Jisoo mendecak sebal. Ia berjalan menuju meja pojok di perpustakaan. Jisoo merutuki dirinya sendiri karena lupa membawa buku tugasnya. Sialnya yang ia lupa bawa adalah buku kimia. Dihukum saat pelajaran kimia itu sesuatu yang harus dihindari.
Kenapa? karena Bu Ida selalu memberikan soal yang sama sekali belum ada contohnya. Bahkan materinya belum pernah dijelaskan. Kejam kalau kata Jisoo.
Jisoo meletakkan bukunya bersama dengan buku cetak kimia yang tebal itu di atas meja yang menghasilkan bunyi yang cukup keras membuat orang-orang sontak menoleh padanya. Jisoo melirik sekeliling kemudian dengan cepat duduk ditempatnya.
Jisoo agak malu karena di perpustakaan cukup banyak orang.
"Lo kenapa?" Jisoo melompat kecil. Ia mengusap dadanya kemudian menoleh pada cowok yang duduk didepannya. "Kaget tau, Nathan."
"Haha, maaf ya, sengaja." kata Nathan.
"Yeu dasar." cibir Jisoo. Nathan tertawa kecil kemudian melirik ke buku Jisoo. "Dihukum Bu Ida ya?" Jisoo menoleh.
"Buku tugas gua ketinggalan." ucap Jisoo sambil memajukan bibirnya.
"Kebiasaan lo tuh. Suka kelupaan barang penting. Heran deh."
"Namanya manusia, Nath. Gak luput dari kesalahan."
"Udah kerjain aja tugasnya. Kalau lo gak ngerti bisa nanya ke gua." ujar Nathan. Ya, Nathan tuh memang anak pintar. Apalagi dia sering ikut olimpiade sains. Jisoo dulu sempat naik peringkat pas pacaran sama Nathan. Pengaruh belajar sama Nathan.
"Modus." gumam Jisoo pelan.
"Geer lo. Gua cuma mau bantu ya." Jisoo agak tersentak. Kiranya Nathan tak mendengarnya.
"Apaan?" ucap Jisoo berpura-pura tak tahu apa-apa.
"Udah kerjain aja, Jis." Jisoo mengangguk kemudian beralih membuka bukunya.
Jujur saja jika disuruh memilih, Jisoo lebih pilih mengerjakan sepuluh soal matematika daripada satu soal kimia.
Jisoo memang dasarnya pintar apalagi matematika. Hanya saja Jisoo kurang dalam pelajaran kimia. Selalu ada saja bagian yang membuat Jisoo pusing dalam pelajaran kimia.
Seperti kali ini, baru membaca soal pertama Jisoo sudah pusing. Materi yang sudah dijelaskan saja Jisoo susah mengerjakan soalnya apalagi materi yang belum dijelaskan.
Jisoo menghela napas kasar kemudian meletakkan penanya agak kasar di atas meja. Nathan menoleh, "Kenapa?"
"Gak ngerti. Gua nyerah deh. Kimia tuh susah."
Nathan tertawa kecil, "Sini bukunya, yang mana yang gak ngerti?"
"Dari halaman 192 sampe 216." jawab Jisoo.
"Jis, itu mah satu bab." Jisoo mengangguk kemudian senyum, "Semuanya gua gak ngerti."
Nathan menggelengkan kepalanya. "Ini sih udah diajarin di olim. Soalnya halaman berapa?"
"217 deh kayaknya." jawab Jisoo. Nathan memindahkan halaman buku tersebut kemudian membaca sejenak.
"Gua pengen deh pinter kayak lo. Gua merasa gagal jadi siswa nih." kata Jisoo.
"Ya udah sini belajar sama gua."
"Ehh?" Jisoo mengangkat kedua alisnya sambil menatap Nathan.
Nathan menoleh, "Kalau lo mau, kita bisa belajar bareng lagi kayak dulu."
Jisoo terdiam. Bingung ingin menjawab apa. Kalau bilang iya, Jisoo takut nanti ia bisa baper sama Nathan. Belajar doang kok baper. Iya, Jisoo selemah itu kalau sama Nathan. Kalau Jisoo tolak belajar bersama nanti malah Jisoo merasa tak tega pada Nathan.
"Hei? kok bengong?"
"Hah? Nggak kok."
"Ini gua tulis rumusnya. Lo coba aja dulu masukkin angkanya, entar kalau gak bisa gua bantuin." Jisoo mengangguk kemudian meraih bukunya.
"Wah, enak ya berduaan sama mantan." Jisoo menoleh kemudian mendecak sebal melihat Titan berjalan ke arahnya.
"Dihukum ya?" tanya Titan pada Jisoo.
"Menurut lo?!"
"Ya gua sih fine fine aja dihukum kalau bisa berduaan sama mantan kayak lo." kata Titan agak menegaskan kalimatnya. Titan menoleh sejenak pada Nathan kemudian mengalihkan pandangannya kembali menatap Jisoo.
"Gua cuma lagi minta bantuan sama dia." kata Jisoo.
"Bantu apa sih? Sini gua aja."
"Lo tuh IPS, emang ngerti kimia?"
"Gak sih." kata Titan kemudian menarik kursi duduk di sebelahnya.
"Kenapa duduk sini? sana masuk kelas." Titan menggelengkan kepalanya.
"Lagi jam kosong. Gua mau tidur aja disini."
"Cih, serah."
"Kenapa? Gua ganggu waktu berduaan lo sama mantan lo?"
"Lo kenapa sih? Cemburu? Lo suka sama gua?"
Kira-kira Titan jawab apa ya? Hehe
Have a good nite ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Dealing With The Twins
FanfictionJisoo dan Irene adalah kembar identik. Mereka mempunyai wajah cantik yang hampir tidak bisa dibedakan. Sikap mereka pun hampir tidak bisa dibedakan. Sama-sama jutek. "Gua bukan Irene!" - Jisoo Kirana Putri "Gua bukan Jisoo!" - Irene Karlina Putri