20.

11K 1.2K 46
                                    

Syahna's Pov

Entah sudah berapa lama aku tertidur pulas hingga jendela kamarku masih terbuka padahal hari sudah semakin gelap. Aku merapikan tempat tidur, menutup jendela, dan menyalakan lampu. Lalu aku mengecek ponselku yang sejak tadi ku letakkan di meja belajar.

New notification from Naya

Aku membuka pesan darinya.

"I wanna see you." – Naya (1 hour ago)

"Kenapa dia tiba-tiba bilang pengen ketemu? Padahal tadi baru anterin pulang," batinku.

Aku pun membalas pesannya.

"Kapan?" – Syahna

Pesanku hanya ter-checklist satu. Hemmm, ada apa ya sama Naya?

Aku terus memandangi layar ponselku berharap pesanku terkirim dan dibaca olehnya. Tapi sudah hampir 5 menit, garis checklist-nya masih belum bertambah.

Aku mencoba menelponnya.

"Nomor yang Anda tuju sedang tidak dapat dihubungi, cobalah beberapa saat lagi. The number you are calling..."

Duh, kok si Naya gak bisa dihubungi sih?

Aku kembali menelpon nomornya tapi masih tidak aktif juga. Lalu aku mengiriminya pesan lagi.

"Lo lagi di mana?" – Syahna

"Kok gak bisa ditelpon?" – Syahna

"Nay, lo di mana?" – Syahna

"Mau ketemu kapan?" – Syahna

"Lo kenapa?" – Syahna

Huft, jajaran pesan dariku masih juga belum terkirim.

Tok..tok..tok.. tiba-tiba saja pintu kamarku diketuk seseorang.

"Mbak Syahna, dipanggil Ibu untuk makan malam Mbak." Ucap Bi Sami dari balik pintu.

"Oh iya Bi, 5 menit lagi aku turun."

"Njeee Mbak."

Aku pun membawa turun sambil membawa ponsel.

"Buseeet, kamu tidur apa pingsan dek?" ejek Bang Andra ketika melihatku berjalan ke meja makan.

Aku tidak menggubrisnya justru langsung duduk di samping Mama.

Mama mengelus puncuk kepalaku. "Anak Mama capek banget nih kayaknya."

"Iya Ma, kurang tidur kayaknya aku."

"Semalem sama Mala emang gak langsung tidur? Pasti ngegosipin cowok dulu ya sampe tengah malem?"

Aku hanya menyengir mendengar ucapan Mama.

"Dasar abege, gak jauh-jauh bahasnya cowok mulu, inget UN tuh bentar lagi," celetuk Bang Andra.

"Kayak abang gak pernah abege aja, pasti juga dulu Bang Andra ngomongin cewek terus."

"Udah-udah, ini malah pada debat sih. Paaa, Syahna dan Andra udah di meja makan nih Pa."

"Lho, emang Papa udah pulang Ma?"

"Udah, lagi ganti baju di kamar."

"Wuah, udah lama banget gak makan malem lengkap kayak gini. Apalagi si Bang Andra tuh, tukang kelayapan."

"Yailah, bilang aja lu kangen sama gua dek."

"Idih, uweeek."

"Ckck, ini dua anak Papa gak bisa ya sehari aja gak ribut?" tiba-tiba Papa datang dan duduk di bangkunya.

HIRAETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang