CL; EV

2.3K 235 87
                                    



•••


Sebenarnya, mereka nyanyi untuk apa, sih?

Bukannya mereka bukan anak musik?

Bagaimana mau jadi anak musik kalau di kampusnya aja nggak ada jurusan seni sama sekali.

Tidak ada hubungannya dengan kampus. Mereka hanya iseng sekedar menyalurkan hobi. Mengingat banyak dari mereka yang menyukai musik. Hasilnya kadang hanya akan dibagikan di channel youtube mereka.

Kebetulan, ada studio tidak jauh dari kampus. Jadi, mereka menyewanya.

"Kak Tae, gimana yang bagian ini? Kok sulit, sih?"

Mereka di studio sekarang. Lagi-lagi gara-gara nona Suran, Rae Na jadi berurusan dengan studio.

"Bukan sulit, kamu aja yang nggak percaya diri"

"Kan, ngeledek lagi. Huh!"

Digembungkan pipinya dan menunduk putus asa. Taehyung jadi terkekeh. Dia meraih punggung itu dan memeluknya.

"Apakah Yoongi sesayang ini sama kamu?"


.

Yoongi sendiri. Rae Na makin sulit ditemui. Soohyeon masih marah atas kejadian beberapa hari lalu. Kenapa rasanya sekesepian ini?

Dia beranjak dari kantin. Entah kemana sekarang dia harus pergi. Ke Bar lagi?

Jika tidak salah, tadi malam sudah kali ketiga dia mengunjungi tempat itu. Sejak kejadian dimana dia ditolak untuk kembali. Makin brengsek, ya, si Yoongi ini?

"Kalau hasilnya jelek bukan salahku, ya? Aku udah bilang kalo nggak bisa kemarin"

"Terus siapa yang mau kamu salahin?"

"Ya, kakak, lah. Sama kak Suran. Siapa suruh milih aku"

"Karena kamu pilihan paling tepat"

"Iiihh! Apaan, sih, kak?"

Lagi dan lagi, Yoongi mendapati Rae Na bersama Taehyung. Mereka tengah menaiki tangga. Senyumnya, tingkahnya, Yoongi rindu sekali.

Dia tampak sangat nyaman dan bahagia. Yoongi senang melihatnya. Walau ada rasa tidak suka karena orang yang membuatnya tersenyum bukan dia.

"Mungkin, ini saatnya aku membiarkanmu untuk bahagia"

Min Yoongi, sepertinya akan menyerah untuk seorang Kim Taehyung.

.

"Nanti ku tunggu di tempat biasa"

"Nggak usah, kak"

"Terserah, yang jelas aku akan tunggu"

Tangannya terarah mengacak rambut Rae Na. Membuat si gadis sejenak ingat akan perlakuan mantannya. Jadi, dia hanya tersenyum simpul beberapa saat.


.

Benar Taehyung menunggu Rae Na. Dia punya rencana setelah ini.

"Kakak bener-bener nungguin?"

"Emang aku pernah bohong?"

"Selalu begitu"

"Ayo!"

Berjalan santai hingga halte bus dan masih harus menunggu bus yang belum datang. Udara cukup dingin. Membuat Rae Na sesekali mengusap lengannya.

"Dingin, ya, kak?"

"Iya. Pake jaketku mau?"

Menggeleng pelan. Bukan maksud menolak. Hanya saja Rae Na merasa tidak enak.

Tidak ada pembicaraan. Rae Na yang fokus memandang jalan. Taehyung yang sibuk mengamati wajah polos di sampingnya.

"Rae?"

Menoleh dengan binar polosnya. Taehyung suka, teramat suka hingga ingin mengatakannya.

"Ya, kak?"

Diam. Rae Na harus menunggu beberapa detik. Sampai akhirnya Taehyung menyuarakan hatinya.

"Kakak suka kamu"

"Kakak suka kamu"

Rae Na tertegun. Seketika bayangan bagaimana dulu seorang Min Yoongi menyatakan perasaannya terlintas jelas di telinga.

"Kakak mau jadi pengganti Kak Yoongi di hati kamu"

"K-kak?"

"Kakak sayang kamu. Lebih dari sekedar kakak adik atau sebatas teman"

Apa ini?

Rae Na harus apa?

Haruskah dia terima?

Tapi, bagaimana dengan hatinya?

"M-maaf, kak. A-aku belum bisa untuk saat ini. Bisa kasih waktu?"

Sedikit kecewa. Namun, Taehyung akhirnya tersenyum. Lalu, mengacak kepala adik tingkatnya sekilas.

"Oke. Kakak nggak akan maksa kamu. Kakak tunggu"

"Makasih, kak"

Taehyung tidak bisa untuk tidak memeluk tubuh kecil itu. Anak itu terlalu lugu untuk dipaksa.

"Sama-sama"








Berlanjut••

Yoo! Gimana diterima gak?

Kira2 gimana selanjutnya?

Oke 4x kayaknya diriku up ya hari ini. Gimana gak baik coba kalo gini? 😂😂

Maafkan kesombonganku ✌✌🤣🤣

Lavyu

Ryeozka

CRAZY LOVE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang