•••
Pengakuan 15:
"Jujur, aku takut mengucapkan janji. Apalagi pada orang yang pernah ku sakiti" Min Yoongi.
......
"Bunda!"
Bunda di dapur yang lagi masak makan malam langsung tengok calon mantunya.
Ups.
Doakan saja. Kalau tidak bisa, bunuh saja pemberi harapan palsu itu.
"Oh, Yoon?"
Yoongi letakin bingkisan di meja.
"Bawa apa, Yoon?"
"Kue, bun. Susu kotak sama yogurt-nya Rae"
"Emang dia minta kamu beliin?"
"Nggak, kok"
"Jangan manjain dia, Yoon. Kalo minta aneh-aneh jangan beliin. Kebiasaan nanti"
"Aku suka dia yang manja, bun"
"Dasar anak muda" gerutu bunda.
"Oh, ya. Di mana dia, bun?"
"Tidur kayaknya di kamar"
"Sudah lama, bun? Aku boleh masuk, bun?"
Bunda menimang-nimang.
"Boleh. Tapi, asal jangan diapa-apain anak bunda"
"Pasti. Aku masuk, ya, bun?"
Dibuka pintu kamar. Anak manja itu tampak tidur pulas sambil meluk boneka dari Yoongi dulu.
Masih ingat namanya?
Yeomin, kalo lupa.
Yoongi mendekat. Terus dikecup pelipisnya. Soalnya Rae Na tidur miring, ngebelakangin Yoongi. Dia senyum, lucu juga lihat tidur pacarnya.
Ingin ikut tidur terus dipeluk dari belakang. Tapi, kalau tiba-tiba hormonnya minta lebih gimana? Yoongi, kan sudah janji sama bunda nggak akan ngapa-ngapain.
Si manja menggeliat. Matanya mengerjap-ngerjap. Ada bayangan pacar di depannya. Dia langsung kaget dan bangun.
"Kakak!"
"Nyenyak tidurnya, hmm?"
Tidak menjawab, Rae Na malah berdiri terus loncat dari kasur, keluar kamar.
"BUNDAAAAA!"
"Apa, sih, Rae? Jangan teriak-teriak!"
Di belakang Yoongi sudah menyusul.
"Bunda! Kok kak Yoon dibolehin masuk kamar Rae, sih?!"
Si bunda malah senyum. "Ya, kamunya tidur. Ya, bunda ijinin masuk"
"Iihhh! Nanti kalo Rae diapa-apain gimana? Yang boleh masuk kamar Rae itu cuma bunda sama ayah, tauk!"
Rae Na misuh-misuh sendiri.
Cuma bunda sama ayah katanya. Padahal kalo ayah yang masuk pasti langsung ditanya sinis. "Ngapain ayah ke sini?"
"Kasian, kak Yoon di belakangmu"
Rae Na nengok. Wajahnya kelihatan kesal. Matanya aja meruncing tajam.
"Ingat, ya, bun! Nggak boleh ada yang boleh masuk kamar Rae tanpa ijin Rae!"
"Jahatnya. Kak Yoon jadi sedih, tuh. Padahal kak Yoon udah baik. Tadi beliin susu kotak sama yogurt. Bunda aja dibeliin kue"
"Huh! Dasar penjilat!" Makinya.
"Nona Rae Na!"
"Nyebelin!"
"Yoon, ikut makan malam, ya. Sebentar lagi ayah juga pulang"
Benar, tak lama ayah pulang. Tinggal menunggu mandi. Lalu, makan bersama.
Rae Na ambil susu kotak di kulkas. Langsung diminum begitu saja.
"Dasar nggak tau terima kasih. Siapa, sih yang ngajarin anak bunda nggak sopan? Itu dari kak Yoon, loh"
"Kak, makasih" katanya sambil nunduk mainin sedotan susu.
Yoongi jadi nggak tega. Pacarnya dari tadi disudutin sama ibunya. Kalo nggak ada bunda pasti sudah dipeluk.
Semua sudah kumpul. Makan malam sudah selesai. Tinggal membereskan. Saatnya Yoongi buka suara.
"Om, bunda. Aku sudah lulus. Tinggal menunggu wisuda. Rencananya setelah wisuda papa sama mama mau datang ke sini"
"Terus kamu jadi ke luar negeri?" Bunda kembali memastikan.
"Iya. Daripada di sini masih harus cari pekerjaan. Di sana udah ada yang mawarin"
Tidak tau saja. Rae Na sudah menahan tenggorokannya yang sakit. Bibir bawahnya digigit-gigit. Cengeng sekali Rae Na ini. Ditinggal kerja saja ribet. Mau nangis.
"Yakin kamu mau ninggalin Rae Na?"
"Kan, untuk masa depan kita, bun"
"Yakin bisa jaga hati kamu kalau jauh dari Rae Na? Yakin nggak nyakitin anak bunda lagi?"
"Yakin, bun. Kalau Rae Na udah lulus juga. Bahkan aku mau ajak"
"Bun, yah, Rae ke toilet dulu, ya?"
Rae Na tidak kuat mendengar obrolan mereka. Rasanya ingin menangis. Menangis karena akan ditinggal pergi. Juga menangis karena menyadari dirinya cengeng.
Rae Na akhirnya memilih mendekam di kamar. Sampai Yoongi harus menyusulnya.
"Pacarku merajuk. Dia berdiam di kamar sampai tidak mau keluar. Bisa bantu? Tolong katakan maaf padanya"
Diam.
"Tolong bilang pacarku, pacarnya mau pulang. Padahal ingin sekali diantar sampai depan. Tapi, ternyata dia marah"
Kleerk
Akhirnya, Rae Na keluar. Mengantar pacarnya sampai pagar.
"Bisa senyum? Pacarmu mau pulang, masa tidak diberi senyum"
Senyumnya sangat simpul.
"Sini peluk dulu"
Masuk dalam pelukan. Yoongi mengysap punggung pacarnya.
"Bisa nggak, sih nggak usah pergi?"
"Inginnya begitu. Tapi, kalau aku tidak pergi, nanti aku tidak bisa menikahimu"
"Bohong. Nanti di sana kamu selingkuh, terus lupa sama aku. Terus ninggalin aku"
"Janji. Tidak akan lagi"
Berlanjut••
Gigiku sakit 😭😭 gegara makan daging.
Lavyu
Ryeozka
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE (END)
Short StoryApa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata CRAZY LOVE? Mual? Muntah? Mabuk? Atau yang lainnya. Mari buat cerita sedikit berbeda dengan tokoh utama kita. Jadikan dia sosok pria idaman setiap perempuan. Mari buat cerita sedikit berbeda, dimana cer...