Setelah menjemput Jira di sekolah, mereka bertiga pergi ke dokter kandungan. Eunra akan cek USG, ingin melihat perkembangan janinnya yang sudah menginjak bulan keempat, juga ingin mengetahui apa jenis kelamin calon anak keduanya itu.
Jira yang duduk di jok tengah terlihat antusias dan senang selama di perjalanan. Kemudian ia bertanya, "Eomma, kita akan melihat dedek bayi, ya?"
Eunra yang duduk jok depan–tepatnya sebelah Jimin, menoleh ke arah anaknya. "Iya sayang, semoga aja dedek bayinya laki-laki, sesuai keinginan Jira."
"Yeay!!" ucap Jira semangat sambil menepukkan kedua tangannya.
"Sayang, nanti setelah dari dokter, kita ke Paradise Resto dulu ya, mau cek sebentar aja, takut ada problem," ujar Eunra kepada Jimin.
"Iya sayang," balas Jimin tanpa melepaskan pandangannya dari jalan raya di hadapannya.
Fyi, sejak berhenti kerja sebagai Dokter, Eunra mulai membuka usaha restoran di Seoul yang diberi nama Paradise Resto. Resto itu cukup besar dan sukses sampai sekarang. Rencananya nanti Eunra akan membuka cabang di Busan, jika ada kesempatan.
Eunra memang suka memasak sejak ia sekolah, oleh karena itu Eunra membuka restoran ketika ia sudah tidak menjadi dokter lagi. Walaupun Eunra sudah tidak bekerja lagi, setidaknya ia punya satu aset berharga, yaitu restorannya, Paradise Resto.
Sekitar 10 menit kemudian mereka sampai di tujuan.
Eunra membaringkan tubuhnya di ranjang lalu perutnya dioleskan sesuatu, lalu sang dokter mulai meletakkan suatu alat di atas pelut Eunra. Jimin, Eunra, dan Jira melihat ke arah layar monitor yang menampilkan janin di dalam perut Eunra.
"Dok, apakah jenis kelaminnya sudah kelihatan?" tanya Jimin dengan tangannya yang masih menggandeng Jira.
Dokter wanita itu mengangguk sambil melihat ke arah monitor. "Jenis kelaminnya laki-laki."
Seketika Eunra, Jimin, dan Jira berseru senang. Memang anak laki-laki yang mereka harapkan.
Setelah selesai dengan cek USG, mereka ke Paradise Resto, Eunra tidak lama di sana, ia hanya mengecek beberapa hal.
"Gimana? Ada problem?" tanya Jimin ketika mereka sudah masuk ke dalam mobil.
"Gak ada kok, ayo pulang, aku mau istirahat," jawab Eunra sambil memasang seatbelt.
"Oke," ucap Jimin sambil menyalakan mesin mobilnya. Kemudian ia melajukan mobilnya.
***
Jam menunjukkan pukul lima sore, Eunra menatap Jimin yang sedang membaringkan tubuhnya di ranjang sambil memainkan ponselnya.
"Sayang," panggil Eunra yang sedang duduk di pinggir ranjang.
"Hmm?" balas Jimin tanpa menatap Eunra, ia fokus dengan ponselnya.
"Jimin," panggil Eunra lagi.
"Iya kenapa sayang?" balas Jimin namun masih belum menatap ke arah Eunra.
"Main hp mulu ih aku ngomong dicuekin," ujar Eunra sambil menatap Jimin sebal.
"Sebentar sayang ini di group chat Bangtan Family rame banget, kamu cek hp kamu deh," ujar Jimin.
Ya, Bangtan beserta istri mereka memang membuat sebuah group chat yang diberi nama 'Bangtan Family'.
"Gak mau, males," balas Eunra yang sudah sangat sebal.
"Jiminnnnnnn aku mau sesuatu!!" ujar Eunra dengan nada kesal.
"Iya sebentar ya, sayang." Jimin masih sibuk dengan ponselnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love ; BTS Jimin✔
FanficPark Jimin dan Choi Eunra sudah berhasil melalui banyak rintangan saat mereka pacaran. Kini, mereka sudah terikat dalam hubungan pernikahan. Mereka akan berjuang bersama lagi untuk menghadapi rintangan yang mungkin akan muncul di kehidupan pernikaha...