- The Past 23

31K 3.3K 352
                                    

Bel Air, Los Angeles.

     Malam ini di mansion megah, Rex berkumpul dengan Daevon, Caryn, Andreas dan Vitale Adamo --suami Katie--. Vitale baru bisa datang malam ini untuk mengucapkan bela sungkawa secara langsung dan karena suatu alasan, Rex mengajaknya berunding bersama. Ia tidak perlu menceritakan kejadian buruk yang terjadi hari ini, Katie sudah menceritakannya. Mereka semua duduk disofa, dekat kolam renang yang letaknya di belakang mansion.

"Ibuku diperkirakan dokter masih akan koma selama beberapa hari ke depan," gumam Vitale.

Daevon menghela nafas. "Kita tidak bisa menunggu Yoselin. Kita harus meminta bantuan paranormal."

"Ya. Bagaimana jika penglihatan Andreas benar? Membiarkan Dasha tidak tenang? I don't want," timpal Caryn.

Rex terdiam, ia terlihat sedang berpikir. Tepatnya berpikir keras. Masalah yang dialaminya kali ini sangat berat, lebih dari drama hidupnya dimasa lalu. Rex lebih memilih berperang dengan manusia terkejam sekalipun, daripada dengan iblis sungguhan.

"Rex, jangan melamun!" kata Caryn, "bisa-bisa kau seperti Litzi."

Rex meliriknya. "Tidak, Mom. Aku.. sedang berpikir."

"Seandainya aku paranormal, mungkin kita sudah mengerjakan masalah ini," gumam Daevon.

"Seandainya keluarga Hemsey tidak membantai keluarga Englberht. Tidak ada yang namanya reinkarnasi dan dendam kematian." Rex terlihat kesal, dia stress memikirkan semua itu.

"Sudah takdirnya. What must happen, then it happens," sambung Vitale.

Andreas memegang dagunya. "Aku heran dengan si Laluna itu, dendam pada orang yang salah."

"Empat hal yang telah merusak kehidupan keluargaku. Pelindung Ev, reinkarnasi, Laluna dan sosok laki-laki yang pernah di lihat Litzi," gumam Rex.

"Apa sosok laki-laki itu Alceo Englberht? Dia yang memberikan bunga mawar pink pada Ev dan yang dilihat istrimu?" ucap Caryn seraya membaca buku The Hemsey's and The Englberht's.

Rex, Daevon, Andreas dan Vitale saling melempar tatapan satu sama lain. Rex beralih mengambil buku yang di pegang Caryn, melihatnya sebentar lalu tampak menerawang.

"Laki-laki?" gumam Daevon, "aku pernah melihatnya dua kali di mansion ini. Tapi entah sekarang, aku tidak pernah melihatnya lagi. Tampan, matanya sangat tajam dan ada di dekat Ev."

"Alceo Englberht. Oh, goddammit. Apa Alceo juga menginginkan nyawa Ev?"

Perkataan Rex barusan memicu detak jantung mereka. Tebakan Rex membuat mereka cemas dan menimbulkan rasa takut.

Caryn tersenyum, bermaksud menenangkan Rex. "Calm down, Rex. Kita berpikir positif. Alceo ... dia sangat mencintai Yvette menurut buku itu. Itu artinya tidak akan mungkin menyakiti Evgenia."

"Aku mengerti, Mom. Tapi cinta bisa membuat seseorang menggila," balas Rex.

Andreas menghela nafas gusar. "Masalah ini harus segera di selesaikan! Kita harus tahu lebih detail mengenai Alceo, Laluna, Dasha, juga pelindung Ev."

"Sosok pelindung itu ... sangat berbahaya, benar kata Yoselin. Waktu itu kau hampir saja celaka, Andreas," kata Rex menatap Andreas.

"Jangan sampai ada korban berikutnya. Mungkin ada jalan supaya pelindung itu bisa dihilangkan," ujar Vitale.

"Yang terpenting adalah Dasha dulu! Aku sangat takut dengan apa yang Andreas lihat," ucap Caryn dengan nada sedikit marah.

Mereka saling terdiam. Kemudian Vitale teringat sesuatu, dulu Yoselin pernah bergabung dengan salah satu kelompok sesama indigo dan ada salah satu orang yang pernah dekat dengan Yoselin. Kemampuan yang dimilikinya persis seperti Yoselin sekaligus seorang paranormal. Vitale menyarankan mereka untuk datang ke orang tersebut.

The Darkest ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang