22.

10.4K 1.1K 50
                                    

Naya's Pov

Beberapa perawat menghampiri kami yang ingin masuk ke ruang UGD lalu mereka membantu menuntun gue masuk ke dalam. Seorang dokter langsung menangani dan mengobati luka-luka gue. Sedangkan Kiara disuruh menunggu dan mengurus administrasi.

Setelah selesai diobati dan gue mendapatkan 5 jahitan di lengan gue, Kiara baru diperbolehkan masuk melihat keadaan gue.

"Udah baikan?" tanyanya.

Gue menganggukkan kepala. "Udah kok, balik yuk."

"Serius kamu udah mau pulang? Gak mau istirahat di sini dulu?"

"Gak usah lah, gue mau istirahat di apartment gue aja. Lagian juga, nih kaos gue sobek gini abis digunting dokter buat jahit lengan gue. Gak nyaman pake kaos kayak gini."

"Emmm, yaudah aku tanya dokter dulu ya."

"Gak perlu Ki, udah boleh kok. Oh iya, sorry dompet gue ada di mobil. Bayar pake kartu gue aja untuk administrasinya."

"Apaan sih, gak usah mikirin itu. Udah aku urus."

"Yaudah bantuin gue turun dari sini."

"Bentar, aku bilang penjaga UGD-nya dulu."

"Okay."

Gue pun mengambil ponsel dan menelpon Aris.

"Halo Ris, sorry ganggu."

"Oy Nay, kenapa telpon tengah malem gini?"

"Gue butuh bantuan lo."

"Apa Nay?"

"Lo bisa gak ke RSPI sekarang? Tapi jangan bawa kendaraan."

"Lo masuk RS?"

"Iya."

"Sakit apa?"

"Panjang ceritanya, gue tunggu di sini ya."

"Oke-oke Nay, gue ganti baju dulu."

"Oke Ris, thank you."

Kiara kembali datang menghampiri.

"Mau cabut sekarang?"

"Emm, kita duduk dulu di lobby RS yuk," ajak gue membuat Kiara bingung tapi dia tetap menuruti kata-kata gue.

Hanya ada beberapa orang yang sedang duduk di ruang tunggu ini. Ya wajar saja, ini sudah jam 2 malam.

"Kenapa kamu mau di sini dulu? Katanya mau langsung istirahat?"

"Gak apa-apa, di sini dulu sebentar ya."

"Hemm..Nay.."

"Ya?"

"Makasih ya kamu udah nolongin aku lagi. Aku gak tahu harus bales kebaikan kamu gimana aku bener-bener gak enak sama kamu karena kamu sampe kayak gini."

"Lo gak perlu bales apa-apa ke gue Ki. Emmm, gue boleh tanya sesuatu ke lo."

"Iya, apa Nay?"

"Kenapa tadi lo bisa pergi sama si Aldo?"

Kiara menghela nafas. "Dia dateng ke rumah ketemu Mama Papa aku dan minta ijin ngajak aku pergi, kalo aku gak mau dia ngancem berbuat nekat. Jadi aku turutin dia."

"Terus?"

"Awalnya dia cuma ngajak makan terus setelah itu, dia tiba-tiba ngajak aku pergi lagi. Aku udah mulai curiga dan pas ada kesempatan, aku telpon kamu. Dan bener aja, dia ngajak aku ke rumahnya karena lagi gak ada siapa-siapa di sana."

HIRAETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang