36

3.3K 466 27
                                    



"TITAN! TANTAN!"

Gadis itu berlari kecil menghampiri Titan. Titan menutup wajahnya merasa malu saat orang-orang mulai memperhatikan gadis itu memanggil namanya.

"Ngapain lo?" Kata Titan menyambutnya.

"Jalan lah, sekalian cari pacar." Jawab gadis itu blak-blakan.

"Baru juga putus. Emang dah move on?"

"Ini lagi usaha. Makanya lagi nyari baru juga."

"Oh ya, kenalan nih sama temen gua, ini Jisoo, Sella, Juna sama Irene. Gaes ini Nadin, sepupu gua." Mereka saling bersalaman dengan senyum Nadin yang begitu lebar. Titan juga agak menekankan status Nadin sebagai 'sepupu'-nya sambil menatap Jisoo.

"Loh? Kembar ya?" Kata Nadin setelah menjabat tangan Irene dan berbalik menatap Jisoo. Irene menjawab dengan anggukan kecil.

"Wait, Jisoo? Kok kayak pernah denger ya? Oh wait, jangan bilang—"

"Bilang apa?!" Ucap Titan jadi seperti mengancam Nadin sambil melotot matanya.

"Woah, santai dong. Ehm, by the way," Nadin mendekat ke Titan kemudian berbisik, "Yang namanya Juna itu ganteng ya."

"Oh Juna?? Entar gua kasih id line nya, tenang aja." Kata Titan jadi mengeraskan suaranya hingga Nadin refleks mencubit lengannya membuat Titan meringis sakit.

"Apa sih lo?! Mau mati hah?!" ancam Nadin.

"Kenapa emang? Juna juga jomblo kok. Santai aja sih gak ada yang bakal marah." Nadin melebarkan matanya pada Titan tapi pemuda itu berlagak biasa saja.

Juna sendiri hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala melihat interaksi keduanya yang menurut Juna kesannya lucu.

"Udah ah, sono lu. Jauh-jauh gih." kata Titan mengusir.

"Yeu, tantan. Dah ah gua pergi," kata Nadin jadi sewot.

"Yang lain, gua duluan ya." Pamit Nadin.


"Apa liat-liat?!" ucap Jisoo melihat Titan kini menatapnya dengan senyum licik pemuda itu.

"Dah kan? Dah clear ya, kan dah ketemu sama Nadin. Jangan marah-marah lagi." kata Titan yang buat Jisoo jadi malu di depan Sella dan Juna. Kan sama Irene dah biasa haha.

"Siapa yang marah sih?" elak Jisoo.

Titan mencibir pelan, "ya terus siapa yang ngambekin gua? Sok jutek lagi. Gak pantes lah gitu, Jis. Galakan Irene."

Irene yang namanya disebut melontarkan tatapan datar pada Titan sehingga pemuda itu mengangkat dua jarinya sambil tersenyum seperti orang bodoh.

"Gua nggak ngambek ya!" elak Jisoo lagi.

"Hadeh, iya iya. Seorang Jisoo kapan salahnya sih?" ucap Titan dengan senyum paksa. Dibalas Jisoo dengan senyum kemenangannya.


"Gua dah kenyang, balik yuk, Sel." kata Irene membuat semuanya sontak menoleh pada gadis itu.

"Loh? Gua gimana?" tanya Jisoo menunjuk dirinya sendiri.

"Kan ada Titan." jawab Irene.

"Kok Titan?"

"Kan datengnya bareng Titan, pulangnya juga sama dia lah." kata Irene. Titan sendiri sudah senyum-senyum sendiri, dalam hati mengucapkan terima kasih pada Irene yang diam-diam pengertian dibalik sifat juteknya itu.

"Terus Juna?" tanya Jisoo sambil mengalihkan pandangannya pada Juna. Pemuda itu, Juna, jadi memandang Jisoo juga sambil mengangkat alisnya.

"Emang kenapa?" tanya Irene balik. Juna sendiri hanya mengernyitkan keningnya.

"Ya masa lo ninggalin Juna sih." kata Jisoo.

"Ya dia kan dah gede. Lagian juga datengnya sama kalian."

"Bukan itu maksud gua, dia kan kesini nyamperin lo masa iya lo tinggalin gitu aja" ucap Jisoo jadi membuat Juna menelan ludah, merasa tiba-tiba jadi gugup.

"Ya kan yang nyamperin dia." kata Irene agak menusuk.

"Ehm, kalo gitu gua anter balik ya?" ucap Juna. Irene mendongak dan menatap Juna begitu saja. "Gua sama Sella."

"Ya sekalian, gua anterin Sella dulu baru anter lo." kata Juna.

"Gak us--"

"Dah lah, rene. Sekalian ngirit, hehe." ucap Sella sambil nyengir menunjukkan eye smile-nya.

"Gua anterin ya?" tanya Juna sekali lagi sambil menatap Irene mengharapkan gadis itu mengangguk.

Irene mendesah pelan kemudian mengangguk. Juna diam-diam tersenyum senang. Ya meskipun gak berduaan kan yang penting doi mau ya.

"Kita berdua gimana?" tanya Jisoo.

Titan menoleh pada Jisoo, "udah diem, lo sama gua."

"Jangan telat lo pulangnya." ucap Irene mengingatkan.












AKHIRNYA BISA UPDATE YA HEHE:)


BTW PADA KANGEN TITANJISOO SAMA JUNAIRENE GAK NIH?

Dealing With The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang