•••
Itu Rae Na.
Duduk sendiri di kantin dengan wajah tertekuk. Anak itu terlalu lugu untuk melampiaskan perasaannya. Jadi, sedari kemarin dia hanya diam. Hanya bicara jika perlu dan dibutuhkan.
Yoongi-nya sudah pergi. Tidak akan mengganggu lagi. Tapi, rasanya sesepi ini.
"Hai, Rae?"
Barulah anak itu mendongak melihat siapa yang datang. Dan Suran orangnya.
"Kemana Kak Tae? Kok sendiri?"
"Ke toilet, Kak"
"Kamu kenapa? Ada masalah?"
Sungguh, dia tidak ingin menceritakan masalahnya ini. Malas sekali. Jadi, hanya menggeleng sebagai jawaban.
"Oh, ya. Nanti malam kita mau ke taman kota. Ikut, yuk!"
"Nggak, kak. Lagi males"
"Kok gitu? Nanti ajak Kak Tae juga, loh. Kak Namjoon, Kak Hoseok, Kak Hana, semuanya nanti mau kesana. Ikut, ya?"
Lagi, Rae Na hanya menggeleng.
"Kenapa? Ada masalah?"
"Nggak, kak. Cuma males aja pergi kemana-mana"
Suran berdecak kecewa. Hingga akhirnya, Taehyung datang.
"Ada apa?"
"Tae? Aku mau ajak kalian ke festival di taman kota. Tapi, Rae Na nggak mau"
"Kak, aku ke kelas dulu, ya? Bentar lagi masuk"
Rae Na memilih pamit saja. Hatinya sedang dalam kondisi tidak ingin bertemu dengan siapa-siapa. Walaupun nyatanya tidak mungkin.
"Tae? Rae Na kenapa, sih? Mukanya kusut banget. Tapi, jatuhnya kasian"
"Yoongi"
.
"Aku nggak ikut"
"Lah, kenapa?"
"Males. Mau tidur. Kepala sakit"
Bukan cuma Suran yang gagal bujuk Rae Na. Hoseok pun gagal bujuk Yoongi.
"Kenapa, coba muka begitu amat?"
"Gue masuk kelas"
.
Semua kumpul di kantin. Pengecualian untuk Yoongi dan Rae Na. Namjoon juga. Anak itu memang pintar. Jadi, sering diminta dosen menggantikannya.
"Langsung jemput aja. Pasti dia mau. Masa kalo udah sampai rumahnya dia mau ngusir, sih?"
Begitu kata Jungkook yang langsung menjadi pertimbangan Suran.
"Iya, bener. Nggak mau tau, ya Tae. Pokoknya, kamu harus jemput Rae Na ke rumahnya"
"Yoongi?" Hoseok bersuara.
"Nanti aku bantu buat Yoongi"
.
Malam, kira-kira pukul tujuh. Taehyung sudah tiba di rumah Rae Na. Kedatangannya langsung disambut Nyonya Jang.
"Tunggu, ya. Tante panggilin Rae Na-nya dulu. Semoga sih belum tidur"
Tiba di kamar, sang anak sedang menatap bintang dari depan kaca.
"Rae, ada Kak Tae, tuh"
"Nggak, ah, bun. Bilang aja Rae udah tidur"
"Kok gitu? Kasian, dong. Kak Tae mau ngajakin ke taman kota, tuh. Cepet siap-siap. Kasian Kak Tae"
"Bundaaa~~"
"Nona Rae Na!"
Jika Rae Na merengek. Maka, nyonya Jang menggeram dengan mata tajam.
Lima menit untuk bersiap. Akhirnya, Rae Na keluar menemui pacarnya. "Kak Tae, ayo!"
.
"Kita ngapain, sih kak kesini?"
"Lihat festival, lah. Sekalian kumpul sama teman-teman. Nggak bosen di rumah terus?"
Mereka semakin jauh dari perkiran untuk menemui teman-temannya. Namun, seketika langkahnya terhenti saat berpapasan dengan Yoongi dan Soohyeon.
Mata mereka saling bertemu. Tidak percaya justru saling dipertemukan. Padahal, keduanya tengah memantapkan hati untuk tidak bersama lagi.
"Selesaikan urusan kalian. Kita tunggu di sana"
"Kak Tae? Maksudnya apa? Kita udah nggak ada urusan"
"Tapi, hati adikku ini belum selesai, kan?" Taehyung menyempatkan mengacak rambut Rae Na sambil tersenyum.
"Kak Soo?"
"Kalian jangan egois. Baikan sana"
"Kak-"
"Kita tinggal"
Taehyung pamit diikuti Soohyeon. Rae Na kembali menatap Yoongi yang ada di hadapannya.
"Kak Yoon?" Selain canggung, Rae Na juga bingung.
Yoongi sama bingungnya. Hanya bisa membuka kedua tangan untuk menerima pelukan.
Berlanjut••
Gantung tidaaak?
Kira-kira gimana lanjutannya?
Dabel ya.
Lavyu
Ryeozka
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE (END)
Short StoryApa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata CRAZY LOVE? Mual? Muntah? Mabuk? Atau yang lainnya. Mari buat cerita sedikit berbeda dengan tokoh utama kita. Jadikan dia sosok pria idaman setiap perempuan. Mari buat cerita sedikit berbeda, dimana cer...