25.

10.1K 1K 8
                                    

Naya's Pov

Bau obat-obatan langsung terasa di indera penciuman gue. Kedua mata gue mulai mengerjap berusaha mencari kesadaran sepenuhnya. Rasa ngilu dan sakit masih terasa di bagian perut. Sepertinya gue ditusuk dengan benda tajam.

Gue juga dapat merasakan seseorang tengah menggenggam sebelah tangan gue. Lalu puncuk kepala gue juga dielus dengan lembut.

"Nay? Udah bangun?" tanya seseorang dengan suara sangat familiar di telinga gue.

Gue kembali mengerjapkan mata dan secara perlahan gue bisa melihat cahaya lampu yang terang.

"Hemmm..." gumam gue.

Ternyata daritadi Aris yang menemani gue di sini.

"Nay, bentar ya, gue panggilin suster penjaga dulu," ucap orang tersebut sambil meninggalkan gue sendiri di ruangan besar ini.

Gue melihat ke sekeliling hanya ada botol infus yang terpasang dengan tangan kiri gue, sofa yang kosong, tv plasma yang tidak menyala, dan pendingin ruangan yang terasa sangat dingin.

Tidak lama, gue melihat seorang suster bersama dokter berusia setengah baya dan Aris masuk ke dalam ruangan ini. Dokter tersebut memeriksa kondisi gue dan menjelaskan sesuatu ke Aris yang tidak bisa gue dengar dengan jelas.

Dokter tersebut kembali berdiri di samping kanan gue dan tersenyum pada gue.

"Naya habis ini tolong dikasih minum air putih ya," ucap dokter tersebut ke Aris.

"Iya Dok, terimakasih," sahut Aris.

"Saya harus cek pasien lain lagi, kalau ada apa-apa bisa silakan hubungi suster penjaga di luar atau tinggal pencet tombol itu saja."

"Iya Dok."

Dokter dan seorang perawat itu keluar dari ruangan ini dan Aris kembali mendekat ke gue.

Kemudian Aris memberikan gue segelas air putih dengan sedotan. "Nih Nay minum."

Gue pun meminumnya. "Thanks."

Aris kembali duduk lalu menatap gue sambil tersenyum. "Lo udah gak sadar hampir 10 jam Nay."

"Sekarang jam berapa emang?"

"Udah jam 7 pagi."

"Emmm, kenapa gue bisa ada di sini?"

"Lo ditemuin satpam komplek jatuh di trotoar gak sadar diri dengan darah yang udah basahin baju lo."

"Terus kok bisa lo yang ada di sini?"

"Gak cuma gue doang, semalem ada Mba Siti dan ada bokap lo juga sekarang lagi urus berkas di luar."

Gue agak kaget. "What? Aduh..duhh.."

"Yee, jangan banyak gerak udah tiduran aja."

"Bo-bokap gue di sini?"

"Iya Nay."

"Terus kenapa bisa ada lo?"

"Semalem ada yang telpon gue pake nomor rumah, gak taunya itu dari rumah lo. Mba Siti yang kasih tahu gue, katanya lo nyimpen nomor gue di buku kontak urgent di rumah lo," Aris menjelaskan.

"Oh okay. Bokap gue sendirian kan gak sama nyokap?"

"Bokap lo baru nyampe tadi jam 5an sih dan sendiri kok. Lo ditusuk sama siapa Nay?"

Gue menggeleng. "Gak tahu, gue gak lihat muka orang itu karena dia pake helm full face."

"Gue yakin suspect utama pasti si Aldo."

HIRAETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang