- The Past 13

32.2K 3.4K 171
                                    

~ The Hemsey & The Englberht ~
(Chapter Two)

      Malam ini di saat orang-orang sudah melayang ke alam mimpi, Yvette justru berencana untuk keluar dari rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      Malam ini di saat orang-orang sudah melayang ke alam mimpi, Yvette justru berencana untuk keluar dari rumah. Ya, secara diam-diam. Ia turun melewati tangga tanpa membawa lilin seperti biasanya ketika malam hari. Yvette menatap sekitar disetiap langkahnya, memastikan tidak ada yang melihatnya. Yvette keluar melalui pintu samping rumah besarnya, lalu cepat-cepat meninggalkan pelataran rumah. Malam ini udara sangat dingin, Yvette sampai memeluk dirinya sendiri. Angin sesekali berhembus kencang. Langit tampak cerah dengan keberadaan bulan dengan awan-awan dan bintang-bintang disekitarnya.

Suara burung hantu terdengar jelas, membuat bulu kuduk merinding. Ditambah suara serigala dari jauh. Ah, Yvette terpaksa keluar sendirian ditengah malam demi pergi ke kediaman keluarga Englberht. Selama kiranya sepuluh menit, Yvette sampai di luar gerbang rumah Englberht. Yvette memanjat dinding pembatas untuk bisa masuk kesana, gerbangnya terkunci. Yvette hati-hati memutar rumah keluarga Englberht menuju bagian samping rumah.

Yvette tersenyum kala melihat jendela tertutup tirai yang tampak terang itu, itu kamarnya Alceo Englberht. Yvette senang, Alceo pasti belum tidur. Yvette  ingin menemui Alceo, ia ingin meminta maaf atas perilakunya sejak kemarin yang menjauhi kekasihnya itu. Yvette juga ingin menanyakan soal apakah Laluna itu penyihir? Laluna Englberht, anak pertama dan putri satu-satunya keluarga Englberht. Dia cantik dan semua orang menyukainya, dia sosok orang yang ramah.

Yvette mendekat ke jendela itu. Saat ia ingin mengetuk jendelanya, tiba-tiba saja ia mendengar suara tawa seorang wanita. Suaranya berasal dari dalam kamar itu. Ia tidak bisa mengintip, hanya bisa mendengar suara saja. Oh, shit. Suara desahan wanita itu.

"Terus. Oh, ayolah.. lebih keras lagi," kata wanita itu.

Yvette mengernyit, ia seperti kenal dengan suara itu. Sangat familiar.

"Ahhh, Alceo!" kata wanita itu lagi, kali ini ia terkejut.

Alceo? Batin Yvette.

"Diamlah. Orang-orang akan mendengarmu nanti," ucap pria itu dengan tertawa kecil.

Jantung Yvette berdetak kencang dan matanya mulai berkaca-kaca. Yvette sampai memegang dadanya karena sangat.. sangat sesak. Yvette masih berdiri di luar jendela, dengan suhu tubuhnya yang terasa sangat dingin. Ia mendengar desahan-desahan itu yang membuat Yvette merasa sangat jijik. Yang terlintas dibenaknya saat ini adalah rasa tidak menyangka pada seorang Alceo Englberht. Bagaimana bisa ini terjadi?

"Hiks--" Yvette menutup mulutnya saat suara tangisnya keluar.

Setelah itu suara desahan itu berhenti. Yvette melihat siluet pria berjalan ke arah jendela. Yvette segera pergi, ia berjalan secepatnya. Tirai jendela terbuka sedikit, terlihat jelas sekali ekspresi pria itu yang tersentak melihat wanita berlari itu. Pria itu membuka jendelanya.

The Darkest ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang