•••
Pengakuan 10:
"Aku menyakitinya. Karena telah punya yang lain. Tapi, jika melihat senyumnya, tawanya, tingkahnya, sifatnya, sepertinya aku akan jatuh cinta lagi padanya" Min Yoongi
......
"Kak Yoon!"
Dari kejauhan Rae Na sudah berteriak. Yoongi yang berjalan dari kantin mulai berhenti diikuti Soohyeon di belakang.
"Hai, kak?" Sapanya setelah tepat di hadapannya. "Bisa antar aku?"
"Kemana?"
"Ke studio. Disuruh kak Suran. Katanya kakak tau tempatnya. Jadi, Kak Suran minta kakak yang ngantar"
"Ada apa?" Soohyeon yang baru tiba langsung bertanya.
"Oh, Hai Kak Soo? Jangan cemburu, ya, kak? Serius aku nggak ada apa-apa sama Kak Yoon" Jari Rae Na sampai terangkat membentuk simbol damai.
Tidak ada apa-apa, ya?
Apa kita benar-benar udah selesai. Tapi, perasaanku belum selesai.
Mungkin itu yang kini bersarang di hati Yoongi. Mungilnya, mantan pacarnya benar-benar terlihat baik-baik saja. Dan masih sama menggemaskannya.
"Aku minta Kak Yoon antar ke studio. Diminta Kak Suran. Oh, tunggu! Ini pesannya. Aku nggak bohong, serius"
Ditunjukkan pesan di ponsel. Benar, di sana Suran minta Yoongi yang mengantar. Katanya, dia tau tempatnya.
Mungkin, bagi Suran ini adalah cara untuk kembali mendekatkan mereka. Memperbaiki hubungan mereka. Tapi, bagi Rae Na ini adalah cara belajar untuk melupakan pacarnya. Belajar untuk bersikap biasa saja. Untuk mengetahui sejauh mana hatinya mampu berdiri tanpa cintanya.
"Aku antar dia dulu" meminta izin pada pacarnya.
"Bye, kak!"
Rae Na segera jalan lebih dulu. Memantapkan hati bahwa dia bisa. Walaupun tak dipungkiri hatinya sesak melihat Si Min itu dengan gadis lain. Tapi, di sisi lain dia bangga. Nyatanya dia bisa bersikap layaknya teman biasa.
Di belakang, ingin sekali Yoongi meraih tangannya. Menggenggamnya erat dan melangkah bersama. Bukan berselisih jarak seperti ini. Bahkan tangannya sudah hampir terulur ke depan. Namun, diurungkannya.
"Maaf, ya, kak. Jadi ngerepotin" katanya sambil naik pada motor si kakak.
Yoongi diam. Hatinya tidak suka mungilnya seperti ini. Bersikap seperti teman biasa. Yoongi ingin, dia menjadi orang terdepan di hatinya.
"Tadi, aku udah minta Kak Suran kasih tau jalannya aja. Biar bisa pergi sendiri. Tapi, biar cepet katanya suruh kakak yang nganterin"
Ingin rasanya Yoongi membungkam bibir berisik itu. Dia tidak tahan mendengar ocehan yang seolah tidak pernah terjadi apapun diantara mereka. Tapi, jika dia melakukannya anak itu pasti akan semakin menjauhinya. Sekarang Yoongi harus bagaimana?
"Oh, ya. Aku lupa, kak. Belum pernah ngucapin selamat. Selamat ya, kak. Udah jadian sama Kak Soohyeon. Soalnya, aku nggak langsung tahu. Kakak, sih nggak bilang. Coba-"
"Bisa diam?! Berisik!"
Cukup merasa kaget. Min Yoongi membentaknya.
"A-ah, m-maaf, kak" ucapnya terlalu pelan.
Sampai di tempat. Rae Na segera turun dan mengucapkan terima kasih.
"Aaaaa, jadi ini tempatnya. Sekali lagi makasih, kak. Aku masuk dulu. Kak Suran pasti udah nunggu. Apa kakak ikut masuk dulu?"
"Nggak. Kamu aja. Kakak balik. Jaga diri kamu"
Dijawab dengan anggukan. Rae Na langsung berlalu ke dalam. Yoongi, dia mengusap wajahnya kasar. Kepalanya didongakkan. Dia kalut, sempat membentaknya tadi.
"Kak Suran!"
"Hei, Rae! Mana Yoongi?"
"Kak Yoon balik. Kakak rekaman di sini?"
"Ya, gitu, deh"
"Sendiri, kak?"
"Nggak. Ada Kak Mingyu sama Kak Wooseok. Tapi, keluar beli makan"
"Terus, aku ngapain di sini?" Tanyanya sambil duduk di sofa.
"Terserah"
"Kalau gitu, ngapain aku ke sini? Kakak, ah nyebelin!"
Suran terkekeh. Adik tingkatnya ini sangat polos dan lucu pikirnya. Kenapa Yoongi harus meninggalkan gadis selugu ini?
Ah, ralat, Rae Na yang meninggalkan. Tapi, jika bukan karena Yoongi yang berpaling pasti tidak akan terjadi.
Berlanjut••
Oh, ya kayaknya kalo lagu lokal yg cocok buat kondisi raena itu lagunya kangen band - Jika.
Liriknya kurang lebih gini.
Jika kau tak meninggalkanku
Kau tak menduakanku
Ku kan setia padamuCoba deh dengerin. Td aku nemu. Dan cukup cocok.
Hari ini cuma up 1 ya? Soalnya blm selesai ngetiknya.
Lavyu
Ryeozka
![](https://img.wattpad.com/cover/192051499-288-k392171.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE (END)
Short StoryApa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata CRAZY LOVE? Mual? Muntah? Mabuk? Atau yang lainnya. Mari buat cerita sedikit berbeda dengan tokoh utama kita. Jadikan dia sosok pria idaman setiap perempuan. Mari buat cerita sedikit berbeda, dimana cer...