Bel pulang sudah berbunyi 10 menit lalu. Tetapi Kayla masih betah di dalam kelasnya. Entah apa yang ia lakukan. Eitss tapi Kayla tidak sendiri,masih ada Lena yang setia menemaninya. Lena sibuk dengan ponselnya sedangkan Kayla sibuk dengan bukunya.
Tak lama saat mereka sedang asik dengan dunia mereka sendiri ada seseorang yang menghampiri mereka. Mario. Iya Mario yang menghampiri mereka. Entah apa tujuannya.
"Kok kamu belum pulang Kay?" tanya Mario lembut.
"Bukan urusan kamu!" sahut Kayla acuh.
"Kay mau sampai kapan kamu begini?" tanya Mario lirih.
Kayla diam.
"Kay pulang yu udah sore" ajak Lena.
Kayla mengangguk lalu merapikan alat belajarnya. Saat akan bangkit dari tempat duduk tangannya dicekal oleh Mario.
"Mar lepasin,aku mau pulang"
"Kamu pulang sama aku"
"Gak ada Kayla pulang sama gue!" Sahut Lena.
"Sama gue! Dia mantan gue,jadi gue yang lebih tau dia"
"Cuma mantan kan? Lagian kalau Lo lebih tau dia kenapa Lo bisa nyakitin dia? Hah"
"Itu bukan urusan Lo"
"Dan sekarang jadi urusan gue!" ucap Raka berdiri didepan pintu kelas.
Keduanya kaget tetapi tidak dengan Mario,yang terlihat dari mukanya sih seperti ingin meledak amarahnya.
"Kayla pulang bareng gue,dan buat Lo berdua silahkan lanjutin perdebatannya,bye" ucap Raka lalu menarik tangan Kayla.
Sudah berapa kali Raka menyelamatkan Kayla dari Mario. Coba siapa yang tau silahkan komen.
"Lo bawa motor?" tanya Raka pada Kayla.
"Engga" jawab Kayla.
"Trus tadi berangkat naik?"
"Sama Lena"
"Ok mulai besok lo pergi dan pulang sama gue!"
"Eh tapi..."
"Gak ada penolakan! Lo mau MANTAN Lo yang sok ganteng itu gangguin Lo terus?"
Kayla menjawab dengan gelengan kepala.
"Yaudah Lo harus disamping gue terus biar dia gak deketin lo lagi"
Deg
Maksud dari omongan Raka tadi apa ya,astaga jangan sampai Kayla salah mengartikan. Aduh jantung kenapa lo berdebar sih gue takut Raka denger batin Kayla.
Keduanya berjalan melewati gerbang sekolah. Kayla heran,mengapa keduanya malah keluar sekolah? Bukannya parkiran masih didalam sekolah.
"Kita mau kemana?" tanya Kayla.
"Ambil motor ke warung depan"
"Kok?"
"Iya tadi gue telat jadi gue nitipin motornya disana,mau tunggu disini apa ikut kesana?"
"Ikut aja deh"
Keduanya berjalan bersisian mengundang banyak pasang mata yang melihatnya.
Mereka emang beneran cocok ya
Raka kenapa mau sih sama cewek dekil macam Kayla
Ka Raka ganteng maksimal
Idih ka Raka jalan sama babu nya
Kira-kira itulah ngaungan warga sekolah yang melihat mereka. Kayla mencoba menulikan pendengarannya tapi sayang suara itu masih tetap terdengar. Seburuk itu kah gue?atau emang Raka yang terlalu sempurna batin Kayla.
"Gausah didengerin,mereka iri sama lo karena bisa jalan bareng cowok ganteng macam gue" ucap Raka dengan PD nya.
"Najiss" gumam Kayla sangat pelan namun sayang masih terdengar oleh Raka.
"Ngomong apa Lo barusan??" tanya Raka sambil menarik ujung rambut Kayla.
"Ih Raka sakit,lo mah jahat orang diem disangka ngomong"
"Gue denger kali,udah bogel banyak bohong lagi jadi tinggi tau rasa Lo"
"Rakaaaa Lo nyebelin banget sumpah!!" teriak Kayla karena Raka sudah berlari lebih dulu ke warung tersebut.
Saat hendak menyusul Raka tiba-tiba saja ponsel Kayla berdering menandakan ada panggilan masuk. Saat Kayla melihat siapa yang menghubunginya segera ia menekan tombol merah lalu berjalan kembali untuk menemui Raka.
"Eh bogel cepet,lelet banget sih jalannya" teriak Raka.
Malu? Tentu. Lihat sekarang semua mata memandang Kayla sambil menahan tawa. Mungkin sebentar lagi akan pecah. Raka nyebelin banget sih.
"Gausah teriak-teriak bisa gak sih Lo?? Malu tau gue" ucap Kayla setelah sampai dihadapan Raka.
"Masih punya malu emang?" cibir Raka.
"Rakaaaaaa" teriak Kayla.
"Udah cepet naik gausah drama,gue anter lo pulang"
Tanpa basa basi Kayla segera naik ke atas motor Raka agar dirinya lebih cepat sampai rumah. Rasanya Kayla kangen sekali dengan kasurnya. Tetapi saat diperjalanan Raka memberhentikan motornya. Lalu mengangkat sebuah panggilan masuk di ponselnya.
"Halo"
"...."
"Di jalan.kenapa?"
"...."
"Oke otw"
Bip
Raka melirik Kayla dari arah spion. Senyum Raka terukir dibalik helm full face yang dirinya pakai. Cantik batin Raka.
"Gel"
"Bogel"
"Kayla" panggil Raka setelah 2panggilannya di abaikan oleh Kayla.
"Apaan sih" ketus Kayla.
"Lagian dari tadi gue panggil gak nyaut"
"Lagian emang nama gue bogel"
"Emang lo bogel"
"Ishhh"
"Kay gue pengen ngomong serius nih" ucap Raka dengan keseriusan.
Jantung Kayla mendadak berdebar. Secepat ini? Pikiran Kayla.
"Ngomong aja,dari tadi juga ngomong kali" sahut Kayla ketus untuk menutup ke gugupan.
"Gue serius ini,Lo harus denger baik-baik tapi"
"Baweel"
"Sorry banget gue gak bisa anter lo sampe rumah,soalnya ada urusan yang gak bisa gue tinggalin. Lo gapapa kan?"
Mood Kayla hancur seketika. Udah baper-baper eh malah di tinggal kan sakit banget. Dengan cepat Kayla turun dari motor Raka. Raka menatap Kayla bersalah.
"Ok,gue duluan!" ucap Kayla lalu berjalan meninggalkan Raka.
Bersalah. Itulah yang Raka rasain saat ini. Entah kenapa perasaan Raka menjadi galau seketika setelah melihat ekspresi Kayla tadi.
"Maaf Kay,ini beneran darurat. Anggota gue butuh pemimpin" ujarnya pelan lalu menyalakan mesin motornya dan meninggalkan tempat itu.
Lain hal nya dengan Kayla yang berharap Raka akan mengejarnya dan merubah pikiran untuk mengantarnya pulang. Tetapi hasilnya nihil,saat Kayla menoleh kebelakang Raka sudah pergi meninggalkannya. Kecewa,sangat kecewa.
Emang urusan apasi sampe gue diturunin ditengah jalan gini gerutu Kayla.
Bersambung....
Makin seru apa makin bosen???
KAMU SEDANG MEMBACA
PremanSekolah [ SUDAH TERBIT ]
Teen FictionSifatnya yang BadBoy tidak membuat cowok itu kehilangan para fans disekolah atau bahkan dimanapun ia berada. Cowok berparas tampan bahkan sangat tampan,dengan badan tegap,rambut acak-acakan dan yang paling penting bibir nya yang merah muda,menambah...