•••
Enam bulan pertama mungkin terasa sulit walau berjalan lancar. Rae Na banyak menghabiskan waktu dengan tugas-tugas atau anak-anak.
Sering kali anak itu pergi ke taman bermain atau taman kota hanya untuk menghibur dirinya.
Hingga tahun berlalu. Meski sudah biasa, rindu itu tetap ada. Rae rindu, sangat rindu pacarnya.
"Kakak! Kok sedih?"
Rae Na duduk di ayunan anak-anak. Tangannya bertumpu pada lutut menyangga dagunya. Tiba-tiba ada anak datang menyapa.
"Kangen pacarnya yaa?""Hush! Anak kecil, tau apa pacar-pacar?"
Si anak terkikik sambil mengedikkan bahu.
"Kak?" Si anak berbisik.
"Apa?"
"Ada yang lihatin kakak dari tadi"
Langsung, ikutin arah pandang si anak kecil 9 tahunan itu.
"Siapa?" Rae Na jadi bertanya. "Kamu kenal?"
Si anak menggeleng. Lalu, berlari pergi kembali pada teman-temannya.
Abai saja. Rae Na kembali melamun. Rindu pacarnya. Kapan mereka akan bertemu.
"Hai?"
Nengok ke samping. Orang yang tadi lihatin tiba-tiba sudah duduk di ayunan sampingnya.
Rae Na, sih diam. Nggak kenal dia siapa.
"Aku sering lihat kamu sama anak-anak. Sepertinya kamu suka, ya sama anak-anak"
"Hmm"
Meski berdehem bukan berarti Rae Na menanggapi. Dia justru sedikit takut.
"Gimana kalau kamu urus aja anak-anak kita"
"Maksudmu apa?"
"Kamu menikah denganku dan kita punya anak-anak sendiri yang lucu"
Baik. Ini tidak benar. Rae Na tidak suka. Jadi, dia berdiri niat mau pergi.
"Maaf, aku-"
Tiba-tiba kata-katanya berhenti. Karena dia melihat seseorang yang entah sejak kapan berdiri tidak jauh darinya. Dia terkejut. Sampai hanya diam beberapa detik. Lalu, berhambur memeluknya.
Takut, takut sekali orang ini akan marah.
"Nggak sopan. Kenapa temanmu ditinggalin?"
Teman?
Teman dari mana?
Rae Na menggeleng dipelukan. Tapi, justru dilepaskan. Dia beralih menggenggam tangan pacarnya menghampiri pria asing tadi.
"Makasih, udah nemenin pacarku. Udah ajak ngobrol pacarku yang berisik ini. Bentar lagi kita mau nikah. Kalo ada waktu silakan datang"
Begitu katanya. Kelihatan santai. Tapi, seolah mengejek. Buat pria tadi terdiam kaku.
Yoongi dengar. Dengar maksud dan niat pria tadi. Jadi, wajar kalau dia bilang begitu.
"Ayo pulang"
Rae Na nurut saja sekarang. Nanti mau memaki-maki. Pacarnya bohong lagi.
.
"Jahat! Bohong!"
Benar, kan langsung maki-maki. Padahal baru turun dari motor di depan pagar. Yoongi tersenyum saja lihat kelakuan pacarnya. Ternyata masih sama. Padahal sudah dua tahun berlalu.
"Katanya, masih 10hari lagi. Kenapa gak bilang kalo pulang sekarang?!"
"Kenapa memang? Gak suka pacarmu pulang lebih cepet?"
"Aku, kan jadi gak bisa jemput di bandara"
"Cuma itu?"
"Nggak tau, nggak tau, nggak tau! Nyebelin!"
Yoongi yang tadi cuma diam di motor, sekarang turun. Menghadap pacarnya yang pasang wajah masam. Terus dipeluk. Lalu, dikecup keningnya.
"Kakak rindu, rindu sekali. Kakak cuma mau kasih kejutan. Maaf, hmm? Tidak rindu pacarmu ini?"
"Rindu, sangat"
Ah, nangis, kan?
Si cengeng digoda begitu, ya nangis.
"Ayo masuk"
Bukan Rae Na yang ajak. Tapi, justru Yoongi. Padahal ada di rumah Rae Na.
Berlanjut••
Huwaaaaa rindu my ryeosoulead(halah apaan) semua.
Kalian rindu aku tidak?
Rindu YoonRae tidak?
Maaf, hiks.
Kemarin2 banyak gangguan.Ini aja baru selesai ngetik. Terakhir aku up tgl 22 kalo gak salah. Sekarang udah tgl 30. 😭😭 lama sekali.
Maaffff
Lavyu
Ryeozka
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE (END)
Short StoryApa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata CRAZY LOVE? Mual? Muntah? Mabuk? Atau yang lainnya. Mari buat cerita sedikit berbeda dengan tokoh utama kita. Jadikan dia sosok pria idaman setiap perempuan. Mari buat cerita sedikit berbeda, dimana cer...