CL; NN

1.8K 204 71
                                    

•••


"Kakak! Tunggu!"

Tiba di depan motornya terparkir, Yoongi berbalik menatap pacarnya yang sedang menumpahkan air mata.

"Siapa?" Dingin, terdengar dingin. Membuat jantung Rae Na berdegup ketakutan.

"Bukan siapa-siapa"

"Siapa?"

Hikkk

Melihat pacarnya diam dan hanya mengeluarkan air mata Yoongi mulai naik ke motornya. Rae Na bergeming saja. Bingung mau bagaimana. Ingin menjelaskan. Tapi, dirasa percuma. Pacarnya sudah terlanjur marah.

"Naik. Atau mau pulang dengan laki-laki itu?"

Yoongi benar-benar geram. Satu tahun lalu, saat dia pulang juga terjadi hal seperti ini. Kenapa sekarang terulang lagi?

Apa dia yang salah karena pernah menduakan Kekasihnya ini?

Ragu-ragu Rae Na menaiki motor pacarnya. Sementara, air matanya semakin deras. Dia ingin memeluk pacarnya. Tapi, tidak berani. Terlebih sekarang belum gelap. Akan ada orang yang melihat.

Motor berhenti. Rae Na akhirnya turun. Anak itu masih sesegukkan.

Yoongi mengajak ke tempat sepi. Tempat yang tepat untuk mereka bicara.

"Tau kakak mau pulang?"

"T-tau?"

"Ingat kakak pulang hari ini?"

"I-ingat"

"Lalu, siapa orang tadi?"

"Bu-bukan siapa-siapa"

"Siapa?"

Suaranya semakin dingin. Rae Na semakin takut.

Hikk

"K-kakak muridku. Jangan salah paham. Maaf"

Memejamkan mata sejenak sembari membuang napas malas. Tangannya terulur menyentuh kedua pundak pacarnya dengan sedikit cengkeraman.

Akkh

Rintih kesakitan justru keluar dari mulutnya. Yoongi jadi terkejut.

"Sakit, hikk" sangat pelan. Hanya seperti desahan. Tapi, Yoongi dapat mendengar.

"Hanya kakak sentuh dan sudah merasa sakit? Apa sekarang kakak tidak pantas menyentuhmu lagi?"

"B-bukan begitu-"

"Lalu, apa? Bahkan tadi saat naik motor tidak pegangan pada kakak-"

"Kakak, dengarkan dulu. Biar ku jelaskan"

"Apa?"

"Bahuku sakit. Tadi, anak-anak berlarian untuk pulang. Ada anak yang menabrakku. Kakiku tertekuk. Aku hampir jatuh. Bahu dan lenganku terhempas ke dinding sangat keras. Hikk, sakit. Le-lenganku terkilir. Jadi, tidak bisa pegangan"

Jeda sejenak. Menjelaskan sambil menangis benar-benar sulit. "Anak tadi yang menabrak. Dan itu tadi kakaknya. Jadi, dia membantuku. Mijitin tanganku"

"Hanya anak kecil begitu dan sudah jatuh?" Yoongi justru meremehkan.

"Tidak hanya satu anak yang nabrak!" Rae Na akhirnya meninggikan suara.

"Terus kenapa lihat mukanya tadi sambil senyum-senyum?"

Kaki Rae Na menghentak. Suaranya lebih tinggi. "SIAPA YANG SENYUM SIH, KAK?! AKU ITU MERINGIS SAKIT. Tanganku rasanya ngilu. Belum lagi kakiku. KENAPA, SIH PUNYA CALON SUAMI NGGAK PEKA BANGET?!"

Rae Na lanjut nangis. Sampai Yoongi akhirnya, mengalah dan memeluknya.

"Jadi, bagaimana? Yang sakit padahal yang kanan"

"Tidak tau"





Selesai peluk-pelukan, Yoongi ajak pacarnya ke klinik. Tangan hingga bahunya diperiksa. Benar-benar ada memar dan membiru di lengannya.

Yoongi jadi kasihan juga merasa bersalah.

"Jangan lupa obatnya diminum dan dipakai"

Yoongi mengingatkan. Karena pacarnya ini benar-benar tidak berteman dengan obat. Ada obat oles dan tablet. Semua harus habis.



"Bunda!" Meski lesu, Rae Na tetap teriak panggil bundanya.

Bunda datang menyambut. "Loh, Yoon? Sudah sampai? Kapan?"

"Tadi, bun"

"Terus ini kenapa? Kenapa berantakan begini?" Bunda heran anaknya pulang dengan keadaan kusam, lelah, lesu dan bekas air mata di pipinya.

"Biasa, bun. Ceroboh. Sampai harus ke klinik" begitu sahut Yoongi sambil nunjukin kantung putih berisi obat.

"Ck! Rae, Rae. Guru kok begini"

"Bunda, kok gitu, sih?! Lihat, nih! Tangan Rae sampai biru-biru begini. Memar, lagi. Tangan kanan, pula. Ck!"

"Memang tadi kamu ngapain?"

"Tau, ah, bun! Tanya aja Kak Yoon. Mau ke kamar. Mandi!" sedetik kemudian. "Tapi, nggak bisa lepas baju"

Keluhnya dengan lesu. Rae Na rasanya ingin menangis lagi saja.

Bunda justru terkikik. Yoongi sendiri sudah tersenyum mengejek.

"Bunda sama kakak jahat!" Anak itu memekik kesal. Lalu, melangkah pergi dari sana.

"Nanti kakak bantu lepasin bajunya"

"NGGAK!"

enak di elu dong, Yoon?



Berlanjut••

Iya begitu ceritanya. Kalo mau tau rasanya. Coba sabetin(?) aja tangan kalian ke dinding. Terus tabrakin bahunya. Dijamin enak.

Yg suka raena marah2. Ini marah, kan?

😂😂

Maaciih loh. Akhirnya 5k juga. Dgn 2k+ votes

Lavyu

Ryeozka

CRAZY LOVE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang