36. Promise

2K 150 22
                                    

Eunra menuruni tangga lalu berjalan melewati ruang tengah, dan Hyunbi masih ada di sana, duduk santai di atas sofa dengan wajah tanpa dosanya. Rasanya Eunra ingin mencoret-coret wajah wanita pelakor tidak tahu diri itu dengan spidol hitam permanen.

"Ck, wanita tidak tahu diri," sindir Eunra.

Hyunbi yang merasa tersindir dan tidak terima pun beranjak dari sofa dan berdiri di hadapan Eunra sambil melipat kedua tangannya di depan dada. "Seharusnya kau yang ngaca. Kau tidak secantik idol perempuan yang pernah ada di lingkungan Jimin saat dulu, kau juga tidak lebih cantik dari aku. Tapi kau dengan sombongnya mencampakkan dan menyia-nyiakan Jimin. So... Kau yang tidak tahu diri dan manusia kurang bersyukur!" ucap Hyunbi membuat rahang Eunra mengeras, wanita itu berusaha menahan emosi.

Eunra tersenyum miring lalu meletakkan kedua tas yang ia jinjing di lantai. Lalu ia maju satu langkah.

"Cih, tahu apa kau, PELAKOR?!" Eunra berujar dengan penuh penekanan pada kata terakhirnya.

Hyunbi tersenyum remeh. "Pertanyaan bodoh. Tentu saja aku tahu banyak tentang Jimin, kita berteman dekat saat sekolah dulu, aku tahu banyak tentang dia."

Eunra tertawa remeh. Baginya, Hyunbi ini manusia paling bodoh yang pernah ia jumpai selama ini.

"Kau boleh saja tahu banyak soal Jimin. Tapi akhirnya aku yang berhasil jadi istrinya, dan aku yang berhasil jadi ibu dari anak-anaknya. Sedangkan kau apa? Masih saja mengejar Jimin padahal dia sudah punya istri dan anak. Dan lebih parahnya kau bekerja jadi sekretaris untuk bisa lebih dekat dengan Jimin, kau kira aku tidak tahu? Aku tahu semuanya, niat burukmu!"

Eunra tertawa remeh lagi, Hyunbi mulai panas. "Lihatlah, kau yang tidak tahu diri, dan tidak tahu malu. Kau yang seharusnya bercermin, dan melihat betapa MENYEDIHKANNYA DIRIMU!"

Eunra tahu kata-katanya ini terlalu menyakitkan dan ini pertama kalinya ia berkata seperti ini kepada orang lain. Tapi Eunra begini juga untuk menyadarkan manusia pelakor di hadapannya itu. Biar matanya terbuka, telinganya terbuka, pikirannya terbuka, dan sadar kalau Jimin itu sudah jadi milik orang lain jadi ia tidak boleh seenaknya cium-cium Jimin yang notabenenya suami orang.

Hyunbi mengepalkan kedua tangannya dan berkata, "Heh, berani-beraninya ka–"

Dengan cepat Eunra menyela, "Kau saja berani datang ke sini dan mendekati suamiku tanpa ada rasa malu, lalu kenapa aku harus takut padamu?!"

Hyunbi diam, ia terlihat sedang menahan emosinya.

"Sekali lagi kuingatkan, jadi manusia itu harus tahu diri!" ucap Eunra penuh penekanan sambil menatap Hyunbi tajam.

Eunra mundur satu langkah, lalu mengangkat ke dua tasnya, kemudian ia berjalan keluar rumah.

"Ishhh! Menyebalkan!" gerutu Hyunbi sambil menghentakkan kedua kakinya kesal.

Setelah Eunra pergi, Jimin turun ke lantai bawah dan mendekati Hyunbi.

"Lebih baik kau pulang sekarang," ucap Jimin.

"Ta-tapi kita belum sarapan," balas Hyunbi.

"Aku sudah tidak ada selera untuk sarapan, lebih kau rapikan kembali sarapan yang kau bawa lalu pulang. Aku butuh waktu sendiri," ujar Jimin.

"Tapi, Ji–"

"Jangan memaksaku untuk kali ini, Hyunbi." Jimin menatap Hyunbi tajam.

Wanita itu menghela napas lalu berjalan ke meja makan, ia merapikan dan memasukkan sarapan-sarapan itu kembali ke dalam kotak makannya. Setelah selesai semua, Hyunbi kembali berdiri di hadapan Jimin.

Our Love ; BTS Jimin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang