34

3.7K 467 7
                                    



"Ngapain?" Tanya Jisoo melihat Titan beberapa kali menelpon seseorang. Dari raut wajahnya juga terlihat serius.

"Nelpon Juna." Jawab Titan.

"Emangnya ada apa?" Tanya Jisoo lagi.

"Tadi tuh gua sama Juna dari sini." jelas Titan.

"Terus kenapa?" Jisoo mengernyitkan keningnya kebingungan.

"Ya kan sebagai teman yang baik gua mau menyelamatkan hati teman gua." kata Titan.

"Maksudnya?"

"Kata lo tadi Irene jalan sama Miko kan?" tanya Titan memastikan lagi.

"Tadi sih cuma bilang pulang bareng tapi kayaknya lanjut jalan deh."

"Nah itu, gua kasian sama temen gua. Tapi lagian dia mah kurang gercep sih. Makanya diselip mantan." ucap Titan.

"Emang dia gitu ya? Kaku gitu?" kata Jisoo.

"Gak juga sih. Tapi kadang jadi bego karena Irene."


















Sementara itu, Juna sudah berada di jalan untuk kembali ke rumahnya setelah memutuskan untuk pergi dari cafe tersebut. Juna juga tidak ingin menunggu Titan yang cukup lama.









Ting





Titan : urgent cuy


Juna mengernyitkan keningnya membaca chat dari Titan.


Titan : irene jalan sama miko

Titan : gua gak boong ini jisoo yang bilang


Juna tiba-tiba berhenti dan menginjak rem begitu saja. Tanpa berpikir panjang Juna memutar balik kendaraannya. Menuju kembali ke cafe tadi. Sebenarnya Juna cukup panas juga mendengar Irene jalan dengan mantannya. Tapi ya kan Juna juga bukan siapa-siapa.

Sampai di cafe tersebut Juna langsung menghampiri Titan dan Jisoo. "Heh? Seriusan?" tanya Juna begitu sampai.

"Santuy dong. Duduk dulu nyet." ucap Titan. Juna menurut dan langsung duduk di samping Jisoo.

"Sini. Jangan disitu." kata Titan menepuk tempat di sebelahnya. Juna menurut lagi tanpa membantah.

"Terus gimana?" tanya Juna.

"Gua sih gak tau mereka jalan kemana tapi bentar gua chat Irene." ucap Jisoo kemudian mengambil ponselnya.




Jisoo : dah dmna?


Irene : Mcd lagi makan



"Mcd katanya." kata Jisoo.

Juna mengernyit dan terdiam untuk beberapa detik. Pemuda itu kemudian berdiri dari tempatnya membuat Titan dan Jisoo agak tersentak. "Gua kesana," ucap Juna.

"Gua ikut. Kepo hehe." kata Jisoo.

"Ngapain? Sini aja. Rempong amat dah ngurusin urusan orang lain." kata Titan.

"Irene kembaran gua bukan orang lain." balas Jisoo yang berhasil membuat Titan terdiam.


"Ayo kalo mau ikut." Juna berjalan keluar cafe. Diikuti Jisoo di belakangnya. Sementara Titan mendesah pelan kemudian dengan langkah terpaksa mengikuti mereka berdua.

Ketiganya menuju tempat Irene berada dengan menggunakan mobil Juna. Sampai di Mcd sosok Irene belum juga terlihat.


"Dia dimana, Jis?"

"Bentar gua chat."

"Jangan bilang sama gua. Bilang aja kebetulan lo sama Titan lagi disini." Jisoo menurut begitu saja walaupun agak ragu bilang bahwa ia hanya berdua dengan Titan.


Jisoo : gua di mcd sama titan

Jisoo : lo duduk dimananya?

Irene : sent a picture


"Lihat deh kayaknya ini di deket kasir kan?" ucap Jisoo sambil menunjukkan gambar yang dikirim Irene.

Juna mengangguk kemudian menuju ke dalam restoran cepat saji tersebut. Juna mengedarkan pandangannya mencoba mencari sosok Irene. Juna mengernyit saat menangkap sosok gadis yang menurutnya adalah Irene.


Juna melangkahkan kaki pelan.


"EH JUNA KOK DISINI?"

Juna terhenti begitu saja. Ah, ini Sella, sahabat Irene.

"Hah? Lo ngapain disini?" tanya Juna balik tanpa menjawab pertanyaan Sella.

"Gua sih lagi makan sama Irene. Tuh sana. Loh? Titan? Jisoo?" kata Sella sambil menujuk keduanya yang berdiri di belakang Juna.

"Tuh Irene. Ayo gabung." Juna jadi kebingungan tapi tetap mengekori Sella di belakangnya. Begitu juga Titan dan Jisoo jadi saling memandang dengan kebingungan mereka.


"Nih, rene, ada yang mau gabung."


Irene mendongak dan mengerutkan keningnya saat melihat Juna. "Tadi katanya sama Titan doang?" tanya Irene pada Jisoo.

"Lo sendiri bukannya lagi sama Miko?"

"Dia cuma nganterin doang kok." jelas Irene. Juna menghela napas lega.

"Emang kenapa sih?" tanya Irene.

"Tuh, si Juna dah panik." ceplos Titan begitu saja. Sementara Sella hampiri tersedak mendengarnya begitu juga Jisoo yang sontak menoleh pada Titan. Juna? Tentu saja kaget sekaligus ingin menghajar Titan saat itu juga.

"Kenapa?"

"Gak. Gakpapa, si Titan lagi ngaco aja."









Dealing With The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang