Duka mendalam dirasakan keluarga Mackenzie. Terutama The Mackenzie's four, keluarga yang Rexford Mackenzie bangun. Mereka kehilangan anggota keluarga untuk ketujuh kalinya, dari Martin Mackenzie, Vanesa Mackenzie, Marcell Mackenzie, Harsha Mackenzie, Allard Mackenzie, calon anak Rex dan Litzi, kemudian Dasha Mackenzie. Tragedi naas yang berujung kematian pernah dialami mereka, kecuali Allard. Akan tetapi untuk kasus Dasha, penuh misteri.
Kepergian Dasha, membuat Litzi sebagai seorang Ibu yang melahirkannya semakin merasa terpukul. Litzi harus kehilangan Dasha tidak lama dari keguguran yang dialaminya. Berat sekali, sangat berat Litzi menerima kepergian putrinya. Ini terlalu cepat, takdir begitu mencekiknya. Tidak cuma Litzi, Rex sebagai Ayah merasa sangat sedih. Ia tidak sehisteris Litzi, tapi hatinya terus menangis. Bayangan ketika ia melihat Dasha tergeletak dengan bersimbah darah, terus menghantuinya.
Bergeser ke Mitzel Mackenzie, ia sangat tidak menerima kematian saudara kembarnya. Mitzel terus bertanya mengapa Dasha tiada dan bagaimana itu bisa terjadi. Rex sudah menjelaskannya, mengatakan jika Dasha mengalami kecelakaan, tapi Mitzel merasa tidak puas dengan jawaban Ayahnya.
Siang hari ini, pemakaman Dasha akan dimulai. Belasan mobil melaju disepanjang jalan menuju tempat pemakaman. Barisan rombongan keluarga besar Mackenzie melaju di tengah jalan, pengendara lain menepi untuk menghormati mereka. Dua mobil keamanan bersenjata lengkap berada di kanan kiri mobil utama yang di dalamnya terdapat peti mati Dasha Mackenzie.
Sampai di tempat pemakaman, peti mati tersebut ditarik keluar dari dalam mobil. Rex, Adexe dan ketiga adik laki-lakinya yang mengangkat peti matinya. Peti mati berwarna putih dengan hiasan bunga di atasnya di bawa ke dalam area makam, di ekori keluarga dan beberapa orang lainnya.
Tidak hanya mansion yang berdatangan banyak orang, tempat pemakaman pun dihadiri puluhan orang. Mulai dari keluarga besar Mackenzie, Charles, Leopold dan Maximiliano, rekan bisnis Rex, teman-teman sekolah Dasha, Katie dan beberapa kalangan lain. Keamanan diperketat selama upacara pemakaman berlangsung. Media dilarang keras mendekat, mereka hanya diperbolehkan mengambil gambar atau merekam dari jarak jauh. Rex pun tidak banyak bicara soal Evgenia dan kematian putrinya, ia hanya mengatakan kalau kedua putrinya mengalami kecelakaan dan itu urusan keluarga sehingga Rex tidak bisa memberitahu banyak.
Dasha dimakamkan di dekat makam Martin, Vanesa, Marcell dan kakek neneknya --Allard dan Harsha--, tepat di samping makam Allard dan Harsha yang dikubur jadi satu itu. Sebelum peti mati Dasha dimasukan ke dalam pusara, keluarga diizinkan melihat jasadnya sekali lagi. Penutup petinya dibuka dan Litzi memegang tubuh putrinya, ia dibantu berdiri oleh Rex dan Adexe Leopold, adik iparnya. Rex dan Litzi sama-sama meyentuh dan menatap sekujur tubuh Dasha untuk terakhir kalinya.
"Mom sangat kehilanganmu, sayang. Mommy ingin sekali memelukmu," ucap Litzi dengan air mata menetes.
"We love you so much, my princess. Semua orang sayang Dasha," kata Rex.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkest Reincarnation
Mystery / ThrillerEvgenia tidak bisa melihat orang-orang yang tidak bersalah terluka bahkan tewas. Gadis cantik itu harus menerima kenyataan bahwa ia terlahir berbeda. Evgenia inginkan kehidupan yang normal, tanpa merasakan rasanya menjadi reinkarnasi. Melihat banyak...