33

4.2K 477 11
                                    








"Nongkrong kuy." Ucap Titan begitu ia menghampiri Juna. Pemuda itu melingkarkan lengannya pada Juna. Merasa risi, dengan cepat Juna menepis tangannya.

"Jauh-jauh sana." Kata Juna.

"Ayo lah, mumpung lo menang nih kan. Traktir lah." Ucap Titan membujuk.

"Gak bawa cash."

"Tapi credit card bawa kan?" Juna menghela napas sejenak kemudian menatap Titan, "mumpung gua lagi baik." kata Juna. Keduanya pun berjalan menuju ke mobil Juna. Dengan semangat, Titan masuk ke dalam mobil.

Begitu sampai di sebuah cafe, mereka memesan makanan dan duduk di area smoking. "Kemarin jalan sama siapa lo?"

Titan mengernyit, "gua?"

"Hm, kemarin Jisoo lihat." Ucap Juna. Titan segera melebarkan matanya.

"Jisoo? Perasaan gua kemarin gak kemana-mana." Kata Titan.

"Di minimarket deket perumahan depan. Kita gak sengaja lihat lo sama cewek." jelas Juna.

Titan mengerutkan keningnya namun beberapa saat kemudian membulatkan matanya. "Astaga, itu mah Nadin sepupu gua."

Juna mengangguk-angguk, "tapi Jisoo kayaknya udah salah paham duluan deh." ucapnya.

Titan dengan segera mengeluarkan ponselnya untuk mencari kontak Jisoo dan menelponnya. Titan agak lega akhirnya bisa mengerti kenapa gadis itu sejak kemarin lebih jutek dari biasanya.

"Halo?" Titan agak terlonjak kaget saat suara Jisoo terdengar.

"Lo dimana?" tanya Titan dengan tergesa-gesa.

"Masih di sekolah." jawab Jisoo.

"Kok masih disana? Katanya tadi udah mau pulang sama Irene." ucap Titan mengingat tadi Jisoo sempat menolak pulang bersamanya dengan alasan ingin buru-buru pulang sama kembarannya.

"Ya terserah gua lah."

"Jangan kemana-mana, gua kesana."

"Heh ngapa--"





"Pinjem mobil dong." ucap Titan pada Juna. Pemuda di depannya itu mengernyit heran. "Terus gua pulang gimana?"

"Gampang lah itu, gua balik lagi nanti." ucap Titan dengan terburu-buru.

"Lo kenapa sih panik banget? Santai aja Jisoo gak bakal kemana-mana."

"Udah ah, gua pinjem mobil lo." ucap Titan agak memaksa.

"Lah?! Gak bisa. Naik taksi sana."

"Kelamaan bambang."

"Emang buru-buru ngapain sih hah?!"

"Ya buru-buru aja." ceplos Titan.

"Gak boleh! Nih duit naik taksi sana." ucap Juna kemudian memberikan selembar uang berwarna biru pada Titan. Pemuda itu dengan cepat mengambil uang tersebut dan pergi begitu saja tanpa mengucapkan terima kasih pada Juna.





















































"Lo salah paham." mendengar suara tersebut Jisoo yang tadinya sedang memainkan ponselnya dan berdiri sendiri di depan sekolah langsung menoleh.

Jisoo mengernyit melihat Titan yang dari ekspresinya sedang terburu-buru, "lo ngomong sama gua?" kata Jisoo menunjuk dirinya sendiri.

"Iya lah, masa gua ngomong sendiri." kata Titan kemudian berjalan mendekati Jisoo.

"Soal yang lo lihat, lo cuma salah paham aja." jelas Titan. Jisoo mengerutkan keningnya mencoba mencerna maksud dari penjelasan Titan.

"Itu Nadin, sepupu gua. Kita emang deket karena dia sepupu sekaligus sahabat gua. Kalau lo nanya kenapa gua jalan sama dia, kemarin tuh dia habis putus sama pacarnya, sebagai sahabat yang baik gua cuma berusaha hibur dia."

Jisoo menelan ludah, mulai mengerti apa maksuda dari penjelasan panjang Titan. "Kenapa harus jelasin ke gua?"

"Bukannya itu alasan lo dari kemarin juteknya makin melonjak? Lo kayak marah sama gua." kata Titan membuat Jisoo terdiam.

Beberapa detik kemudian, Jisoo mengangkat kepalanya menatap Titan dengan berani, "Emangnya gua gitu karena lo jalan sama cewek lain gitu? Jangan geer."

"Terus lo kenapa?" tanya Titan.

"Ya karena," ucap Jisoo terhenti karena tidak bisa memberi alasan yang masuk akal.

"Apa susahnya sih bilang kalo lo udah mulai cemburu?"

















"Gua? Cemburu sama lo? Gak mungkin lah."

"Ya udah kalau gak mau ngaku. Gua sih cuma mau bilang, lain kali jangan keburu salah paham dulu. Apapun yang lo lihat jangan disimpulin sendiri dulu apalagi pake ngambek gitu." Kata Titan.

"Gua gak ngambek ya." Ucap Jisoo menegaskan.

"Hm, iya iya. Oh ya, gua lupa bilang, penampilan lo tadi keren."

"Iya, makasih."

"Tapi lain kali jangan cantik-cantik amat, entar gawat kalo gua punya banyak saingan."














Naeun April as Nadin

Ini nih mba Nadin yang baru abis putus:( semoga cepet move on ya mbaa hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini nih mba Nadin yang baru abis putus:( semoga cepet move on ya mbaa hehe

Dealing With The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang