37

3.5K 466 21
                                    









Irene yang sedang berbaring sambil main ponsel sontak kaget saat sang kembar tiba-tiba masuk kamarnya tanpa aba-aba. Gadis itu mengamati Jisoo yang langsung membuka lemari pakaiannya. "Ngapain?" tanya Irene.

"Pinjem baju." jawab Jisoo tanpa menghentikan aktifitasnya.

"Emang mau kemana?" tanya Irene sambil kembali memainkan ponselnya.

"Jalan lah." jawab Jisoo. Gadis itu mengambil sebuah baju berwarna ungu muda itu dan berbalik badan menghadap Irene, "cocok nggak?"

Irene menoleh, "Cocok," jawabnya singkat kemudian kembali memandang layar ponsel.

"Jalan sama siapa?" tanya Irene.

"Kepo deh." cibir Jisoo sambil kembali memilah pakaian milik sang kembar. Irene menoleh sejenak pada Jisoo kemudian mencibir pelan.

"Sama Titan apa Nathan nih?" ucap Irene dengan nada yang tampak jelas sedang merayu sang kembar.

Jisoo mengernyit, "kok Nathan?" tanyanya.

"Bukannya kemarin sempet chat lo lagi ya?" tanya Irene mengingat kemarin Jisoo memberitahunya bahwa sang mantan kembali mengirim chat setelah lama mereka putus.

"Ya chat biasa aja sih menurut gua. Kayak basa-basi gitu. Gua juga nanya tugas kimia sama dia." jelas Jisoo masih fokus membongkar pakaian Irene.

"Ya sama aja modus kan?" ucap Irene.

"Gak tau ih." kata Jisoo tak ingin membahas lagi.

"Jadi jalannya sama Titan nih?" tanya Irene dengan senyum liciknya.

"Siapa bilang sama dia?"

"Tadi katanya bukan Nathan. Kan cuma dua kemungkinan, Titan sama Nathan, atau lo lagi deket sama orang lain?" kata Irene kini mencurigainya.

"Iya iya, sama Titan." ujar Jisoo.

"Gimana kalo yang ini?" tanya Jisoo menunjukkan baju berwarna hitam dengan model kekinian alias agak kurang bahan.

"Lebih bagus yang tadi. Lebih terang." kata Irene.

"Jadi yang mana dong?" gumam Jisoo sambil memegang dua baju di masing-masing tangannya.

Irene menghembus napas kasar, "Kan tadi dah bilang yang pertama aja. Lebih bagus yang itu."

"Ehm, ya udah deh." ucap Jisoo kemudian beranjak keluar dari kamar Irene dan kembali ke kamarnya.

Jisoo meraih ponselnya dan terdapat satu pesan masuk.

Titan : gua dah nyampe

Jisoo tak membalas. Gadis itu langsung mengganti bajunya yang dipasangkan dengan celana jeans putih high waist.

Gadis itu memandangi dirinya di kaca sebelum keluar dari kamar dan menghampiri Titan.

Jisoo berhenti saat matanya bertemu dengan Titan. Yang benar saja, masa iya mereka berdua sama-sama menggunakan baju berwarna ungu muda. Titan juga menyadarinya dan bolak-balik memandang baju Jisoo dan bajunya.

"Jodoh gua dah di depan mata ternyata." ucap Titan.

"Yeu, gua ganti baju aja." kata Jisoo ingin bergegas ke kamar namun ditahan oleh Titan.

"Paan sih, bagus kok. Udah gak usah diganti." kata Titan.

"Jadi kita nonton apa?" tanya Titan sambil berjalan keluar dari rumah Jisoo dan mengambil motornya yang terparkir di depan pagar. Titan memberikan Jisoo helm berwarna merah muda dengan motif hello kity.

Jisoo jadi tertawa sendiri, "Lucu ya cowok kayak lo punya helm kayak gini."

"Waw, lo baru aja bilang gua lucu?" Jisoo jadi mencibir pelan kemudian menyubit perut pemuda itu membuatnya meringis tapi masih tersenyum bodoh.

"Ayo jalan." ucap Jisoo.
































"Kita nonton apa, Jis?" keduanya kini sudah berada di bioskop. Mereka masih memandangi layar yang menunjukkan film yang sedang tayang beserta jam tayangnya.

Sebenarnya mereka sudah sekitar sepuluh menit memandangi layar tersebut tanpa memutuskan film yang akan ditonton. Hal ini karena Jisoo yang ngotot tidak mau menonton film horor sedangkan Titan maunya menonton film horor.

Pasalnya Jisoo itu bukan seseorang yang takut kalau menonton film horor. Bahkan pernah saat Jisoo menonton film horor di bioskop gadis itu tertawa sendiri karena menganggap hantunya begitu lucu dengan make up bulatan hitam di matanya. Aneh bukan? Berbeda dengan Irene yang gampang terkejut dan mudah ketakutan saat menonton film horor.

"Film action aja kalo gitu." ucap Jisoo.

"Kenapa gak dari tadi sih? Ayo beli tiketnya."

"Lo aja ya, gua tunggu sini. Mager hehe." Titan jadi meneguk ludah memandang Jisoo yang tertawa kecil dengan matanya yang agak menyipit. Gimana Titannya gak lemah kalau Jisoo udah gitu.

"Untung sayang." gumam Titan.

"Apa?"

"Hm?"

"Tadi bilang apa?"

"Bilang apa?"

"Itu tadi."

"Tadi kapan?"

"Barusan."

"Barusan gua bilang apa emang?"

"Yeu, udah sana deh. Capek ngomong ama anak ayam."
















AKUUU UP HEHEHEHEHE❤️

Dealing With The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang