Naya's Pov
Gue gak tahu hal apa lagi yang bisa buat gue bahagia selain mendengar jawaban Syahna tadi. Akhirnya, kami berdua memiliki ikatan yang jelas walaupun Syahna tidak ingin ada yang tahu mengenai hubungan kami selain teman-teman dekat kami.
Dan sekarang, kami semua sudah sampai di SD pertama yang kami kunjungi hari ini. Sejak tadi turun dari bus, Syahna langsung berkumpul dengan panitia dan sibuk mengurus banyak hal.
"Nay.." Aris datang tiba-tiba merangkul bahu gue.
"Apa sih lo ngagetin aja."
"Gimana? Diterima gak?"
Ya, Aris memang mengetahui rencana gue untuk nembak Syahna dari pas kami beli kopi di rest area.
"Lo bisa lihat kan dari muka gue?"
"Gokiiiiiiiiil!! Anjir, lo satu-satunya orang yang diterima sama dia Nay. Fuck man!" ucap Aris penuh semangat.
"Lo jangan bacot tapi ya," gue mengingatkan Aris.
"Yaelah, sans aja sama gue mah. Haha PJ boleh kali?"
"Dateng aja ke apart gue nanti setelah study tour. Gue buka botol nanti sekalian ajak Will."
"Nah, gitu dooong. Congrats ya Nay," dia memberikan selamat.
"Congrats juga ya lo udah jadian sama Mala."
"Haha, tanggal jadian kita sama nih. Kapan-kapan kita double date ya."
"Iyaa. Tapi daritadi si Syahna sibuk terus."
"Wajar aja, namanya juga dia anak OSIS dan panitia. Mala gue juga lagi diminta bantu-bantu tuh."
"Ayo anak-anak, kumpul di sini dulu," ucap Bu Reni meminta kami sekelas berbaris di depan ruangan yang ada di SD tersebut.
Syahna dan ketua kelas kami terlihat berdiri di depan bersama Bu Reni.
"Kalian sudah dibagikan kertas kan sama panitia tadi sebelum berangkat?" tanya Bu Reni.
"Sudah Buuu."
"Sekarang, coba kalian buka kertas tersebut. Angka yang tertera di dalamnya adalah kelompok kalian."
Semua pada membuka kertas yang tadi dibagikan, begitu pun dengan gue.
Bu Reni kembali menjelaskan. "Kelas kita dibagi jadi 6 kelompok. Masing-masing kelompok berisi 5 orang dan akan masuk di kelas 1-6 memberikan pelajaran Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Matematika, dan Kesenian sesuai dengan dapatnya kelompok tersebut. Masing-masing kelompok nanti akan membagi tugas ada yang menjadi pengajar 2 orang, moderator 1 orang, dan yang membuat laporan 2 orang. Sampai sini ada yang ingin ditanyakan?"
Aris mengangkat sebelah tangannya. "Bu, di masing-masing kelompok ada ketuanya gak?"
"Tidak ada ketua, tapi semuanya harus bekerjasama atas jalannya sesi pelajaran yang akan sekolah kita berikan pada murid-murid di sini."
Kali ini Ryo yang mengangkat tangan. "Berapa lama kita kasih pelajarannya Bu?"
"Kita diberikan waktu 1 sampai 1.5 jam. Kalian bisa mengajar sambil memberikan permainan yang edukatif."
Aris kembali mengangkat tangan. "Untuk pembagian tugas di masing-masing kelompok dikasih waktu berapa lama Bu? Kan kita baru tahu kelompoknya barusan nih Bu."
"Pertanyaan bagus Aris. Baik, setelah penjelasan Ibu selesai, Ibu akan kasih kalian waktu 30 menit untuk menentukan tugas dan bahan ajarannya."
"Pelajaran dasar kan Bu?" tanya Mala.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH
RomanceHiraeth: A longing for a home you can't return to, or one that was never yours. Menceritakan sebuah perjalanan menemukan kembali titik balik yang sudah lama Naya lupakan. Proses panjang pencarian sebuah makna dari kata 'rumah' yang sudah tidak bera...