Malam yang indah sepertinya untuk Kayla. Lihat saja sekarang cewek itu sedang berdiri di balkon kamarnya ditemani dengan segelas susu coklat panas. Sedang asyik dengan lamunannya tiba-tiba saja ada yang mengganggunya.
"Dek lagi ngapain lo?" suara Dinda mengangetkan Kayla.
Kayla berdecak lalu berjalan masuk ke kamarnya menghampiri Dinda yang sudah duduk di atas kasur miliknya.
"Lo yang ngapain ke sini?" tanya Kayla.
"Kangen aja sama lo"
"Serius kak! Gue udah ngantuk nih"
"Kalo gue gak masuk juga lo masih di balkon sambil senyum-senyum sendiri"
"Apaan sih kak,siapa juga yang senyum-senyum"
"Serius serius,gue mau nanya ini lama sih sama lo"
"Apa?"
"Cowok yang waktu itu kita ketemu di acara ultah temen gue, itu siapa lo?"
"Sejak kapan Lo jadi kepo?"
"Dek gue nanya serius ini,soalnya setelah kejadian dulu gue gak pernah ngeliat lo deket sama cowok lagi"
"Dia kan adeknya temen lo kalo gak salah"
"Itu mah gue tau,maksud gue, lo ada hubungan apa sama dia?"
"Gak ada hubungan apa-apa cuma temen sekelas"
"Lo yakin?"
"Kenapa lo jadi kepo si kak? Udah ah sana gue mau tidur besok gue sekolah"
"Tar dulu belom kelar nih"
"MAAA KAK DINDA GANGGU AKU MAU TIDUR NIH" teriak Kayla seraya mengadu pada Nata padahal mah gak akan terdengar karena kamar Nata yang ada dibawah sedangkan kamar Kayla dan Dinda di atas.
"Dasar bocah bisanya ngadu" cibir Dinda lalu meninggalkan kamar Kayla.
Kayla diam tak menjawab cibiran dari kakak nya itu. Setelah Dinda keluar dari kamarnya Kayla segera mengunci pintu kamarnya lalu beralih ke kasurnya untuk memasuki alam mimpinya. Siapa tau kan ketemu dengan Akbar dimimpi eh Akbar apa Raka nih.
****
Sekarang baru pukul 6 pagi. Tumben sekali Raka sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Padahal semalam ia baru bisa tidur pukul 3pagi. Sekarang Raka sudah berada di ruang makan bersama dengan keluarganya. Ada Gita -ibu Raka- Ada Beni -ayah Raka- dan ada Linda -kakak Raka-
"Tumben lo Ka udah rapi gini hari,biasanya kita udah kelar lo baru turun" ejek Linda.
"Suka-suka gue lah" jawab Raka.
"Udah makan cepet,abis itu kerumah Akbar" ucap Gita.
Mereka makan dalam diam. Tiba-tiba saja Raka ingat untuk menanyakan sesuatu pada kakak nya tentang Kayla atau kakaknya itu.
"Kak,Lo kenal sama kakaknya Kayla?" tanya Raka.
"Kenallah, Dinda mah sahabat gue sama Bianca dikampus. Emang kenapa?" Jawab Linda.
"Dia kalo di kampus penampilannya gimana kak? Kaya lo gini gak yang kaya cabe-cabean atau biasa aja?"
"Dek jangan kurang ajar gitu sama kakak" sahut Beni.
"Iya maaf pah"
"Dia sederhana sih,kenapa sih emang?"
"Lo gak aneh gitu sama dia pas ke acara kemarin penampilan nya beda banget? Soalnya Kayla aja berubah 180derajat kak dari penampilan dia disekolah"
Linda berpikir sejenak. Iya juga ya,Dinda bawa mobil dan penampilannya anggun banget. Sangat beda saat dia kekampus pikirnya.
"Iya juga ya,kenapa gue gak nyadar ya?"
"Berarti lo oon kak"
"Adek,tadi papah udah bilang apa"
"Iya pah maaf lagi,yaudah Raka berangkat ya mau kerumah Akbar dulu soalnya"
Setelah Raka pamit dan mencium tangan orangtuanya dan Linda barulah keluar menuju rumah Akbar menggunakan motornya. Padahal rumah Akbar didepan rumahnya.
Setelah sampai didepan gerbang rumah Akbar,pak Tarno sudah membukakan gerbangnya. Setelah berterima kasih pada pak Tarno barulah Raka melangkah masuk kedalam rumah Akbar tanpa mengetuk dulu.
"Assalamualaikum, Raka dateng" teriak Raka.
Ternyata Akbar sedang sarapan dimeja makan. Semua mata menoleh ke arah Raka yang baru saja teriak. Mereka kaget tumben sekali Raka yang menyamper Akbar padahal biasanya kebalikan.
"Tumben lo bangun pagi" ejek Bianca.
"Iya dong,abis menang" ucap Raka sombong.
"Menang apaan Ka?" sahut Citra.
"Anu itu mi,menang game, iya gak Bar?" Ucap Raka lalu mengedipkan matanya ke Akbar.
"Hm" jawab Akbar.
Padahal mah menang tawuran kemarin. Yah LION menang lagi melawan sekolah lain. Itu membuat kebanggaan tersendiri pada Raka.
"Kamu udah sarapan?" tanya Citra.
"Udah mi" jawab Raka.
Citra hanya mengangguk sebagai jawaban. Tak lama Akbar bangkit dari duduknya tanda ia sudah selesai sarapan. Lalu keduanya pamit dengan Citra dan Bianca. Jangan tanya papi Akbar pasti sedang keluar kota atau negeri karena mengurusi bisnis.
Keduanya berjalan kedepan untuk berangkat ke sekolah. Setelah sudah siap barulah mereka menancapkan gas laju motornya menuju sekolah. Dijalan saja mereka masih sempat bercanda meski sudah diklasonin oleh pengendara lain.
Setelah sampai di parkiran keduanya memarkirkan motornya. Seperti biasa keduanya menjadi objek cuci mata bagi kaum hawa. Masih pagi masih fresh jadilah mereka tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.
Saat sedang berjalan menuju kelas sambil bercanda tiba-tiba saja ada yang menabrak Raka. Dan lebih parahnya membuat yang nabrak itu jatuh kebelakang karena tegapnya badan Raka. Padahal Raka sama sekali tidak bergerak.
"Awws" ringis yang nabrak.
Bersambung....
Ayo siapa yang masih setia nungguin cerita ini???? Vote dan comment nya gaiisss
KAMU SEDANG MEMBACA
PremanSekolah [ SUDAH TERBIT ]
Fiksi RemajaSifatnya yang BadBoy tidak membuat cowok itu kehilangan para fans disekolah atau bahkan dimanapun ia berada. Cowok berparas tampan bahkan sangat tampan,dengan badan tegap,rambut acak-acakan dan yang paling penting bibir nya yang merah muda,menambah...