BAB 21

172K 5.9K 179
                                    

Jam menunjukkan pukul 6 lewat 45menit artinya 15menit lagi bel tanda masuk sekolah berbunyi. Sedangkan Raka masih berada di kamarnya. Yah hari ini Raka bangun sangat siang karena semalam dirinya tak bisa tidur. Hari ini juga Raka akan berangkat sendiri,karena Akbar sudah lebih dulu berangkat. Bukan karena Akbar tak setia cuma tadi saat Akbar kerumah Raka, sahabatnya itu masih menutup matanya. Dan Raka pula yang menyuruh dirinya berangkat lebih dulu.

"Ibuuu Raka berangkat dulu, assalamualaikum" teriak Raka pada Gita.

"Gak sarapan dulu" teriak Gita.

"Nanti aja disekolah,aku udah telat"

"Yaudah hati-hati"

Raka segera menghilang menggunakan motor kesayangannya. Tetapi sayang Raka terjebak macet. Astaga waktu anda sisa 5menit lagi. Mana bisa anda sampai disekolah dengan waktu sempit seperti ini. Cepatlah Raka.

Raka berusaha menerobos kemacetan tanpa memperdulikan keselamatan dirinya. Dipikirannya hari ini ia harus datang ke sekolah hanya untuk melihat bidadari nya yang sudah menyita waktu tidurnya semalam. Siapa lagi kalau bukan Kayla. Entah kenapa ini adalah hobi barunya. Gapapa lah biar Raka rajin masuk sekolah kalau ada penyemangatnya.

Sepertinya dewa keberuntungan tidak berpihak pada Raka. Yap lihat saja pintu gerbang sudah tertutup rapat.

Lewat pintu belakang batin Raka.

Raka segera menyalakan kembali motornya menuju warung Bu Jum untuk menitipkan motornya yang berada tidak jauh dari sekolahnya. Kebetulan saja warung Bu Jum itu adalah tempat kebanyakan murid nakal nongkrong termasuk Raka dan Akbar.

Setelah menitipkan motornya,Raka segera berjalan ke arah belakang sekolah. Disana memang ada pintu tetapi di kunci jadilah Raka harus memanjat dinding tinggi agar bisa masuk kedalam. Ini yang suka dilakukan Akbar juga. Jangan kira Akbar tak pernah begini.

Dan mungkin hari ini hari tersial Raka,lihat saja yang biasanya jika mendarat kebawah aman saja sekarang malah terjungkal kedepan menyebabkan seragamnya sedikit kotor. Tetapi tenang kadar ketampanannya tidak berkurang sama sekali.

"Asuuuu sial banget gue" gerutu Raka sambil berjalan menuju kelas.

Tetapi......

"Rakaaa,sini kamu!! Enak saja kamu main nyelonong aja! Kamu tau kamu udah telat??" teriak guru BK yang super bawel siapa lagi kalau bukan bu Lia.

"tentu tau dong bu,emang ibu gak liat saya masuk lewat belakang yang artinya pintu depan sudah ditutup" sahut Raka santai.

"Kamu ini kurang ajar sekali sama guru kamu! Sekarang kamu lari 10kali putaran abis itu masuk kelas!" perintah Bu Lia.

"Lari doang bu? Gak ada yang beratan dikit gitu?" tengil Raka.

"Sekarang!!!" teriak Bu Lia dengan suara 10 oktafnya.

Raka segera lari menuju lapangan,setelah dia pikir-pikir mengapa harus berlama-lama berdebat dengan guru itu. Kan tujuan Raka ke sekolah saat ini hanya untuk bertemu dengan Kayla. Kangen aja gitu rasanya.

Raka mulai berlari menjalankan hukuman dari Bu Lia yang masih mengawasinya di depan meja piket. Keringat mulai bercucuran membasahi dahi mulusnya.

"Yaps 10" ucap Raka setelah selesai dengan 10putarannya.

"Bu saya masuk kelas dulu,makasih buat olahraga nya" teriak Raka pada Bu Lia.

Tidak sopan memang.

Raka berjalan menuju kelasnya. Sesampainya didepan kelas,ia merasa ada yang aneh tetapi apa dia pun tak tau. Dengan gerakan pelan seperti di film-film dan berhasil membuat penghuni didalamnya menjadi kepo.

"Assalamualaikum" ucap Raka sambil berjalan santai ke arah meja guru yang kebenaran sekali ini jam pelajaran sejarah yang gurunya super santai.

"Waalaikumsalam Raka,dari mana saja kamu nak?" tanya Bu Siti.

"Itu bu tadi saya ke toilet eh tiba-tiba pintunya kekunci dari dalam jadinya saya lama" alibi Raka,padahal jika dia mengaku saja telat pasti Bu Siti juga tidak akan marah.

"Oh yaudah kalau begitu silahkan kamu duduk ke bangku kamu" suruh Bu Siti.

Raka berjalan ke arah bangkunya sambil melirik ke arah meja Kayla. Dan tatapan mereka bertemu. Tak ada yang memutuskan kontak mata tersebut sampai Raka menabrak meja yang ada didepan tempat duduknya.

"Awss anjir sial banget gue dari tadi" gerutu Raka.

"Makanya jalan pake mata,jangan mata Lo ngeliatin Kayla mulu" sahut Akbar.

"Sirik aje lo"

Raka duduk ditempatnya sambil terus memperhatikan Kayla,sedangkan Kayla sudah fokus kembali pada bukunya. Saat Raka sedang fokus pada Kayla tiba-tiba saja dikagetkan dengan suara ketukan pintu. Dan otomatis perhatian menuju ke arah pintu semua.

Dan dilihatlah Bu Mirna yang masuk kelas itu,lalu berbicara dengan guru yang sedang mengajar. Entah apa yang guru mereka bicara kan tetapi satu kelas berharap kalau Bu Siti ada keperluan dan meninggalkan kelas tanpa digantikan oleh guru lain.

"Selamat pagi anak-anak" sapa Bu Mirna.

"Pagi bu" jawab mereka serentak dengan nada kecewa.

Harapan jamkos nya sirna.

"Maaf ibu menganggu waktu kalian belajar, disini ibu hanya ingin memberi informasi bahwa dikelas kita kedatangan murid baru" jelas Bu Mirna.

"Sini nak" panggil Bu Mirna pada murid itu.

Kadar ke-kepo-an mereka mulai naik. Yang perempuan berharap laki-laki.
Yang laki-laki berharap perempuan.
Tetapi tidak untuk Raka. Kalau bisa jangan dua-duanya. Karena kalau perempuan bisa saja ia tergoda,dan kalau laki-laki bisa saja anak baru itu mendekati Kayla. Hafftt

Saat anak itu masuk. Sebagian dari mereka bersorak riang dalam hatinya. Tapi tidak bagi Raka dan Kayla.

Bersambung....

Hayo kira-kira siapa yaa.....

PremanSekolah [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang