"Raka?"
Raka menoleh begitupun Akbar. Kaget. Karena didepan mereka ini Salsa. Yah Salsa masih menggunakan rok sekolah dengan seragam yang hanya ditutup oleh cardigan yang dia pakai saat ini.
"Kenapa ada dia terus sih?" gerutu Akbar.
Tak lama pesanan mereka datang. Tanpa disuruh atau tanpa permisi Salsa ikut duduk satu meja dengan mereka. Akbar yang merasa geram tetapi tidak bisa melakukan apapun. Ini tempat umum ia tak ingin di cap banci hanya karena bertengkar dengan perempuan.
"Lo ngapain duduk disini? Meja kosong masih banyak noh" tegas Akbar.
"Gue pengen ngomong sama lo berdua" jawab Salsa.
"Kita udah gak ada urusan,jadi mending lo pergi deh. Nafsu makan gue jadi gak keluar ngeliat muka lo" sinis Akbar.
Raka hanya diam memperhatikan wajah Salsa. Kalau ditanya apakah Raka rindu? Tentu. Sangat malah. Tetapi rasa rindu itu seakan terpendam oleh rasa benci yang sekarang ia rasakan.
"Ka,aku minta maaf soal kejadian dulu. Aku bener-bener nyesel Ka" lirih Salsa.
"Maafin aku Ka,tapi sampai saat ini aku bener-bener gak bisa lupain kamu,aku masih sayang sama kamu Ka" tangis Salsa terdengar.
Akbar melirik Raka yang masih terus menatap Salsa. Akbar tak ingin pertahanan yang Raka buat selama ini runtuh hanya melihat tangisan cewek munafik didepannya ini.
Tak lama Raka bangkit dari duduknya dan pindah duduk disamping Salsa. Dengan cepat Raka merengkuh Salsa kedalam pelukannya. Pelukan yang sangat ia rindukan. Pelukan hangat yang bikin ia nyaman.
"Sal udah jangan nangis,gue udah maafin lo kok" ucap Raka lembut.
Akbar melotot tak percaya.
"Tapi aku malu sama kamu Ka" lirih Salsa disela pelukan Raka.
"Kalo malu,kenapa lo tonggolin muka lo lagi bego" sinis Akbar.
"Udah ya Sal,gausah bahas yang dulu lagi. Semakin Lo bahas semakin buat gue benci"
Salsa mengangguk.
Baru saja akan melepaskan pelukan itu,Raka menoleh ke arah pintu masuk tempat mereka makan. Dilihatnya dari jauh wanita yang akhir-akhir ini selalu buat dirinya mabuk kepayang. Siapa lagi kalau bukan Kayla.
"Kayla" ucap Raka pelan tapi masih bisa didengar oleh Akbar dan Salsa.
Belum Raka berdiri Kayla lebih dulu berjalan keluar dengan cepat. Dengan cepat juga Raka berdiri dan mengejar kekasihnya itu.
"Bar gue titip Salsa,gue mau kejar doi dulu" ucap Raka meninggalkan Salsa dan Akbar.
Ini kesempatan buat Salsa untuk menaklukkan hati Akbar. Karena saat ini ia memang masuk kedalam pesona sahabat mantan kekasihnya itu.
****
Dilain sisi.
Kayla dan Lena sudah selesai dengan acara belanja-belanjanya. Barang belanja yang mereka beli pun tidak banyak. Bahkan barang yang mereka beli kebanyakan sama alias couple. Bahagia saat ini yang Kayla rasakan. Karena sebelumnya ia tak bisa bebas mengajak Lena jalan seperti ini.
"Len lo ada yang mau dibeli lagi gak? Buat bokap lo gitu? Atau kakak Lo?" tanya Kayla.
"Engga Kay,udah cukup kok. Gila berapa banyak gue pake uang Lo" jawab Lena merasa tak enak.
"Jangan gitu dong Len,Kitakan sahabat"
"Sahabat selamanya" ucap Lena lalu memeluk Kayla.
Keduanya terkekeh karena menjadi perhatian disana. Bagaimana tidak sejak mereka menginjak kakinya didalam mall ini,keduanya memang menjadi perhatian. Lebih tepatnya ke arah Kayla. Entah kenapa Kayla sangat cantik hari ini. Melepas dirinya yang sederhana.
"Makan yuk Kay,laper gue" ucap Lena.
"Yukkk gue juga sama,padahal tadi sebelum pergi gue udah makan dulu" ucap Kayla sambil tertawa.
Keduanya berjalan ke arah salah satu restoran disana. Tetapi saat baru sampai didepan pintu masuk Kayla dan Lena tidak sengaja melihat Raka sedang berpelukan dengan perempuan.
"Kay"
"Len"
Panggil keduanya bersamaan. Kayla mengangguk,tau maksud dari Lena memanggilnya.
"Itu bukannya si Salsa yah Kay?" bisik Lena pada Kayla.
Kayla memerhatikan mereka dengan intens. Sakit. Perih. Itu yang Kayla rasa setelah melihat adegan kekasihnya memeluk wanita lain. Tidak dapat dipungkiri memang Kayla sudah jatuh cinta pada Raka saat ini.
"Kita pergi Len" ucap Kayla lalu meninggalkan Lena lebih dulu.
Rasanya Kayla ingin menangis saat ini. Kenapa rasa kecewanya yang dulu sekarang kembali muncul? Kenapa tuhan?
Kayla berjalan sangat cepat tanpa menghiraukan seseorang yang memanggilnya sedari tadi. Perhatian menuju kearah dirinya. Setelah berjalan melewati orang yang berada disana akhirnya Kayla sampai diparkiran didepan mobilnya. Saat akan masuk kedalam mobilnya, tiba-tiba tangannya dicekal oleh seseorang dan otomatis membuat dirinya berbalik melihat orang itu.
"Kay pliss dengerin gue dulu" ucap Raka lembut.
"Lepas" cicit Kayla.
"Engga! Lo harus dengerin gue dulu"
"Apa yang harus gue dengerin lagi? Gue udah lihat semuanya brengsek!"
"Kay!"
"Lo sama aja kaya Mario!"
"Jangan samain gue sama mantan lo yang banci itu!"
"Tapi lo sama banci nya!"
"Kay dengerin gue dulu! Dia itu mantan gue,mantan yang buat gue kaya sekarang ini!"
Kayla diam tak menjawab.
"Dia Salsa,temen baru kita dikelas. Gue juga kaget kenapa dia sekarang ada disini"
"Tapi lo seneng kan? Akhirnya dia kembali?" Cibir Kayla ditengah tangisannya.
"Gue udah gak ada rasa apapun sama dia,yang ada gue benci sama dia. Jadi plis lo gausah salah paham sama kejadian tadi"
"Benci? Orang benci gak bakal mungkin pelukan! Gue gak dongo"
"Gue meluk dia karena tadi dia nangis,gue gak mau jadi perhatian semua orang disana"
Kayla diam.
"Jadi plis Kay,maafin gue. Hati gue udah punya Lo sekarang,dan gak mungkin gue balik lagi sama dia. Lo harus percaya Kay gue sayang banget sama lo" ucap Raka sambil merengkuh tubuh Kayla.
Kayla hanya diam.
Kalo emang lo mau balik sama dia,gue gak bakal relain itu Ka. Gue udah terlanjur sayang sama lo batin Kayla.
Bersambung.....
Gimana menurut kalian?
Kayla terlalu lebay gak sih?
Atau Salsa yang lebay?Kalian lebih pilih siapa?
Kayla?
Salsa?
Komen yukkkkk dan jangan lupa vote. Thank'u gaisss
KAMU SEDANG MEMBACA
PremanSekolah [ SUDAH TERBIT ]
Novela JuvenilSifatnya yang BadBoy tidak membuat cowok itu kehilangan para fans disekolah atau bahkan dimanapun ia berada. Cowok berparas tampan bahkan sangat tampan,dengan badan tegap,rambut acak-acakan dan yang paling penting bibir nya yang merah muda,menambah...