CL; U

2.3K 247 121
                                    


•••

Pengakuan 9:

"Ternyata kami benar-benar berakhir. Tidak serasa sudah lebih dari satu pekan aku sendiri. Tapi, bagaimana jika aku sedikit merindukannya?"

......


Pukul enam di waktu senja. Suasana yang cukup ramai untuk sebuah kafe baru. Pencahayaan yang diatur lebih redup membuat ruangan terasa lebih romantis jika dengan pasangan. Tapi, terasa senyap jika hanya sendiri.

Beruntung Rae Na bersama sahabatnya. Setidaknya bisa mengisi kursi kosong di depannya.

Di depan ada panggung kecil untuk pemusik. Dengan hiasan lampu kecil di sisi-sisinya. Sudah ada yang bersiap di sana. Atensi pelanggan langsung pada mereka.

"Ada panggung. Ayo, nyanyi!" Celetuk Seung Wan dengan binaran matanya.

"Nyanyi aja sendiri!"

"Ck! Oke. Kalo aku beneran nyanyi mau request lagu apa?"

"Jangan sok. Mentang-mentang jurusan musik. Emang udah punya nyali sebesar itu buat nyanyi di depan umum?"

Entahlah. Rae Na mengejek atau meremehkan. Mana percaya Rae Na sama si cimit Seung Wan.

"Nggak percaya? Udah request apa. Aku beneran mau nyanyi, nih di depan"

"Oke. Kalo beneran berani nyanyi di depan, aku kasih hadiah" Tantang Rae Na.

"Apa?"

"Jus jerus satu gelas"

"Oke, fix"

"Nyanyiin Heartbeat-nya BTS" tantang Rae Na lagi.

Rae Na yakin. Anak ini nggak sungguh-sungguh. Mereka biasa bercanda begini.


"Rae?"

Raut Seung Wan mulai berubah. Dia bicara lebih lembut. Pasti ada yang ingin dibahas.

"Kamu beneran putus sama Kak Yoon?"

"Iya, Seung Wan. Kalau belum putus, aku kesini sama dia nggak sama kamu"

Cukup tahu, temannya ini pura-pura tabah. Menutupi dengan sebuah candaan.

"Kamu yakin udah nggak cinta sama Kak Yoon?"

Sedikit membuang napas sebelum menjawab dengan lembut. "Kata orang, cinta tak harus memiliki. Kata orang, kita akan bahagia kalau orang yang kita cinta juga bahagia. Dan Kak Yoon, dia bahagia sama yang lain. Berarti nggak ada alasan buatku nggak bahagia"

"Rae-"

"Selesai, tuh! Katanya mau nyanyi" putus Rae Na.

"Ah, iya!"

Seung Wan berdiri, membuat Rae Na terheran. "Mau kemana?"

"Nyanyi lah, di panggung"

"Serius?" Rae Na masih tidak percaya.

"Merkurius malah"

Tepat saat Seung Wan menuju panggung, sepasang kekasih masuk. Yoongi dan Soohyeon. Mereka berdiri, masih memilih tempat duduk. Tanpa menyadari kehadiran sang mantan di sana. Begitupun sebaliknya. Karena Rae Na membelakanginya.

Berbisik sebentar pada pemain gitar. Seung Wan kemudian duduk di samping sang gitaris. Dia memilih menyanyi secara akustik. Bukankah akan kedengaran romantis.

"Lagu ini di request oleh Nona Rae Na"

Seketika jantung Yoongi berdebar. Matanya membulat. Begitupun Rae Na yang tidak menyangka sang teman akan menyebut namanya.

Yoongi yang masih berdiri di samping pacar baru langsung mengikuti arah pandang Seung Wan.

"Heartbeat, BTS!"

Terlihat di tempatnya Rae Na mengepalkan tinju di arahkan pada sang teman.

Silakan dengarkan lagunya sendiri. Jadi, ceritanya Seung Wan nyanyi heartbeat diakustik, ya. Kalian yg asli gakpapa.

Suara yang merdu. Rae Na sampai terhanyut. Begitupun para pelanggan yang hadir.

Namun, hal buruk. Memorinya langsung memutar masa-masa bersama Min Yoongi, sang mantan. Dia mulai meremat tangannya. Saat-saat mereka tertawa, saling menggoda, pelukan hangat, keributan kecil. Saling membicarakan mimpi. Semua, semua terputar jelas dan beruntun.

Tidak boleh menangis, sugestinya pada diri sendiri. Tapi, apa?

Gagal.

Nyatanya, tepat saat bagian lirik 'I wish that you would love me' air matanya mengalir tanpa bisa ditahan.

Cara bagaimana Yoongi mengaku berselingkuh terlintas jelas di mata. Cara bagaimana mereka harus berakhir benar-benar berputar tanpa jeda.

Punggung gadis itu terlihat jelas bergetar. Satu tangannya meremat kuat dada kirinya.

Yoongi sadar. Yoongi ingin sekali merengkuh tubuh itu. Dia juga sakit sekarang melihat pacarnya seperti itu.

Mantan, Min. Ingat!

'My heart on fire for your love'

'I wish that you would love me'


Yoongi mulai kacau. Tangannya terkepal di sisi celana.

"Rae Na" gumamnya teramat pelan.

Sakit, ternyata sesakit ini.

"Terimakasih" ucap Seung Wan dari atas panggung.

Menyadari temannya menangis, Seung Wan langsung datang dan memeluknya.

"Rae?"

"Sakit. Rasanya masih sesakit ini"

Jangankan Rae Na, Seung Wan saja air matanya sukses jatuh. Sementara, Yoongi masih tetap di tempat mendengar dan memperhatikan mereka.

"Rae, aku jadi ikut sedih"

"Sakit, sakit sekali. Bagaimana caranya aku berdiri"

"Bisa, Rae. Bisa. Udah, ya? Kita pulang"

Sedikit lebih tenang. Mereka membayar dan beranjak.

Sialnya, saat berbalik Yoongi, Min Yoongi berdiri tepat menatap mereka. Tatapannya dalam dengan mata yang memerah.

Susah payah Rae Na menahan air matanya yang hampir jatuh lagi.

"Kak?" Ucapnya.

Yoongi diam. Hingga Rae Na kembali berucap untuk pamit.

"Kak Yoon, Kak Soo duluan, ya?"

Tepat melewati sisi bahu, Yoongi bergumam.

"Sayang?"









Berlanjut••

Jangankan seungwan. Aku aja gila gilaan pas nulis. Lebay dah ah.

Maaf ya panjang. Soalnya kalo dipisah takut feelnya berantakan.

Part depan mungkin kita flashback awal pertemuan mereka-bisa jadian.

Lavyu

Ryeozka

CRAZY LOVE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang