Prakata

3.2K 128 28
                                    

  Entah apa salahnya, entah mengapa begitu menyedih kan hidupnya, kenapa orang itu begitu kejam terhadap Luna?

Tak pernah ia meminta untuk dilahirkan ke bumi, mendapat kesempatan untuk bernafas, dan mampu menghirup udara di sekitar. Antar jenis kelamin, rupa, dan tingkah laku. Luna benar-benar tak tau, di mana letak kesalahan itu.

Mati-matian melakukan ini dan itu, agar suatu saat mendapat maaf dari orang yang bersangkutan. Namun keinginan tersebut hanyalah sebatas angan.

Jangankan di terima, menatapnya saja orang itu tak sudi. Seolah tak punya hati, semua perjuangan Luna tak pernah di hargai.

Berapa banyak air mata yang harus tumpah, berapa banyak maaf yang harus ia ucapkan, berapa banyak rintihan sakit yang harus terdengar, berapa lama lagi ia akan bertahan di bawah tekanan ini?

Lantas, dari segala cara dan kesakitan yang ia dapati selama ini, sanggupkah ia terus berjuang sampai kata maaf itu terbalas. Bisakah? atau harapannya selama ini tak akan tercapai karena rasa sakit itu tak lagi mampu ia bendung?





Happy reading!

Luka Lara Luna || END (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang