Hiraeth: A longing for a home you can't return to, or one that was never yours.
Menceritakan sebuah perjalanan menemukan kembali titik balik yang sudah lama Naya lupakan.
Proses panjang pencarian sebuah makna dari kata 'rumah' yang sudah tidak bera...
Gue masih merebahkan tubuh sambil melihat-lihat portal berita dari handphone. Lalu tiba-tibaponsel gue bergetar dan ada notifikasi chat muncul di layar dari nomor yang tidak gue kenal.
"Di mana lo?"
"Weekend ini gue gak bisa ngerjain tugas karena ada acara keluarga. Senin gue ada rapat OSIS dan Selasa gue bantuin ekskul Dance, jadi gak ada waktu selain malem ini."
Siapa sih nih orang.
Gue pun membalas chat-nya.
"Lo siapa?" – Naya
Dia langsung membalas.
"Syahna! Save nomor gue!" – Syahna
Gue tersenyum tipis. Lalu gue simpan nomornya dengan nama 'Syaiton'.
"Males." – Naya
"Ck, terserah. Lo di mana? Ayo kerjain tugas." – Syaiton
"It's Friday night. Masih aja ngomongin tugas." – Naya
"Dari kemaren kan lo yang gak bisa terus." – Syaiton
"Ya lo juga baru bilang weekend sampe selasa gak ada waktu." – Naya
"Gue baru tau tadi. Udah deh, ketemuan sebentar bahas konsep nanti isinya bisa kita discuss lewat chat." – Syaiton
"Gue baru balik, capek." – Naya
"Yaudah nanti malem." – Syaiton
Gue diam sejenak untuk berpikir.
"Ok, jam setengah 9 di SCBD." – Naya
"Kenapa harus di SCBD?" – Syaiton
"Kalo gak mau, yaudah gak usah." – Naya
"Ck, iya-iya. Lo chat aja alamatnya di mana, nanti gue ke sana." – Syaiton
"Ok." – Naya
"Awas lo gak dateng." – Syaiton
"Bawel lo." – Naya
"Bodo!" – Syaiton
Dan gue hanya membaca chat darinya tanpa membalasnya.
Sekitar pukul setengah 8 malam, gue mengirimkan nama tempat janjian dengannya. Lalu gue mengambil kunci mobil dan pergi ke tempat tersebut.
Sesuai perkiraan gue, gue sampai di sana pas jam setengah 9. Parkiran yang agak penuh membuat gue menghabiskan waktu beberapa menit sehingga dengan terpaksa, gue harus valley. Setelah itu, gue langsung masuk ke dalam tempat makan yang sudah gue kasihtahu ke Syahna.
Gue mengecek ponsel ada 5x panggilan tak terjawab dan 7 pesan masuk, semuanya dari Syahna.
"Nih orang kalo jadi pacar pasti posesif. Bawel banget jadi manusia," gumam gue sembari melihat chat-nya yang kebanyakan nanya "di mana".
Ketika masuk ke dalam, gue mencari sosoknya. Dan tidak sulit menemukan Syahna. Dia sedang duduk sendiri di meja bagian pojok dekat dengan area outdoor. Dia mengenakan outfit rok mini berwarna maroon dengan kakinya yang ditutupi oleh legging hitam tipis, dan atas baju berbahan knit warna putih dengan rambut panjangnya yang digerai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
