17. Difficult

2.4K 141 11
                                    

Eunra menghela napas. "Jujur, akhir-akhir ini aku ngerasa kurang enak badan, dan aku takut bayi kita kenapa-kenapa."

"Lalu, misalnya terjadi sesuatu seperti bayinya bisa selamat, dan Ibunya gak bisa selamat, ataupun sebaliknya. Jika itu terjadi saat proses lahiran, aku minta satu hal sama kamu," ucap Eunra.

"Apa?" balas Jimin.

"Tolong janji sama aku, kalau kamu akan menyelamatkan bayi kita, bukan aku."

"Sayang..."

Eunra menatap Jimin dengan tatapan berkaca-kaca. "Aku mohon, Jimin-ah. Kamu harus pilih bayi kita untuk diselamatkan, jangan pilih aku, Bundanya. Janji ya, Jim?"

"Kenapa kamu berpikir begitu? Kamu sama bayi kita pasti baik-baik aja kok." Jimin berusaha untuk selalu berpikir positif.

"Kita kan gak pernah tau apa yang akan terjadi di depan nanti," ucap Eunra.

Jimin mengangkat tangannya untuk memegang pipi kiri Eunra. "Supaya semuanya baik-baik aja, kita harus selalu berpikir positif." Jimin mengelus pipi Eunra sambil tersenyum.

"Tapi aku mau kamu janji dulu." Eunra mengangkat tangannya dan mengacungkan jari kelingkingnya.

Jimin menurunkan tangannya dari pipi Eunra dan matanya menatap jari kelingking Eunra.

Jujur, Jimin tidak bisa berjanji seperti yang diminta Eunra.

Jimin tidak ingin kehilangan bayinya, tapi Jimin juga tidak ingin kehilangan istri tercintanya.

Jimin ingin bayi dan istrinya selamat. Hanya itu.

"Eunra-ya, aku gak bisa janji---"

Eunra menyela, "Kamu harus janji, Sayang."

Jimin menatap Eunra. Wanita itu benar-benar ingin Jimin berjanji.

Beberapa detik kemudian, akhirnya Jimin menautkan jari kelingkingnya dengan kelingking Eunra. Wanita itu tersenyum, walaupun dari sorot matanya terlihat sedih.

Mereka melepaskan tautan jari kelingking mereka. Lalu Jimin berkata, "Ayo sekarang kita pulang."

Sebelum masuk ke mobil, Eunra memegang tangan Jimin. "Jimin, tunggu..."

Jimin menatap Eunra. "Ayo apa lagi, hmmm?"

"Aku mau liat Yeontan," ucap Eunra.

"Astaga... Ngidam kamu kok aneh-aneh ya," balas Jimin.

"Jimin, aku serius, aku mau liat Yeontan. Besok bisa?"

"Yaudah iya besok aku telepon Taehyung, kalau kata dia kita boleh ke rumahnya, nanti pulang kerja kita langsung ke sana ya."

Eunra tersenyum lebar. "Yes! Ayo kita pulang." Eunra masuk ke mobil dengan senyum cerah di wajahnya.

Jimin menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum.

Walaupun ngidamnya aneh-aneh, Eunra terlihat menggemaskan, kata Jimin.

Ya, dasar bucin, Budak Cinta.

***

Eunra dan Jimin sudah rapi, kini mereka keluar rumah dan masuk ke mobil putih milik Jimin.

Dua orang itu memasang seatbelt. Sebelum Jimin melajukan mobilnya, Eunra berkata, "Sayang, telepon Taehyung sekarang."

Jimin menatap Eunra, tadinya ia ingin menolak dan akan menelepon Taehyung nanti siang. Tapi, karena tatapan Eunra memancarkan keceriaan dan semangat, Jimin pun mengiyakan permintaan Eunra.

Our Love ; BTS Jimin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang