Yena's POV
Aku masuk ke klub yang sudah disuruh oleh Yeonhee dengan percaya diri. Aku sudah biasa ke tempat seperti ini. Kenapa aku harus takut?
Aku berjalan ke toilet untuk menelepon Yeonhee.
"Yeonhee, aku sudah ada di klub. Kau di mana?"
[Meja nomor empat belas. Cepat ke sini.]
Tut.
Aku segera mencari meja nomor empat belas. Setelah menemukannya, aku bisa melihat Yeonhee dan gengnya yang berjumlah tujuh orang sedang minum.
Aku pun tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Sesuai ide dari Mark, aku harus mengambil foto mereka saat minum.
CLICK!
Setelah berhasil mendapatkan fotonya, aku pun menghampiri meja itu.
Aku harus menjadi Lee Yena untuk sementara.
"Duduk," ucap Yeonhee.
Aku duduk dengan ragu.
"Minum." Eunbin menyerahkan segelas alkohol padaku.
Aku menolak. "Aku pesan OJ saja."
"Jika disuruh minum, minum!" bentak Eunbin.
"Tidak mau," jawabku.
Eunbin menuang alkohol itu ke atas kepalaku. Rambutku sudah basah.
"Apa yang akan kau katakan ke orang tuamu ya?" tanya Yeonhee meledek. "Kau sudah bau alkohol begini."
"Ke-kenapa kalian menyuruhku ke sini?" tanyaku.
"Loh? Aku sudah mengatakannya sebelumnya. Kau harus mentraktir kami," jawab Yeonhee.
"Oleh karena itu, agar kau tidak terlalu rugi, minumlah," tambah Eunbin.
"Aku tidak mau," jawabku.
"Kau tidak pernah meminumnya kan? Cobalah," ucap Yeonhee.
"Minum!" bentak Eunbin lalu memberiku segelas alkohol.
Aku menerimanya dengan ragu lalu meminumnya. Aku harus berakting. Aku harus pura-pura mabuk.
Setelah meminumnya, aku langsung menjatuhkan kepalaku ke meja. Musik terdengar sangat kencang. Namun, aku bisa mendengar suara jepretan kamera.
Nice.
Mereka masuk ke perangkapku.
"Karena dia sudah mabuk, ayo kita bersenang-senang," ucap Yeonhee.
"Kasihan sekali. Baru minum satu gelas sudah mabuk?" Eunbin tertawa lalu diikuti oleh yang lain.
Aku membuka sedikit mataku. Setelah memastikan mereka sudah tidak duduk lagi, aku segera mencari mereka di dancefloor.
Setelah yakin bahwa tidak ada yang memperhatikanku, aku segera keluar dari klub lalu pulang.
Tentu saja aku menepati janjiku. Aku menaruh uangku di atas meja tadi.
***
"Kau dijemput oleh siapa?" tanya Yeonhee.
"Aku tidak tahu," jawabku.
Yeonhee tertawa. "Padahal aku ingin mengantarmu. Namun, kau sudah tidak ada."
"Iya, Yena. Kami semua khawatir denganmu. Bagaimana jika ada yang membawamu ke hotel?" ucap Eunbin lalu mereka berdua tertawa.
Kenapa mereka seakan-akan merendahkanku?
KAMU SEDANG MEMBACA
Gambler; Jeno
FanfictionLee Yena adalah seorang outcast di sekolahnya. Sesampainya di kasino, Yena bukanlah Yena lagi. Ia adalah Lee Lora, orang paling terkenal di tempat itu. ======== Gambler A Lee Jeno's fanfiction Copyright© 2019 by Ines