CL; L

2.1K 244 16
                                    


•••

Keluar dari area sekolah dengan senang. Walau tidak sesenang yang dibayangkan. Yang penting bisa lulus. Nilai bagus, kok. Walaupun tidak sesuai yang diharapkan.

Yoongi tidak bisa datang. Katanya masih dalam perjalanan pulang. Mungkin nanti sore dia datang ke rumah.


.


Tinggal dua puluh menit untuk sampai di rumah. Yoongi berpisah dengan teman-temannya.

"Yoon, makasih"

"Okelah. Hati-hati"

Itu tadi Soohyeon yang turun dari bus lebih dulu. Masih ada Suran, Hana dan Hoseok di bus. Lainnya sudah turun tadi.

Teman Yoongi itu langsung berpindah duduk di sampingnya. "Dia makasih buat apa?"

"Nggak tahu" begitu jawab Yoongi.

Tapi, di belakang ada Hana yang menatap aneh. Anak pendiam itu seolah mengetahui sesuatu.

Mendapati Hana yang terlihat memandang Yoongi Suran jadi bertanya. "Kamu kenapa, Hana?"

"Nggakpapa"






.




Menunggu itu menyebalkan. Ya, tentu saja. Dari tadi Rae Na mencibir kesal di depan TV. Pasalnya, si pacar tak kunjung datang. Sesekali melihat pintu yang terbuka. Siapa tahu sudah berdiri di sana.

"Ck! Lam-"

Tepat, saat itu Yoongi sudah berdiri di depan pintu. Rae Na tidak jadi menggerutu. Dia langsung berlari menghampiri pacarnya.

Senyum Yoongi itu manis sekali. Tapi, melihat itu Rae Na malah merasa ada yang beda. Pancaran mata Yoongi tidak seperti biasanya. Rae Na jadi ragu untuk memeluk.

"Tidak mau peluk?"

"Peluk?" Rae Na mengulang. Tidak tahu kenapa, melihat mata Yoongi Pancarannya redup sekali.

Ragu, sih. Tapi, mau bagaimana lagi? Nyatanya dia sangat merindukan pacarnya ini. Jadi, tetap dipeluk walau hanya sebentar.

Setelahnya, Yoongi menunjukkan boneka yang dari tadi disembunyikan dibalik punggungnya.

"Boneka? Untukku?" Rae Na sudah senyum gembira.

"Bukan"

Seketika wajahnya langsung terkejut.

"Buat bundamu" kekeh Yoongi. "Ya, buat pacarku. Buat siapa lagi?"

Boneka langsung direbut dan dipeluk. "Ayo masuk"

"Di luar aja"

Akhirnya, mereka duduk di bangku sisi rumah. Memandang bintang yang lagi-lagi tidak terang.

"Gimana nilaimu?"

"Tidak satu, hanya dua" wajah anak itu tampak sedikit kecewa.

Dirangkul bahu pacar. "Tidak apa-apa. Pacarnya sudah bangga. Cukup buat masuk universitasku"

Bukan, bukan masudnya universitas punya Yoongi. Tapi, universitas tempat Yoongi kuliah. Begitu maksudnya.

"Besok, temenin daftar, ya?"

"Pasti"

Rae Na balas pelukan pacar. "Sayang pacarku"

"Sayang pacarku juga"



.



Berboncengan. Lalu, turun di parkiran. Yoongi benar mengantar pacar daftar kuliah.

"Aku takut"

"Lebih takut aku pergi atau lebih takut ini?"

"Banyak orang, iiih! Nanti kalo nggak masuk gimana?"

"Pacarmu nggak suka pacarnya penakut. Pacarmu akan selalu dukung di belakang. Jangan takut"

Dielus rambutnya. Lalu, dibawa ke ruang pendaftaran.

"Ku tinggal, ya? Harus nyelesaiin laporan bareng temen-temen. Kamu bisa"

Dijawab anggukan. Walau sebenarnya tidak rela. Tapi, mau bagaimana?

'Semoga kamu masih sama'



Berlanjut••

Aku pake sub judul abjad. Dan abjad itu cuma 26 dr A-Z. Berarti,,,,,, ya, kira-kira segitu lah. Sementara sekarang udah L.

lavyu

Ryeozka

CRAZY LOVE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang