*Play the song
Naya's Pov
Sesampainya di apartemen, gue istirahat sejenak sambil menikmati sebotol beer dan merokok. Tidak ada notifikasi dari Syahna sama sekali. Gue gak pernah nyangka kalau dia bisa berpikir senegatif itu tentang gue.
Dia bilang kalau gue juga gak pernah serius tentang apapun. Padahal gue menjalin hubungan ini dengan sangat serius sampai gue rela mengikuti kemauan Papa untuk kuliah di UK. Semua itu gue lakuin agar gue bisa tetap sekolah di sini dan punya banyak waktu bareng Syahna. But she's thinking I'm not serious about anything.
Waktu pun terus berjalan. Gue kemudian mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke Duck Down bersama Aris, Ody, dan Ryo. Will malam ini tidak bisa ikut karena besok pagi dia terbang ke Jepang.
Ketika gue selesai mandi dan sedang ingin memakai kemeja, tiba-tiba bel apartemen berbunyi. Gue pun mengintip dari dalam.
"Kiara?"
Gue membukakan pintu untuknya. "Kiara? Kenapa Ki?"
Kiara sempat terdiam dan memerhatikan gue.
"Eh, iya sorry Nay, boleh masuk?"
"Iya boleh, silakan."
Dan Kiara duduk di sofa sedangkan gue masuk ke kamar untuk mengambil kemeja putih berbahan loose yang belum sempat gue kenakan.
"Tadi Kiara kenapa ngelihatin gue gitu ya? Apa karena gue tadi cuma pakai tanktop?" batin gue.
Gue menghampiri Kiara. "Ada apa malem-malem ke sini?"
"Ummm, tadi Will telpon aku. Katanya kamu ngajakin minum-minum di Duck Down, terus Will minta aku temenin kamu soalnya gak ada ceweknya."
"Ya ampun William, segitu care-nya sama gue sampe ngirimin ceweknya buat nemenin gue, hahaha," ucap gue.
"Yaaa, aku juga pas tahu kamu mau minum-minum dan bareng cowok-cowok doang, I'm lil bit worry," sahut Kiara.
Gue menghela nafas dan sedikit tertawa. "Haha okay. Emang kamu gak apa-apa keluar malem gini?"
"Gak apa-apa kok, Mama dan Papa ngerti. Mereka kan juga udah pernah muda, apalagi Mama dari lahir dan tumbuh besar di luar, dia jadi sangat open minded."
"Good to know then. Yaudah, jalan sekarang yuk."
"Yuk."
Kami berdua pun pergi dan langsung menuju ke Duck Down. Di sana, sudah ada Aris, Ody, dan Ryo. Selama di perjalanan tadi, Kiara menanyakan kenapa tiba-tiba gue pengen minum-minum. Dan gue menjelaskan alasannya karena gue sedang kesal dan bete ke Syahna.
Ketika kami berdua menghampiri mereka, Aris terlihat kaget karena ada Kiara di samping gue.
"Kok bisa ada nona Kiara yang cantik ini?" tanya Aris.
Gue menoyor kepalanya. "Ceweknya Will nih, jangan macem-macem luh."
"Haha becanda gue Nay. Becanda ya Kiiiii.."
Kiara sedikit tertawa ke Aris. "Iya gak apa-apa Ris."
Gue dan Kiara duduk bersebelahan.
"Cakep nih kalo ada Kiara, makin seger mata kita bro. Jarang-jarang kan bisa hangout sama salah satu siswi yang paling dipuja di sekolah selain si Miss Jutek, hahaha," ucap Ryo ke Ody.
"Makasih bet Nay, lo udah ajak Kiara ke sini," Ody menyahuti.
Gue pun menjelaskan ke mereka. "Will yang minta Kiara nemenin gue biar gak dimacem-macemin sama lo-lo pada."

KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH
RomanceHiraeth: A longing for a home you can't return to, or one that was never yours. Menceritakan sebuah perjalanan menemukan kembali titik balik yang sudah lama Naya lupakan. Proses panjang pencarian sebuah makna dari kata 'rumah' yang sudah tidak bera...