Irene berjalan menuju ruang tv. Awalnya ia ingin menonton tetapi jadi malas ketika Jisoo, kembarannya, sedang memutar acara tv favoritnya, Upin ipin.
Irene selalu heran sama Jisoo. Walau sudah menginjak bangku SMA, Jisoo masih saja menonton film anak-anak.
Akhirnya Irene hanya duduk di sofa sambil main ponselnya. Tidak lupa diiringi suara kartun yang ditonton Jisoo.
Jisoo yang sibuk dengan tontonannya belum menyadari bahwa kembarannya sudah duduk di sofa sebelahnya. Jisoo masih fokus sambil sesekali tertawa ringan.
Merasa bosan dengan benda tipis berbentuk persegi panjang itu, Irene mencoba duduk di dekat Jisoo dan meraih remote tv itu.
Jisoo belum menyadarinya sampai kartun yang ia tonton sudah terganti dengan acara talkshow kekinian.
"IH, KOK DIGANTI SIH?" kata Jisoo meninggikan suaranya. Ia merebut remote yang ada di tangan Irene tapi belum berhasil karena kembarannya itu masih berusaha menahan.
"Kasih gak?!" ancam Jisoo. Irene menggeleng tak mau menyerah.
"Rene, gua lagi nonton tau. Lagi seru nih, siniin gih." kata Jisoo. Tangan keduanya belum lepas dari benda tersebut.
"Gak. Lo udah dari tadi nonton. Gantian!" kata Irene lebih tidak mau menyerah dari Jisoo.
"Bilangin Papa nih ya?" ancam Jisoo.
"Bilang sana gih, gak takut." ucap Irene.
"PAPA INI IRENE GANGGUIN JISOO LAGI NONTON." Teriak Jisoo kemudian mngeluarkan lidahnya untuk mengejek Irene. Sementara kembarannya itu hanya mendecak tak peduli.
"Kayak anak kecil mainnya ngelapor." cibir Irene.
"Bodo amat. Lagian lo yang lebih tua harus ngalah." ucap Jisoo
"Lo sebagai adik harus tau diri lah. Udah berjam-jam tau lo nonton. Giliran gua." kata Irene. Irene kembali menarik remote tersebut dan Jisoo tak sengaja melepasnya.
Irene senyum kemenangan. Ia menaikkan volume tv membuat Jisoo jengkel.
Dua menit Jisoo tidak melakukan apa-apa. Menunggu Irene lengah dan mengambil kembali remote tv tersebut.
"IH SINIIN, JISOO." teriak Irene membuat Jisoo mengusap telinganya.
"Gak! Gua mau nonton." ucap Jisoo.
"Ini kenapa anak kembar mama kok pada cemberut?" Jisoo dan Irene sontak menoleh mendengar suara Dian.
Dian beranjak duduk di tengah-tengah mereka. "Ada apa sih?"
Keduanya masih diam. Irene diam sambil memegang ponselnya dan Jisoo diam sambil menonton kartun.
"Kalian berantem?" Dengan kompak mereka menggeleng.
"Terus kenapa diem gini? Biasanya Jisoo cerewet." ucap Dian.
"Ya udah, kalau kalian gak mau jawab. Mama kesini mau ajak kalian makan malam, mau?" tawar Dian. Jisoo menoleh dengan mata berbinar. Dengan cepat ia mengangguk setuju.
"Irene gimana?" tanya Dian. Irene menoleh sejenak kemudian mengangguk pelan.
"Bertiga doang, ma?" tanya Jisoo. Dian mengangguk. "Iya, biar quality time sebelum mama balik."
"Gak ngajak Papa?" ucapan Irene berhasil membuat Dian menoleh padanya dan bungkam. Sebetulnya Jisoo juga ingin menanyakan hal yang sama tapi untungnya Irene sudah mengatakannya terlebih dahulu.
"Kalau mama mau biar kita aja yang ngomong sama Papa." saran Jisoo.
Dian tersenyum. "Mama terserah kalian aja. Kalau kalian pengen berempat sama Papa boleh kok. Yang penting kalian seneng, mama juga seneng."
Sejujurnya baik Jisoo maupun Irene ingin sekali berkumpul bersama dengan kedua orang tuanya tanpa ada beban apapun. Namun si kembar tidak bisa mewujudkannya karena memang Mama mereka jauh dari mereka.
Walaupun sedang bersama, mereka jarang berkumpul bersama. Hal itu membuat Jisoo dan Ireme rindu akan suasana keluarga yang lengkap.
"Bener ya, ma? Kalau gitu nanti Jisoo ngomong sama Papa. Lo juga bantu, rene." Irene mengangguk setuju. Jisoo sudah melompat girang. Akhirnya setelah sekian lama ia akan berkumpul dengan keluarganya dalam formasi lengkap.
Ting
Jisoo menghentikan selebrasi kecilnya kemudian mengambil ponselnya.
Titan : gimanaa? Gua nungguu lo jawab
INI PERASAAN TITAN UDAH SELANGKAH LEBIH MAJU YA DARIPADA JUNA. AYO DONG MAS JUNA SEMANGAT. MBAK IRENE NYA GAK BAKAL KEMANA-MANA KOK, AYO GERAK.
Bonus nih.
Ekspresi Jisoo waktu berhasil dapetin remote tv.
"untung adek, kalau bukan dah gua gampar." - karlina
"Gua gpp kok di read doang. Iya gapapa." - Titan
"Dikacangin tuh gak enak." - Juna
KAMU SEDANG MEMBACA
Dealing With The Twins
FanfictionJisoo dan Irene adalah kembar identik. Mereka mempunyai wajah cantik yang hampir tidak bisa dibedakan. Sikap mereka pun hampir tidak bisa dibedakan. Sama-sama jutek. "Gua bukan Irene!" - Jisoo Kirana Putri "Gua bukan Jisoo!" - Irene Karlina Putri