40

3.8K 442 25
                                    










Titan dan Jisoo akhirnya memutuskan untuk makan makanan jepang setelah dari tadi adu mulut karena yang satu pengen junk food yang satunya pengen sate ayam. Berakhirlah mereka di restoran sushi, memilih jalan tengah supaya sama-sama adil.

Keduanya sekarang sedang menunggu makanan mereka. Mereka duduk saling berhadapan. Titan mengeluarkan ponselnya, membuka kamera dan mengarahkannya pada Jisoo.

Gadis itu jadi mengangkat alisnya. Belum juga siap cowok di depannya itu sudah lebih dulu menekan tombol kamera. "Apa sih, nyet. Belum siap." kata Jisoo tak terima.

"Gakpapa, lumayan buat nakutin kucing. kata Titan sambil tertawa melihat hasil potretnya. Walaupun sebenarnya Jisoo tidak jelek dalam foto tersebut.

"Yang ada lo yang nakutin kucing." balas Jisoo.

"Nih lo liat nih, sereman mana lo sama gua?" Titan menghadapkan ponselnya pada Jisoo menunjukkan wajah gadis itu yang jelas-jelas belum siap difoto.

Jisoo yang ingin merebut hape Titan lebih dulu dicegah pemuda itu. Titan jadi menjulurkan lidah membuat Jisoo jadi gemas ingin menarik rambut cowok itu.

"Jangan marah, makin jelek nanti." ejek Titan lagi.

Jisoo menarik napas kasar, "untung gua sabar." katanya.

"Ini kalo gua upload ig rame nih." kata Titan membuat Jisoo melebarkan matanya dengan segera mencubit pemuda itu. "Coba aja kalo lo berani." kata Jisoo padanya.

"Berani dong. Apa sih yang nggak buat Jisoo?" kata Titan dengan gaya lebaynya.

"Coba, gua mau liat." kata Jisoo menantang.

"Captionnya apa nih ya? Kalo gua pake emot love nanti disangka pacaran, apa gua pake emot monyet aja ya?." ucap Titan.

"Bang--"

"Eits, gak boleh ngomong kasar." kata Titan sambil mengangkat jari telunjuknya di depan Jisoo membuat gadis itu seketika jadi terdiam.

"Temenan sama lo menguji kesabaran ya." kata Jisoo sambil mengusap dadanya mencoba bersabar.

"Jadi temenan doang nih?" celetuk Titan membuat Jisoo agak tersentak dan menoleh padanya.

"Syukur gua bilang temen, kalo gua bilang sopir gua gimana, mau?" kata Jisoo.

"Padahal pengennya lebih dari temen tau." kata Titan.

"Apa sih? Abang? Dih, jijik gua." kata Jisoo berlagak menjauh.

"Bukan itu, nyet. Ah udahlah, nggak peka lo, capek tau." kata Titan dengan nada agak kesal.

"Dih, ngambek." ucap Jisoo.

Titan tahu Jisoo mengerti tapi Titan tahu juga Jisoo tidak mau membahasnya, kelihatan dari ucapan gadis itu yang seakan tidak tahu maksudnya.

Seorang pelayan menghampiri meja mereka dan meletakkan pesanan mereka di meja. "Makan noh, jangan ngambek. Kayak cewek aja lo." kata Jisoo.

"Siapa yang ngambek dih?" elak Titan.

"Lo lah, siapa lagi coba." kata Jisoo yang kemudian menyuapi satu potong sushi ke dalam mulutnya.

"Nggak ya, emang gua lo, udah ngambekan, galak, jutek lagi." kata Titan jadi balik menyerang Jisoo.

Gadis itu menatapnya tak terima, "kenapa? gak suka? Ya udah jauh-jauh sana." balas Jisoo tak mau kalah.

Titan mencibir kesal, "kalo bisa udah gua jauhin dari dulu." ucapnya dengan kesal.

Jisoo mengernyit, "Emang kenapa gak bisa?"

"Hah?" kata Titan jadi menyadari ucapannya tadi. Pemuda itu jadi merutuki dirinya sendiri dalam hati.

"Kenapa gak bisa?" tanya Jisoo lagi. Kali ini Titan jadi mati kutu, tak tahu menjawab apa.

"Ehm, itu, ah iya bully lo tuh enak." kata Titan beralasan.

"Gua gak berasa di bully tuh." balas Jisoo.

"Bukan bully sih, tapi saling bully."

"Emang iya? Gak tuh. Gua gak pernah bully orang."

"Menurut gua sih gua di bully sama lo." kata Titan.

"Yeu, enak aja, gua nih baik, anti bullying." kata Jisoo jadi membanggakan dirinya.

"Baik dari hongkong? Kalo lo baik, kita aman dan damai gak ada yang namanya berantem." kata Titan.

"Gua baik tapi sama orang lain." ucap Jisoo.

"Itu namanya diskualifikasi." kata Titan dengan berlagak tegas.

"Diskriminasi, nyet." ucap Jisoo mengoreksi kata Titan tadi.

"Nah itu pokoknya."

Jisoo mengalihkan wajahnya tak sengaja menangkap sosok pemuda yang sangat tak asing bagi dia. Pemuda itu sedang duduk di ujung sana bersama seorang gadis yang tidak Jisoo kenal sambil tertawa ria.

Titan yang awalnya ingin mengomelinya jadi terhenti dan mengikuti arah pandangan Jisoo. Titan mengernyit menatap pemuda itu. Beberapa detik kemudian Titan menyadarinya dan jadi balik menatap Jisoo, "mantan ya?"

"Hah? Siapa?" kata Jisoo jadi mengalihkan pandangannya dan menoleh pada Titan.

"Itu si kutu buku itu kan. Siapa sih namanya? Pandan? Bekantan?"

"Nathan, bego." kata Jisoo jadi kembali menyantap makanannya.

"Nah kan, tanda-tanda cemberut nih. Kenapa lu? Cemburu tuh si pandan sama cewek lain?" Jisoo dengan cepat mengelak, menggelengkan kepalanya.

"Apa sih, mantan doang." kata Jisoo pelan walau masih terdengar oleh Titan.

"Lo suka sama dia? Belum move on ya?" tanya Titan pelan.

"Gak lah, enak aja lo." kata Jisoo.

"Sini gih, gua buka jasa bantu move on. Kalo mau gratis boleh, caranya mah move on ke gua aja."























YUHUUUUU GOOD NIGHT YEOROBUNNSSSS

Dealing With The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang