•••
Rae Na pernah tanya bunda, apakah malam pertama itu pasti ada.
Benar, untuk orang normal seusia Rae Na tentu tidak sepolos itu. Maksud anak itu, apa melakukan 'itu' harus di malam pertama?
Memang kalau dilakukan di malam kedua, ketiga, keempat atau malam-malam lain tidak boleh? Memang akan basi seperti makanan?
Tau tidak, sih? Malam pertama itu yang ada hanya lelah karena serangkaian acara yang telah dilewati dari sebelum hingga hari utamanya.
Malam tadi, acara sampai jam dua. Setelahnya, mereka langsung membersihkan diri dan tidur.
Jadi, malam pertama itu hanya bohong.
Kini sudah pagi. Yoongi sudah selesai mandi, sudah rapi. Dia mendekati istrinya yang masih tidur telungkup. Wajahnya benar-benar tampak lelah.
Disisihkan rambut yang menghalangi pipi dan keningnya. Dikecup lembut di sana. Tapi, yang dikecup tetap merasa terganggu sampai membuka mata.
Sejenak saling menatap. Rae Na masih membiasakan penglihatannya.
"Eunghh, kenapa tidak dibangunkan?" Anak itu beringsut duduk sambil mengusap matanya.
"Tidur lagi saja. Aku mau berangkat kerja" Yoongi yang tadi berjongkok pindah duduk di hadapan sang istri.
"Sudah mau berangkat? Pukul berapa, sih?"
"Delapan pagi. Tidur lagi saja"
Jadi, ini adalah hari pertama Yoongi masuk kerja. Bayangkan sendiri malamnya pesta pernikahan sampai pukul dua. Paginya langsung masuk kerja. Kasihan, ya pasutri baru ini?
"Aku jadi tidak bantu mama buat sarapan"
"Mama tau kamu lelah"
"Mama juga pasti lelah" sahut Rae Na.
"Kalau tidak tidur lagi, bangun. Ikut sarapan"
Rae Na malah peluk suaminya. "Malu. Harusnya aku siapin sarapan buat suaminya. Tapi, malah baru bangun"
"Kenapa harus malu? Tenang, mama tidak akan marah"
Yoongi lepas pelukan istri. "Cuci muka sana. Aku tunggu di ruang makan"
Ditolak dengan gelengan. "Jangan! Tunggu aku"
Melompat dari tempat tidur, lalu menuju kamar mandi. Yoongi senyum lihat kelakuan istrinya.
.
Sudah ada mama papa di ruang makan. Rae Na malu sendiri. Bagaimana kalau dianggap bukan istri yang baik?
"Ma, maaf. Aku telat bangun"
"Tidak apa-apa. Cepat duduk, sarapan"
Selesai sarapan, Rae Na antar suaminya ke depan pintu.
"Tunggu suamimu. Dia sedang berjuang buat mencukupi kebutuhan istrinya"
"Iih, jangan gombal. Udah nikah, tauk?"
"Memang kenapa? Kamu juga tetap manja"
"Tidak. Jang Rae Na sudah dewasa. Dia sudah menikah. Jadi, tidak manja-manja lagi"
Yoongi tarik kedua ujung bibir sambil mengangkat bahu. Dewasa katanya? Terus sekarang ini apa? Seperti anak kecil mau ditinggal ayahnya kerja.
"Jangan ngeledek! Pergi sana! Hush, hush!"
"Doakan suami hari ini"
Rae Na mengangguk. Yoongi kecup keningnya.
"Oh, ya. Ada yang salah" Yoongi menginterupsi.
"Salah? Apa?"
"Min, Min Rae Na. Bukan Jang Rae Na"
"Itu namaku. Apa bedanya?"
"Bukan"
Rae Na malah bingung sendiri.
"Jang Rae Na itu punya ayah bundanya. Kalau Min Rae Na punyanya Min Yoongi"
"Iish! Apa, sih?"
Rae Na terkikik malu.
"Yoon? Belum berangkat?"
Mama Min sampai keluar. Dari tadi kok masih berisik aja. "Ayahmu, loh udah mau sampai"
"Iya. Bentar, pamit istriku dulu"
"Udah, ih! Berangkat sana!"
Sebenarnya, Rae Na itu kesal. Kenapa suaminya itu sudah masuk kerja saja. Tapi, mau bagaimana lagi? Dari pihak atasan diminta masuk hari ini.
Ya, sudah. Rae Na mengalah.
Berlanjut••
Hei... Bonchaps hadir.
Book baru kemungkinan ku up besok. Besok tgl 28 kan. Tepat 1thnnya seesaw. 😭😭 tp blm genap 100k.
Dan tgl 30 sept nanti pengumuman pemenang watty. Seesaw ini kemarin ku daftarkan. Semoga jd salah satu yg kepilih, ya.
Lavyu
Ryeozka
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE (END)
Short StoryApa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata CRAZY LOVE? Mual? Muntah? Mabuk? Atau yang lainnya. Mari buat cerita sedikit berbeda dengan tokoh utama kita. Jadikan dia sosok pria idaman setiap perempuan. Mari buat cerita sedikit berbeda, dimana cer...