•••
Mari makan bersama.
Hari ini Rae Na ikut makan malam bersama keluarga Min. Sedikit canggung. Tapi, tetap menikmati.
Kalau Yoongi ikut makan di rumah Rae Na, itu sering. Tapi, Rae Na ikut makan di rumah Yoongi, itu jarang sekali. Hampir tidak pernah.
Apa begini suasana makan keluarga ini?
Kalau di rumah bunda atau ayah pasti sedikit banyak sambil bercerita. Jadi, tidak sunyi dan canggung begini.
Sudahlah. Rae Na makan saja.
"Yoon, jadi kapan kalian mau nikah?"
Yoongi diam, Rae Na diam. Mereka terkejut dengan pertanyaan Papa Min.
Sampai Mama Min menginterupsi. "Na?"
Iya, kalau bunda panggilnya Rae. Kalau mama panggilnya Na.
"Emm,,, aku ikut Kak Yoon aja"
"Yoon?" Mama ubah arah pandang ke Yoongi.
"Nanti, tunggu aku dapat kerjaan baru"
"Papa sudah pilihkan hari. Gimana kalau bulan depan?"
"Kalau aku sudah masuk kerja lagi, nggak masalah"
Yoongi pikir, dia harus dapat kerja dulu sebelum nikah. Kalau tidak kerja, kesayangan mau dikasih makan apa?
Tabungan memang ada. Tapi, tidak mungkin seumur hidup makan dari tabungan, kan?
Istrinya saja kerja. Masa Yoongi tidak?
Yoongi, kan ingin keluarganya nanti sejahtera. Tidak mau buat istrinya kecewa. Apalagi itu Jang Rae Na.
"Na, langsung pulang?" Mama bertanya.
"Iya, ma. Abis bantu mama cuci piring"
"Kalo keburu malam, langsung pulang saja. Biar mama sendiri yang beresin"
"Tapi-"
"Nggakpapa. Bantunya lain kali kalo kami udah tinggal di rumah ini"
Rae Na jadi malu.
Yoongi antar Rae Na, itu pasti. Kalo tidak diantar nanti dimakan hewan buas di jalan bagaimana?
"Kakak tidak mampir"
"Kenapa?"
"Nanti kamu nggak langsung tidur kalau kakak mampir"
"Ya, sudah. Hati-hati"
Rae Na masuk rumah. Cari bundanya. Ternyata lagi beresin makan malam. Rae Na tunggu bundanya sambil duduk di kursi.
"Bunda, tadi Rae makan malam sama-papa mama Kak Yoon"
"Iya. Bunda tau. Tadi sebelum berangkat kamu udah pamit"
"Issh! Bukan gitu, bun. Tadi Papa Min nanya, kapan kita mau nikah"
"Terus?"
"Terus aku jawab ikut Kak Yoon aja. Tapi, Kak Yoon bilang kalo dia udah dapat kerja lagi. Tapi lagi, Papa Min malah udah siapin hari buat bulan depan"
"Bagus, kan? Terus masalahnya apa?"
"Masalahnya, memang Rae udah siap berkeluarga?"
"Loh, itu kan jawabannya ada di Rae sendiri. Kenapa malah tanya bunda?"
"Bun, emang jadi istri yang baik itu seperti apa, sih? Terus gimana cara ngurus anak?"
"Istri yang baik, ya istri yang nurut sama suami. Kerjain kerjaan rumah. Kalo ngurus anak, kan Rae udah biasa sama-sama anak-anak"
"Tapi, kan Rae belum pernah ngelahirin. Nanti Rae harus ngurus baby. Ih, Rae aja masih kayak bayi. Masa ngurus bayi? Kalo tidak bisa gimana?"
"Itu naluri, Rae, anak bunda. Nanti kamu pasti bisa sendiri. Tugas kamu sekarang adalah belajar buat dewasa. Nggak manja lagi. Hidup berrumah tangga itu nggak selalu mulus. Ada masalah juga. Jadi, Rae harus belajar mengatasi masalah dengan baik" Begitu bunda kasih penuturan.
"Tapi, kalau Rae nggak bisa, ya itu urusan Rae. Bukan bunda lagi" lanjut bunda dengan kekehan.
"Iih, kok bunda gitu. Nggak mau bantu Rae?"
"Loh, kalau Rae udah nikah bunda sama ayah lepas tangan. Itu, kan urusan rumah tangga kalian"
"Iihh! Kok bunda jahat?"
"Bukan jahat. Orang lain kan nggak ada wewenang ikut campur kehidupan keluarga orang lain"
"Bunda tega sama Rae?! Rae, kan bukan orang lain"
"Rae, dalam beberapa hal mungkin bunda sama ayah masih bisa bantu. Tapi, beberapa hal lainnya bunda sama ayah juga nggak bisa bantu. Itu kenapa kamu harus dewasa dan bisa menyelesaikan masalah sendiri"
"Ya, udahlah. Rae ke kamar aja"
"Ngambek ceritanya?"
"Issh, siapa yang ngambek, sih bun? Rae capek, mau tidur. Besok kan harus ngajar anak-anak"
Beberapa langkah. Namun, dia berbalik. Lihat bundanya yang sedang cuci tangan. "Bun?"
"Hmm, apa lagi?"
"Memang malam pertama itu pasti ada, ya, bun? Terus gimana caranya?"
Berlanjut••
Hee maafkan baru up.
Tolong jawab pertanyaan raena yg polos. Nanti gak bisa buat baby lagi.
Lavyu
Ryeozka
![](https://img.wattpad.com/cover/192051499-288-k392171.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE (END)
ContoApa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata CRAZY LOVE? Mual? Muntah? Mabuk? Atau yang lainnya. Mari buat cerita sedikit berbeda dengan tokoh utama kita. Jadikan dia sosok pria idaman setiap perempuan. Mari buat cerita sedikit berbeda, dimana cer...