7. Husband

3K 163 20
                                    

Eunra berjalan masuk ke kantor Jimin, karyawan yang berlalu lalang membungkukkan badannya tanda memberi hormat saat berpapasan dengan Eunra.

Tentu saja, semua karyawan sudah mengetahui kalau Eunra itu istri seorang Park Jimin, lelaki tampan yang kini memimpin perusahaan tersebut.

Eunra naik lift, saat tiba di lantai yang di tuju, Eunra keluar dan berjalan menuju ruang kerja Jimin.

Eunra mengetuk pintu dua kali, lalu membuka pintu tersebut. "Hai," sapa Eunra setelah menutup pintu.

Jimin yang sedang berkutat dengan laptopnya pun menoleh ke arah Eunra, senyumnya mengembang. "Hai, Sayang."

Eunra mendekati Jimin, berdiri di belakang Jimin lalu mengalungkan tangannya di leher Jimin. "Pasti sibuk ya, pasti suamiku ini capek ya," ujar Eunra setelah mencium pipi kanan Jimin.

Jimin memegang lengan Eunra yang berada di lehernya lalu ia berdiri dan menatap Eunra. "Iya, aku sibuk, capek juga. Tapi karena kamu ada di sini, capek aku seketika hilang," ujar Jimin sambil tersenyum.

Eunra mencubit hidung Jimin dan berkata, "Gombal terus ya."

"Oh iya, katanya kamu beli minuman dulu di kafe depan kantor, tapi kok kamu gak pegang minumannya?" tanya Jimin.

Eunra menjawab, "Oh tadi Yeongjun minta ditemenin sebentar di kafe, jadi aku minum di kafe sambil temenin dia."

Raut wajah Jimin berubah, ia tidak suka jika Eunra terlalu dekat dengan Yeongjun.

"Kamu ke sini diantar dia?" tanya Jimin, Eunra mengangguk.

Jimin membalas, "Katanya kamu mau naik taksi."

Eunra mengangguk lalu menjelaskan, "Iya tadinya mau naik taksi. Tapi, Yeongjun ngajak bareng, jadi ya, aku terima ajakannya."

Jimin menatap Eunra dan mengatakan, "Ya kamu kan bisa tolak ajakkan dia."

"Niat dia kan baik, gak enak kalau ditolak, Sayang." Eunra berujar sambil mengelus pipi Jimin.

Jimin cemberut, ia menghela napas, lalu kembali duduk di kursi kerjanya dan kembali mengerjakan tugasnya di laptop.

Eunra yang bingung dengan perubahan sikap Jimin pun bertanya, "Hei, kenapa cemberut gitu? Kenapa, Sayang?" Eunra duduk di meja kerja Jimin sambil menatap Jimin yang sedang berkutat dengan laptopnya.

Karena Jimin tidak merespons, Eunra bertanya lagi, "Jimin, jawab, kamu kenapa, hmm?"

Jimin menghentikan gerak jari-jarinya dan menatap Eunra begitu dalam. "Aku cemburu."

Eunra terdiam sambil menatap Jimin, detik berikutnya ia tertawa. "Astaga kamu cemburu sama siapa sih? Yeongjun? Kamu cemburu sama dia?" tanya Eunra, Jimin mengangguk.

"Jimin, suamiku, dengar ya, aku dan Yeongjun itu cuma teman kerja aja. Cuma sebatas Sunbae dan Hoobae, gak lebih dari itu," ujar Eunra.

Eunra merapikan rambut Jimin yang sedikit berantakan sambil berkata, "Jadi, jangan cemburu lagi, okay? Lagipula kamu pasti tau kan, aku cintanya sama kamu? Kamu tau kan?" Eunra menatap Jimin. Lelaki itu pun mengangguk.

"Yaudah sekarang kamu lanjut kerja, aku tungguin kamu sampai selesai," ujar Eunra sambil turun dari meja.

Eunra mencium pipi Jimin lalu berkata, "Semangat kerjanya, Sayang."

Jimin mengangguk sambil tersenyum, kemudian ia kembali melanjutkan kerjaannya. Sedangkan Eunra duduk di sofa empuk yang letaknya tidak jauh dari meja kerja Jimin.

Sekitar jam sembilan malam, Jimin sudah menyelesaikan tugasnya.

"Sayang, mau minum sama aku gak?" tanya Eunra.

Our Love ; BTS Jimin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang