Jimin berdiri lalu berjalan ke arah Eunra dan Jaewon.
Ia berdiri di sebelah kiri Jaewon, dan sebelah kanan Eunra. Jimin menatap Eunra, lalu beralih menatap Jaewon.
"Sudah lama tidak bertemu, Jimin-ssi," ucap Jaewon sambil menatap Jimin.
"Tapi aku tidak berharap bertemu denganmu lagi," balas Jimin dengan nada dingin. Lantas Eunra memegang tangan kiri Jimin.
Jaewon tersenyum mendengar ucapan Jimin. "Ya, aku juga tidak berharap bertemu denganmu lagi," ujar Jaewon sambil menatap Jimin dengan tatapan tajamnya.
Kemudian lelaki itu menoleh ke arah Eunra sambil berkata, "Tapi aku sangat senang bisa bertemu dengan Eunra lagi." Jaewon tersenyum kepada Eunra.
"Ya, kau memang senang mengganggu hubungan orang lain," balas Jimin.
"Sayang," ucap Eunra sambil menatap Jimin dan menggenggam tangan Jimin dengan erat. Sedangkan Jimin terus menatap Jaewon dengan tatapan dinginnya.
Jimin benar-benar terlihat menyeramkan.
Jaewon menepuk bahu Jimin sambil berkata, "Hei, apa maksudmu? Aku hanya menyapa Eunra, dia juga tidak keberatan saat aku menyapanya."
Jaewon menatap Eunra. "Benar kan, Eunra-ya?" tanya Jaewon sambil memegang bahu Eunra.
Jimin yang melihat Jaewon menyentuh istrinya pun langsung berkata, "Lepaskan tanganmu, Jaewon-ssi."
Jaewon membalas, "Kenapa? Aku tidak boleh menyentuhnya seperti ini?" kini Jaewon meraih tangan kiri Eunra dan ia genggam pergelangan tangan kiri Eunra, wanita itu pun tidak bisa melepaskan tangannya dari Jaewon, tenaga lelaki itu terlalu kuat.
Jimin semakin geram melihat tingkah Jaewon yang semakin kurang ajar. "Lepaskan tangan istriku sekarang, sebelum aku membuat ujung bibirmu berdarah," ujar Jimin penuh penekanan.
Eunra yang mulai takut pun semakin mengeratkan genggaman tangan kanannya pada Jimin.
"Pukul saja wajahku kalau kau mau, aku tidak takut." Jaewon menantang Jimin.
Eunra menatap Jimin dan menggelengkan kepalanya. "Jangan ya, Sayang," ucap Eunra begitu lembut.
Kemudian Eunra menatap Jaewon. "Sunbae, lepaskan tanganku," ujar Eunra.
Eunra menghela napas lalu melanjutkan, "Kalau kau terus bersikap seperti ini, aku akan membencimu dan tidak ingin bertemu denganmu lagi."
Mendengar ucapan Eunra, Jaewon pun akhirnya melepaskan genggamannya pada pergelangan kiri wanita itu.
Jimin meraih tangan kiri Eunra, kemudian ia menatap Eunra, lalu menatap Jaewon lagi. "Kau membuat tangan Eunra lebam lagi untuk kedua kalinya. Saat dulu, aku masih membiarkanmu, tapi sekarang aku tidak akan membiarkanmu." Jimin terlihat sangat marah.
Saat Jimin hendak meninju wajah Jaewon, Eunra memeluk Jimin untuk mencegah suaminya itu meninju wajah Jaewon.
"Sayang, ini banyak orang, ini juga acara pernikahan sahabat aku, kamu mau ngehancurin semuanya?" Eunra mendongakkan kepalanya, melihat ke arah Jimin yang lebih tinggi darinya.
Jimin masih menatap tajam ke arah Jaewon. "Tapi lelaki ini udah kurang ajar banget, aku gak bisa diam aja," ujar Jimin.
"Udahlah, gak usah diladenin deh. Kita pulang sekarang, ayo," ujar Eunra sambil menarik paksa Jimin untuk keluar dari gedung.
Setibanya di parkiran mobil, Jimin dan Eunra berdebat di depan mobil putih Jimin.
"Ini kedua kalinya loh Jaewon buat tangan kamu lebam gitu," ujar Jimin sambil menatap Eunra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love ; BTS Jimin✔
أدب الهواةPark Jimin dan Choi Eunra sudah berhasil melalui banyak rintangan saat mereka pacaran. Kini, mereka sudah terikat dalam hubungan pernikahan. Mereka akan berjuang bersama lagi untuk menghadapi rintangan yang mungkin akan muncul di kehidupan pernikaha...