•••
Kemarin, Yoongi sudah menghubungi teman-temannya untuk bertemu di salah satu kafe. Mau reunian bilangnya. Secara Yoongi juga baru pulang dari luar negeri.
Yoongi yang ngundang. Tapi, Yoongi yang telat. Teman-temannya itu sudah kumpul dari 10menit lalu. Sementara Yoongi belum juga muncul.
Hingga menit ke-15 baru Yoongi muncul dengan gandengannya. Siapa lagi kalau bukan Nyonya Min.
Ups,
Rae Na maksudnya.
"Siapa yang ngundang, siapa yang telat?" Sindiran halus dari Suran.
Dilihatnya Rae Na cuma nunduk. Dia malu, sudah lama tidak bertemu dengan kakak-kakaknya ini.
"Kenapa, Rae?"
Rae Na sedikit dongak lihat Soohyeon yang bertanya. Lalu, menggeleng.
"Jadi, mau kasih oleh-oleh apa, nih?" Begitu celetuk Jungkook.
Yoongi langsung raba kantung jaketnya yang cukup besar. Rae Na tahu, pacarnya ini mau ambil undangan. Jadi, dia mundur satu langkah. Lalu, sembunyi di belakang punggung Yoongi.
"Kenapa?"
"Malu" bisik Rae Na.
Yoongi senyum. Pacarnya selalu menggemaskan dengan tingkah anehnya.
Satu tangan masih menggenggam tangan pacarnya. Satunya lagi menunjukkan undangan di atas meja.
Semua terkejut. Undangan apa?
Hingga Yoongi bersuara.
"Kita mau tunangan minggu depan. Jangan lupa datang"
Semua bersorak. Nggak percaya Yoongi akan ambil langkah cepet.
"Jadi, ini oleh-olehnya? Pulang-pulang langsung ajak tunangan?" Ledek Hoseok.
"Gerak cepat. Jangan sampai diambil orang"
"Emang Rae Na setuju?" Taehyung menambah. Rae Na jadi semakin malu di belakang Yoongi.
"Cieee, Nyonya Min kok malu-malu?" Suran tambah menggoda.
"Keluar. Ngapain sembunyi?" Yoongi bujuk pacarnya.
"Malu, ih! Aku paling muda, tau, di sini. Tapi, udah dahuluin kakak-kakak buat tunangan"
Rae Na Jawabnya pelan banget.
Jadinya, Yoongi tarik pacarnya biar nggak sembunyi lagi. Terus duduk di antara mereka.
"Pesan sesuatu, gitu"
Akhirnya, ini yang ditunggu teman-teman Yoongi. Namjoon dan Hana siap membuat pesanan. Yang lain sibuk ngegoda calon pasutri.
"Mau makan apa?"
"Terserah" Rae Na masih nunduk. Rasanya malu sekali.
Waktu mereka habiskan untuk bercerita. Semua makanan dan minuman Yoongi yang bayar. Lalu, mereka pulang.
Rae Na peluk erat Yoongi dari belakang.
"Tinggal seminggu lagi" Yoongi berucap sambil mengendarai motornya.
"Tinggal 10 hari kakak pergi lagi"
"Maaf, pacarmu cuma sedang berjuang buat kebahagiaan istrinya kelak"
"Tapi, aku bahagia kalau kakak di sini"
"Satu tahun lagi. Oke?"
"Tidak oke"
Yoongi elus tangan pacarnya yang melingkar di perut.
"Undangan Seung Wan diantar besok saja, hmm? Sudah malam. Udara juga dingin"
Tidak ada jawaban.
Ah, pacarnya ini pasti tidur. Bisa-bisanya?
"Bangun. Sampai"
Mengerjab pelan. Mengumpulkan kesadaran. Rae Na terlihat sangat polos kalau bangun tidur begini. Yoongi mau polosin. Tapi, belum bisa. Minimal satu tahun lagi. Hehehe.
"Sampai, ya?" Suaranya parau. Yoongi semakin gemas.
"Iya, sampai"
Rae Na turun. Wajahnya sudah muka bantal.
"Masuk, lanjut tidur di kamar"
"Kakak nggak mampir?"
"Sudah malam. Besok saja"
"Mampir, iih! Ayo, masuk!"
"Sudah malam. Besok kakak jemput saja, ya?"
"Tidak malam. Ayo, mampir"
"Mau dikasih apa?"
"Dikasih cium. Mau?"
Rae Na jawab asal.
"Ya, sudah. Di sini saja"
"Tidak mau. Di dalam saja"
Oke, Yoongi ngalah. Dia ikutin calon tunangan. Daripada marah, tunangannya batal. Bahaya!
Sudah di dalam, Yoongi menagih tawaran pacarnya.
"Mana cium?"
"Tidak ada"
"Siapa yang tadi bilang mau kasih cium?"
"Cium apa?"
"Bunda?" Semua noleh ada bunda dari dapur.
"Anak bunda, nih. Katanya mau kasih cium kalau aku mampir"
Yoongi jawab jujur. Bikin Rae Na panik. Bunda kan taunya mereka nggak pernah begituan. Taunya putrinya polos sekali dan Yoongi jaga dengan baik. Walaupun sempat berengsek.
"Em, em, nggak gitu, bun. Rae c-cuma minta Kak Yoon mampir, kok. Bundaaaa, jangan mikir aneh-aneh, ih!"
"Nanti, ya. Cium-ciumnya kalo udah nikah. Oke?" Bunda kasih nasihat.
"I-iya, bunda. Biar, nanti Kak Yoon dicium Yion"
"Yion? Siapa Yion?"
Berlanjut••
Wohooo bisa dabel gaess.
Seneng sekali diriku.
Lavyu
Ryeozka
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE (END)
Short StoryApa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata CRAZY LOVE? Mual? Muntah? Mabuk? Atau yang lainnya. Mari buat cerita sedikit berbeda dengan tokoh utama kita. Jadikan dia sosok pria idaman setiap perempuan. Mari buat cerita sedikit berbeda, dimana cer...