mati lo anjing" ucap Dino ketua Veros.

Raka yang kali ini kena sasaran empuk dari Dino. Sungguh Raka sedang tidak konsen kali ini. Makanya ia kecolongan saat Dino memukulnya.
Raka terus dipukuli oleh Dino hingga tiba-tiba Akbar datang menyelamatkan Raka. Akbar memukul Dino hingga tumbang.

Setelah merasa menang,Raka cs segera pergi dari sana sebelum polisi datang. Diperjalanan keduanya masih saja diam tak bicara. Tetapi saat mereka sudah sampai di basecamp barulah Raka membuka percakapan.

"Thanks Bar udah bantuin gue tadi" ucap Raka sambil menjabat tangan Akbar.

"Udah seharusnya emang begitu,apalagi itu lo gue gak bisa diem aja" ucap Akbar.

"Cieeee balikan eh baikan" celetuk Wisnu.

"Cieeee ada acara makan-makan gak nih?" Celetuk Rian.

"Makan mulu otak lo!" Ujar Wisnu sewot.

"Hm boleh juga sekalian perayaan kita menang,kita makan-makan yang bayar Raka" ujar Akbar sambil nyengir kuda tanpa dosa.

Semuanya menatap Raka sambil tersenyum juga. Dengan gerakan slow Raka mengangguk membuat semua yang disana menjadi heboh.

"Cafe biasa" intruksi Akbar lalu berjalan ke arah motornya dan membuat yang lain ikutan bangkit.

"Gue yang bayar,dia yang pilih tempat. Untung temen" gerutu Raka.

Mereka semua berangkat menuju cafe tempat biasa ngumpul. Siapa yang tidak senang bukan makan gratis.

Raka melajukan mobilnya ke arah yang sama tetapi dengan fokus yang berbeda. Fokus Raka masih dengan Kayla entah apa yang sedang pacarnya eh masih pacar atau mantan sih? Kan belum ada kata putus tau ah Raka bingung.

"Arghhh dia gak kangen gue ape" gerutu Raka.

Saat sedang mengerutu tak jelas tiba-tiba ponselnya berdering. Ada panggilan masuk tanpa melihat siapa yang menghubunginya Raka langsung mengangkatnya.

"Halo Kay"

"...."

"Eh salah ya,sorry gue kira Kayla. Ada apa Sal?" ucap Raka sambil melihat nama siapa yang tertera disana. Ternyata memang Salsa.

"...."

"Dijalan kenapa?"

"...."

"Gak bisa,gue lagi ada urusan"

"...."

"Share location gue otw"

Bip

Saat melihat lokasi yang di kirim Salsa,Raka segera meluncur. Niatnya tadi menolak Salsa hanya saja ia tidak tega mendengar suara Salsa saat bilang 'oh gitu yaudah deh' dengan suara parau. Jadilah ia akan menjemput Salsa menuju dimana Salsa sedang berada.

Diperjalanan menuju Salsa,Raka sudah menghubungi Akbar untuk pesanan makanan lebih dulu karena dirinya sedang ada urusan. Awalnya Akbar menolak dan bilang akan nunggu Raka hanya saja Raka tetap meyakinkan dia akan kembali setelah urusannya selesai. Raka tak munkin memberi tahu Akbar jika sekarang urusan Raka yaitu menjemput Salsa. Bisa-bisa mereka perang dingin lagi,padahal baru aja baikan beberapa menit lalu.

Bersambung ahhh.

Duhhhh gimana ya perasaan Kayla? Bikin mereka balikan atau jangan nih?

PremanSekolah [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang