18

5.4K 623 33
                                    








Entah mungkin kebetulan atau keberuntungan kali ini Juna jam kosong dan semakin beruntung saat ternyata kelas Irene sedang jam olahraga.

Dari depan kelasnya Juna bisa melihat dengan jelas sosok Irene yang sedang berbaris di lapangan sambil melakukan pemanasan bersama kelasnya.

"Woi! Ngapain?" kata Sean, teman sekelas sekaligus teman sebangku Juna. Juna menggelengkan kepala sambil masih mengarahkan pandangannya di lapangan.

"Lihatin siapa sih?" tanya Sean makin penasaran. Ia mengikuti arah pandangan Juna. Terlalu banyak orang membuat Sean tidak tahu siapa yang dilihat Juna.

"IPA 1 kan? Siapa?" tanya Sean.

"Apaan?"

"Itu tuh kelas IPA 1, lo lihatin siapa disana?" ucap Sean sambil menunjuk ke arah lapangan.

"Gak lihatin siapa-siapa kok." elak Juna.

"Ya udah kalau gak mau ngasih tau. Palingan juga nanti ketauan." kata Sean sambil mengangkat bahunya acuh. Sean kembali masuk dalam kelas tak lagi menghiraukan Juna.

Juna mengedarkan pandangannya ke lapangan. Kini Irene sedang duduk di lapangan. Juna tertawa kecil menyadari ternyata cewek itu terlihat lucu saat rambutnya diikat.

"Ehemm, permisi." Juna sontak menoleh mendengar suara tersebut.

"Lo Juna kan?" Juna mengangguk.

"Kenalin, gua Miko, IPA 3." kata cowok itu, Miko, sambil mengulurkan tangannya yang langsung dibalas oleh Juna.

"Gua denger lo bisa main basket?" tanya Miko.

"Di sekolah lama sih gua main basket."

"Kalau gitu gak ada salahnya dong lo gabung di tim kita?" tawar Miko. Juna agak bingung. Ia menggaruk kepalanya mencoba berpikir sejenak.

"Tim kita lagi butuh pemain, soalnya bentar lagi ada turnamen antar sekolah pas ulang tahun sekolah kita." jelas Miko.

"Gimana ya, gua juga gak yakin masih bisa main. Udah lama soalnya." kata Juna. Miko tertawa pelan kemudian menepuk bahu Juna.

"Semuanya kan butuh proses. Kita masih punya waktu kok." ucap Miko.

"Oke deh, gua ikut. Mumpung belum ada ekskul juga." Miko melompat kecil sambil bersorak pelan.

"Welcome to the team, bro. Sini ikut gua ke lapangan. Anak basket lagi ngumpul, entar gua kenalin." kata Miko sambil merangkul Juna dan membawanya ke sisi lapangan. Juna hanya pasrah sambil senyum kecil.

Juna melewati kelas IPA 1. Ia mengedarkan pandangannya. Tentu saja untuk mencari sosok Irene.

Pandangan mereka bertemu. Wajah Irene agak kaget melihat Juna. Sedangkan Juna menebarkan senyumannya pada cewek itu.

"Itu yang namanya Juna kan?" Irene sontak terkejut dan menoleh pada Sella. Irene mendorong pelan Sella untuk menjauh. "Bisa gak sih gak usah ngagetin?"

"Maaf, maaf, lupa kalo lo suka serangan jantung dadakan." canda Sella sambil tertawa kecil membuat Irene menoleh tajam padanya.

"Jadi itu kan gebetan lo? Namanya Juna kan?" kata Sella sekali lagi.

"Gebetan apa sih? Gak." ujar Irene dengan wajah juteknya.

"Tapi kok bareng sama Miko? Temenan?" tanya Sella.

"Gak tau, bukan urusan gua." kata Irene sambil mengangkat bahunya.

"Bukan urusan lo tapi tadi ngelihatinnya gitu amat. Kaget ya liat mantan sama gebetan?" ejek Sella sambil mencolek dagu Irene membuat cewek itu menoleh tak suka.

"Miko emang gak tau kalian deket? Atau Juna yang gak tau Miko mantan lo? Atau dua duanya sama-sama gak tau?" cerocos Sella.

"Sell, mending lo diem deh. Bacot banget daritadi." kata Irene.

"Ya gua kan cuma kepo. Eh itu kenapa Juna sama anak basket? Oh jangan-jangan dia masuk basket lagi? Asik stok cogan anak basket bertambah." cerocos Sella lagi saat melihat Juna berkumpul dengan Miko dan yang lainnya.

Irene diam sejenak. Diam-diam ikut berpikir tentang ucapan Sella tadi. Juna masuk tim basket? Udah lah Irene gak perduli.























Minho Shinee as Caesar Miko

Ini nih mantannya mbak irene yang murah senyum, ganteng, multitalented juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini nih mantannya mbak irene yang murah senyum, ganteng, multitalented juga. Apakah mas Juna baik-baik saja?

Dealing With The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang