14. Soon

2.6K 148 7
                                    

Jungkook menghela napas lalu kembali menatap mata Eunra. "Akhir-akhir ini, Jimin Hyung diteror oleh seseorang."

Eunra membelalakkan matanya. "Mwo? Diteror?"

Jungkook mengangguk. "Peneror itu mengirim pesan kepada Jimin Hyung melalui sms, kalau ia akan membunuh Jimin Hyung."

Eunra menatap Jungkook dengan serius. "Jadi, orang yang menusuk Jimin kemarin adalah orang yang meneror Jimin?"

"Bisa jadi, karena menurut yang Jimin Hyung ceritakan padaku, hanya ada satu orang yang menerornya, jadi mungkin pelaku yang menusuk Jimin Hyung itu adalah orang yang meneror Jimin Hyung juga," ujar Jungkook.

Setelah berpikir untuk beberapa waktu, Jungkook kembali berujar, "Ya, aku sangat yakin pelaku yang menusuk Jimin Hyung adalah si peneror itu, karena sekitar tiga hari yang lalu, peneror itu mengirim pesan ke Jimin Hyung, kalau ia akan membunuh Jimin Hyung."

"Astaga..." Eunra menutup matanya sambil memegang keningnya yang terasa pusing.

Jungkook yang melihat Eunra seperti itu pun, mendekati wanita itu lalu mengelus bahu Eunra guna memberikan sebuah ketenangan. "Jangan terlalu dipikirkan. Kau tidak boleh banyak pikiran, kau harus kuat, karena Jimin Hyung sangat membutuhkanmu sekarang ini," ujar Jungkook, Eunra pun mengangguk lemah.

Eunra menatap ke arah Jimin sambil memegang tangan suaminya itu yang terasa dingin. "Tapi kenapa Jimin tidak memberitahuku tentang teror itu, Jungkook-ah?" tanya Eunra tanpa mengalihkan matanya dari Jimin.

"Kau tahu, Jimin Hyung paling tidak suka membuatmu khawatir," jawab Jungkook sambil menatap ke arah Jimin.

"Kalau aku mengetahui tentang teror itu, setidaknya, aku bisa lebih ekstra untuk melindunginya. Kalau aku tahu tentang teror itu..." Eunra menghentikan ucapannya saat cairan bening itu keluar lagi dari mata indahnya.

Eunra melanjutkan, "...kalau aku mengetahui tentang teror itu, mungkin, Jimin tidak akan koma seperti sekarang. Setidaknya, aku bisa berusaha untuk mencegah hal-hal buruk terjadi."

Eunra menundukkan kepalanya dan menangis sambil terus menggenggam tangan kanan Jimin.

Jungkook hanya bisa menepuk-nepuk pundak Eunra tanpa berkata apapun.

Jungkook sangat mengerti bagaimana perasaan Eunra sekarang. Wanita itu sangat terpukul karena musibah ini.

Eunra yang biasanya terlihat semangat, cerah, kini terlihat rapuh, dan lemah.

Salah satu hal yang bisa membuat Eunra bangkit kembali adalah Jimin.

Jimin siuman, sembuh, dan sehat lagi, itulah yang Eunra harapkan sekarang. Hanya itu.

"Biasanya, setiap hari aku melihat Jimin yang selalu tersenyum. Kita berangkat kerja bersama, pulang bersama, makan malam bersama, tertawa bersama, dan lain-lain. Aku selalu bahagia setiap hari. Tapi... Ketika aku melihat Jimin terbaring lemah seperti ini, rasanya kebahagiaanku hilang begitu saja," ujar Eunra dengan nada suaranya yang terdengar begitu sedih, membuat Jungkook yang mendengarnya pun ikut sedih.

"Aku takut Jimin pergi, Jungkook-ah, aku harus bagaimana? Hiks... Hiks..." airmata Eunra mengalir semakin deras.

"Jimin Hyung akan segera siuman, dan sehat lagi, Eunra-ya. Mari kita terus berpikir positif, ya?" balas Jungkook sambil mengusap-usap bahu Eunra, wanita itu menganggukkan kepalanya.

Sekitar 15 menit kemudian, Eunra sudah mulai tenang dan berhenti menangis.

Kemudian pintu ruang rawat Jimin terbuka, Jungkook dan Eunra menoleh ke arah pintu.

Our Love ; BTS Jimin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang