•••
Lihat bagaimana kebahagiaan mereka. Yoongi yang menggoda Rae Na dengan gemasnya. Bercanda ria seolah tidak pernah punya masalah. Rae Na yang terbahak dengan cerita Yoongi-nya.
Oh, iya. Lihatlah Yoongi yang memeluk erat pujaannya. Lalu, menggoyangnya ke kanan ke kiri.
"Kakak! Udah!"
"Kenapa, hhmm?"
Tahu, tidak? Mereka masih duduk berpelukan di lantai beralas karpet bulu.
"Emm, kakak. Ayo, main truth or dare"
"Yakin?"
"Tentu!"
"Baik. Pake apa?"
Rae Na toleh kanan kiri mencari sesuatu. "Ini ada pensil"
Jadi, pensil itu akan diputar. Jika ujung yang lancip mengarah pada orang tersebut maka dia yang kalah.
Siap dengan permainan pertama. Harap-harap cemas menanti giliran.
Rae Na menghela napas kecewa. Pensil itu mengarah padanya.
"Truth or dare?"
"Truth"
"Siap? Yakin?"
Mengangguk mantap.
"Siapa pacar pertamamu?"
"Iihh, kok tanyanya gitu?"
"Suka-suka. Siapa, hmm? Siapa namanya?"
"Kakak! Kan, kakak udah tau"
"Ya, pokoknya harus jawab. Atau-"
"Iya!"
"Siapa?"
"Park Jimin"
Sungguh, menyebut cinta pertama itu sangat menyebalkan. Apalagi di depan pacar sendiri.
(mungkin ya. Saya kan gak tau)
"Masih cinta, emm?"
"Tidak! Jangan bicarakan itu lagi! Huh!"
Yoongi tampak terkekeh puas melihat pacarnya yang kesal. Lucu, katanya.
Putaran kedua.
"Iiihh, kok aku lagi?"
"Truth or-"
"Dare!"
"Dare-nya adalah truth"
"Mana ada?! Nggak boleh curang, dong!"
"Siapa yang curang?"
"Kakak!"
"Sudah, jawab. Jujur, pernah cinta Kak Tae atau tidak?"
"Kak~~, dare yang lain, ya?"
"Dare kakak, kan thuth"
"Kak, setiap bahas Kak Tae itu aku selalu merasa bersalah"
"Jadi?"
"Jadi, aku nggak terima dare dari kakak. Sekarang giliran kakak"
Pensil kembali diputar.
"Yeee, Kakak!" Anak itu langsung teriak kegirangan.
"Truth or-"
"Dare"
Rae Na manyun. Pasalnya, anak itu sudah berharap pacarnya ini akan memilih jujur.
"Apa, hmm?"
Beberapa detik berpikir. Rae Na tiba-tiba sersenyum cerah.
"Aku tantang kakak sebutkan siapa first kiss kakak"
"Itu bukan dare. Itu sama aja kamu ngasih truth"
"Paduli apa? Kakak tadi juga gitu"
"Nggak boleh ikut-ikut, dong"
"Kaka harus sportif, dong. Jangan curang!"
Bayangkan sendiri betapa kesalnya Rae Na saat ini. Pasti wajahnya sudah membuat Yoongi gemas.
"Ada. Dulu waktu SMA"
"Ya, siapa namanya?!"
"Beri tau tidak, ya?"
"Kakak, iih! Jangan nyebelin!"
"Lanjut. Sekarang kakak yang putar"
"Kakak! Jawab dulu!"
"Ada. Dulu waktu SMA. Kamu tidak perlu tau. Yang harus kamu tau. Kakak tidak akan mencium orang lain lagi, selain kamu"
"Udah, ah. Kakak nyebelin. Aku yang putar. Semoga giliran kakak lagi. Huh!"
"YEEAAAA!!!"
Benar-benar bersorak gembira. Pacar menyebalkannya mendapat giliran lagi.
"Apa, kak? Truth, dong. Aku aja berani truth"
"Oke. Truth!"
"Kak? Apa saja yang kakak lakuin selama pacaran sama Kak Soohyeon?"
Diam.
Yoongi tidak percaya pacarnya bertanya seperti itu. Karena otaknya langsung memutar kelakuan bejatnya waktu itu.
Haruskah dia jujur?
Bagaimana jika dengan kejujurannya, belahan jiwanya meninggalkannya?
"Kak? Kenapa?" Rae Na bertanya lembut. Yoongi tersenyum layu. Matanya menyiratkan kecemasan dan ketakutan. "Kak, kakak harus jujur. Jangan ada yang disembunyiin sedikitpun"
Berlanjut••
Yee bisa up doonggseu. Senengnya dirikuuu...
Besok masih ada acara setengah hari lagi. 😭
Lavyu
Ryeozka
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE (END)
Short StoryApa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata CRAZY LOVE? Mual? Muntah? Mabuk? Atau yang lainnya. Mari buat cerita sedikit berbeda dengan tokoh utama kita. Jadikan dia sosok pria idaman setiap perempuan. Mari buat cerita sedikit berbeda, dimana cer...