23.

10.6K 1.2K 101
                                    

Syahna's Pov

Sudah lima hari aku tidak bertemu dengan Naya. Rasanya aku sangat ingin menemuinya, tapi mengingat kejadian sore itu dan dia pun juga tidak menelpon atau memberikan kabar padaku, aku jadi mengurungkan niat untuk datang ke apartemennya.

"Syaaaa, Syahnaaa, Syahnaaa," panggil Mala terdengar kencang dari arah belakang.

Dia lari menghampiriku.

"Kenapa sih La pagi-pagi udah heboh?"

"Huh..huh...huh.. lo.. lo udah tau kabar mengejutkan belom?" tanyanya sambil mengatur nafas.

"Kabar mengejutkan apa?"

"Itu.. itu..." dia menunjuk ke arah parkiran di mana ada Naya yang sedang berjalan sambil digandeng sama Kiara.

"Kenapa sama mereka?" tanyaku malas.

"Lo sih gak pernah mau dimasukin ke grup anak-anak sekolah."

"Duh gak penting."

"Tapi kali ini penting banget Sya, Kiara... Kiara sama Naya pacaran!"

"What???" tanyaku kaget.

"Iya, mereka pacaran."

Aku langsung melihat ke arah mereka berdua dan orang-orang di sekeliling mereka yang tengah berbisik  sambil menatap ke Naya dan Kiara.

"Gila, gila, gue gak nyangka sumpah. Kiara cantik kayak gitu ternyata lesbian," bisik salah seorang di dekat kami.

"Iya anjir, sama anak baru lagi. Katanya mereka deket dari pas Kiara disamper sama Bang Aldo tuh," sahut temannya.

Ada sesuatu yang bergejolak dalam hatiku ketika mendengar kabar tersebut. Aku tidak pernah menyangka kalau ternyata dugaanku kalau mereka memiliki hubungan spesial itu benar adanya.

"Ih...ih mereka ke sini. Gak tau malu banget ih," ucap orang tadi.

Naya dan Kiara berjalan mendekat ke arahku dan Mala yang tengah berdiri menatap ke mereka.

Naya tersenyum padaku lalu dia berhenti di depanku.

"Hai Sya," sapanya.

Kiara juga terlihat tengah tersenyum padaku.

Aku hanya menatap mata Naya dengan tajam.

"Screw you," ucapku tegas ke Naya lalu aku menarik tangan Mala berjalan menuju ke kelas.

Naya hanya terdiam dengan ekspresi yang tidak bisa aku artikan ketika aku meninggalkannya. Sumpah, aku tidak tahu harus bersikap seperti apa di depannya. Tapi yang pasti, sekarang ada dua manusia yang sangat aku benci. Kiara dan Naya, I don't wanna ever talk to them anymore.

"Sya, Sya lo gak apa-apa?" tanya Mala sepanjang koridor menuju ke kelas.

"Can you please stop talking?" sahutku ketus padanya.

"Eh eh, sorry Sya," ucapnya.

Aku langsung menaruh tas dengan kasar di atas meja sampai beberapa teman sekelas menengok ke arahku.

Tidak lama setelah aku duduk, Naya masuk ke dalam dan ditemani sama si pengkhianat. Aku sampai muak melihat mereka berdua.

Naya melihat ke arahku ketika dia ingin menuju ke bangkunya. Aku membuang muka tidak ingin melihatnya.

HIRAETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang