Salsa.
Yah tangan Salsa yang berani menggapai tangan Raka saat ini. Perasaan sesak muncul seketika melihat Raka memilih diam tanpa menyuruh pergi tangan itu.
"Raka" panggil Salsa.
Raka diam tak menjawab. Matanya fokus pada dua titik. Satu wajah Kayla dan kedua tangan yang sedang berada di lengannya saat ini. Seperti nya sudah lama sekali ia tak merasakan hal ini.
"Raka? Sejak kapan kamu sekasar ini?" tanya Salsa lagi.
Muka Kayla sudah berubah. Rasanya seperti ada yang melempar bawang kematanya. Perih. Seperti ingin menangis.
"Bim lo udah rapikan? Balik yuk" ajak Kayla.
"Udah kok" jawab Bimo sedikit takut.
Kayla menarik tangan Bimo menuju bangkunya lebih dulu dan merapikan barang-barangnya lalu keluar kelas tanpa melihat kebelakang.
Sesampainya didepan parkiran Kayla mengambil nafas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya agar tidak menangis.
"Lo cemburu liat Raka?" spontan Bimo.
"Pacar mana yang gak cemburu ngeliat pacarnya di gandeng cewek lain?" sahut Kayla.
"Begitu juga Raka,dia tadi negor gue karena dia cemburu sama gue"
"Negornya gausah pake kekerasan kan bisa?"
"Kan lo tau sendiri pacar lo kaya apa. Tapi tunggu,emang si Salsa siapanya Raka? Kok dia kaya paham banget siapa Raka?"
Kayla hanya mengangkat bahunya.
"Kayanya mereka kenal deh satu sama lain,atau jangan-jangan..."
"Bimo" ucapan Bimo terpotong karena ada seseorang yang memanggilnya. Ternyata teman sekelas pacaranya mengabarkan kalau Ayu sudah pulang lebih dulu karena ada urusan.
Kenapa Ayu tidak mengabarinya.
"Yaudah lo mau pulang apa masih mau disini?" Tawar Bimo.
"Pulang mau ngapain lagi disini" ketus Kayla.
"Siapa tau gitu lu masih mau nunggu cowok lu"
"Najis,gue nebeng ya sama lo kali ini"
Bimo mengangguk.
****
Disisi lain.
Setelah cukup lama diam akhirnya Raka sadar bahwa Kayla sudah tidak disana dan tangan Salsa masih melingkar di lengannya. Dengan perlahan tatapannya jatuh kewajah Salsa tepat berada disamping bahunya.
"Raka,aku kangen kamu" lembut Salsa.
Raka diam tak menjawab.
"Raka sejak kapan kamu jadi sekasar tadi?" tanya Salsa.
Sejak lo ninggalin gue batin Raka.
"Woii Ka,balik yuk udah sore nih" teriak Akbar dari tempat duduknya.
Akbar tak ingin Raka berfikir lagi untuk membenci wanita yang sedang berada disampingnya saat ini. Karena Akbar tau semua tentang mereka. Dan satu lagi Akbar tak ingin Kayla bersedih.
Tanpa mengucapkan apapun Raka bergerak ke arah bangkunya untuk mengambil tas dan pergi keluar kelas. Akbar pun sama. Cuma bedanya sebelum benar-benar pergi Akbar tersenyum licik dulu ke arah Salsa. Merasa menang sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PremanSekolah [ SUDAH TERBIT ]
Teen FictionSifatnya yang BadBoy tidak membuat cowok itu kehilangan para fans disekolah atau bahkan dimanapun ia berada. Cowok berparas tampan bahkan sangat tampan,dengan badan tegap,rambut acak-acakan dan yang paling penting bibir nya yang merah muda,menambah...