Jimin membuka matanya dan merasakan pusing di kepalanya, ditambah rasa perih di wajahnya yang terluka.
Jimin memegang beberapa bagian wajahnya yang terluka dan meringis kesakitan. "Akhhh... Ini kenapa?" tanyanya.
Tidak perlu waktu lama, Jimin mengingat kejadian semalam. Di mana ia mabuk, lalu berjalan asal-asalan, menabrak beberapa anak muda yang ia yakini sebagai gangster, lalu ia dipukul oleh anak muda itu, dan setelah itu, semuanya gelap, Jimin kehilangan kesadaran dan tubuhnya ambruk di trotoar pada malam itu.
Dan sekarang ia ada di sini, di rumah, tepat di kamar miliknya bersama Eunra. Jimin tidak tahu siapa yang membawanya pulang. Tapi seingatnya, orang yang terakhir kali ia telepon itu Jungkook.
Karena merasa ada sesuatu di dadanya dan perutnya, Jimin pun melirik ke arah sana.
Jimin bisa melihat Eunra sedang tertidur pulas di dadanya sambil melingkarkan tangannya di perut Jimin.
Perlahan bibir Jimin membentuk sebuah senyuman tipis. Tangannya terangkat untuk mengelus rambut indah wanita itu. "Istriku..." ucapnya pelan, namun terdengar sangat lembut.
Tidak lama kemudian, Eunra membuka matanya. Mata mereka pun bertemu.
"Selamat pagi, Sayang..." sapa Jimin dengan senyum lebarnya.
Eunra membalas sapaan Jimin dengan senyum manisnya. Lalu ia bangkit dari posisinya dan duduk di pinggir ranjang.
Jimin memiringkan badannya dan memeluk Eunra dari belakang. Ia melingkarkan tangan kanannya di perut Eunra. Sedangkan wajahnya ia sembunyikan di balik punggung Eunra.
"Sayang..." panggil Jimin.
"Hmmm?" balas Eunra.
"Maafin aku..." ucap Jimin.
Eunra mengelus tangan Jimin yang melingkar di perutnya. "Iya, dimaafin."
"Sayang..." panggil Jimin lagi.
"Hmmm?"
"Aku kangen sama kamu..." ucap Jimin manja.
"Iya, aku juga," balas Eunra yang masih setia mengelus tangan Jimin.
"Sayang..." untuk ketiga kalinya Jimin memanggil.
"Iya, kenapa?"
"Jangan ngambek lagi, aku takut..."
"Iya deh gak akan ngambek lagi," ujar Eunra.
"Sayang..." untuk kesekian kalinya Jimin memanggil.
"Iya, kenapa lagi?" balas Eunra.
"Aku... Aku mau muntah..."
Eunra pun refleks berdiri dan menarik tangan Jimin. "Ayo cepetan ke kamar mandi! Jangan muntah di sini!"
Jimin pun bangun dari posisinya, lalu Eunra menarik Jimin ke kamar mandi, tepatnya di wastafel.
"Ayo muntah, keluarin semuanya," ujar Eunra sambil menepuk pelan punggung Jimin.
Jimin pun memuntahkan semua yang ada di dalam perutnya. Itu efek dari terlalu banyak minum alkohol. Jimin memang selalu seperti itu kalau terlalu banyak minum alkohol.
"Udah?" tanya Eunra sambil menatap Jimin dari samping, tangan kanannya kini mengusap punggung suaminya itu. Jimin menganggukkan kepalanya sambil mencuci mulutnya dengan air.
"Kamu terlalu banyak minum. Jangan sering banyak-banyak gitu ah, aku gak suka. Boleh minum, tapi secukupnya aja," ucap Eunra sambil mengusap area bibir Jimin yang basah karena air dengan tisu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love ; BTS Jimin✔
FanfictionPark Jimin dan Choi Eunra sudah berhasil melalui banyak rintangan saat mereka pacaran. Kini, mereka sudah terikat dalam hubungan pernikahan. Mereka akan berjuang bersama lagi untuk menghadapi rintangan yang mungkin akan muncul di kehidupan pernikaha...