No edit.
•••
Rae Na menyendiri. Memilih membaca buku di perpustakaan agar lebih baik. Dia bingung dengan perasaannya sendiri.
Suran mendekati. Sedikit mengganggu aktivitas adik tingkatnya ini.
"Rajinnya"
"Oh, kak Suran?"
"Keliatannya sedih banget. Kenapa?"
"Nggakpapa, kak" katanya lalu menunduk.
"Yakinkan hati kamu, Rae. Jangan sakitin perasaan kamu sendiri"
Diam dan masih tetap menunduk.
"Kamu masih cinta, kan sama kak Yoon?"
.
Berdiri di tempat sepi. Lagi-lagi Rae Na hanya ingin menenangkan diri. Sesekali menggigit bibir bawahnya sekedar menahan tangis. Mengingat pria Min itu semalam membuatnya sakit hati.
Dia berbalik ingin pergi. Naas, pria itu baru saja tiba dan berdiri di depannya. Matanya sayu. Raut wajahnya benar-benar redup membuat Rae Na semakin sakit melihatnya. Untuk apa dia menemuinya? Bukankah semalam sudah bertemu? Bibirnya semakin digigit. Tangisnya ingin tumpah begitu saja. Sekuat tenaga, dia menahannya.
Rengkuhan seketika mendarat di tubuhnya. Membuatnya bingung harus bagaimana. Tak ada niatan membalasnya.
"Maafkan kakak, hmm? Maaf! Kakak butuh kamu"
Pelukan dilepas. Rae Na menatap dalam mata laki-laki di depannya. "Kakak ngerti nggak, sih gimana kecewanya aku sama kakak?!"
Sedikit pekikan diiringi air mata. Yoongi merasa terluka.
"Kakak tau. Jadi, kembali sama kakak, hmm? Kakak mohon. Bagaimana hidup kakak kalau tanpa kamu? Kakak jadi seperti ini sekarang. Kakak butuh kamu"
"Aku nggak mungkin ninggalin Kak Tae gitu aja, kak" air matanya semakin mengalir. Yoongi berusaha menangkup wajahnya. "Kak Tae baik banget sama aku. Dia yang selalu ngehibur aku. Yang buat aku lupa sejenak sama kelakuan kakak. Aku nggak mungkin bisa ninggalin gitu aja"
"Kakak yang akan bilang ke Taehyung. Kakak akan minta kamu kembali"
Menggeleng. Lalu, menjawab. "Jangan, kak! Kasian Kak Tae. Dia baik. Aku nggak mau nyakitin dia"
"Jujur sama kakak. Kamu nggak cinta sama Taehyung. Kamu cuma kasian sama dia. Iya, kan? Bilang sama kakak"
Tubuh itu kembali direngkuh. Rae Na tak bisa menyembunyikan tangisnya di dada Yoongi. "Kakak minta maaf. Kembali ke kakak. Kakak butuh kamu. Kakak sayang kamu. Kakak sangat cinta kamu. Tolong kakak"
"Kak Yoon?"
.
Duduk menunduk di dalam bus. Mengabaikan laki-laki yang ada di sampingnya. Otaknya masih mengolah dan mencerna kejadian beberapa saat lalu.
"Kenapa, hmm?"
Dijawab dengan gelengan. Rae Na sungguh malas bicara saat ini.
"Kak Yoongi lagi?"
"Aku takut nyakitin kakak"
"Kenapa? Karena Kak Yoon?"
Diusak rambut itu untuk menenangkan. "Kakak nggakpapa. Jangan sedih. Bentar lagi kamu turun"
.
"Bunda!"
"Bunda!"
Menemukan bundanya duduk santai di depan tv, Rae Na langsung rebahan dan menjadikan paha sang ibu sebagai bantal. Reflek, tangan itu membelai rambut anaknya.
"Ada apa, hmm? Kak Yoongi lagi? Kak Taehyung lagi?"
Dipeluk sekilas perut sang ibu. "Nggak tau, bun"
"Kenapa lagi? Udah untung bunda nggak larang kamu buat pacaran. Tapi, kalo kamu jadi gini bunda bisa aja larang kamu"
Jeda sejenak mengamati raut anaknya yang muram dan redup. "Sekarang, jujur sama bunda. Gimana perasaan kamu sama mereka?"
"Rae sayang sama mereka, bun. Rae sayang Kak Tae. Tapi, juga sayang Kak Yoon"
"Sayang yang seperti apa, hmm?"
"Sayang seperti,,, pokoknya, kalo sama Kak Tae itu Rae ngerasa punya kakak, bun. Rae nyaman karena serasa dilindungin. Tapi, sama Kak Yoon jantung Rae selalu deg-degan. Walaupun Kak Yoon nyakitin. Tapi, tetep aja rasa saat awal pacaran itu masih ada, bun. Rae bingung"
"Itu tandanya Rae cinta sama Kak Yoon. Rae bisa kembali kalo Rae mau"
"Tapi, Kak Yoon udah nyakitin Rae"
"Apa bedanya sama Rae yang keras kepala? Rae juga nyakitin mereka. Terlebih Rae juga nyakitin diri sendiri"
"Tapi, Kak Tae? Kak Tae baik sama Rae"
"Karena Kak Tae sayang dan cinta sama Rae. Tapi, kalo Rae nggak bisa cinta sama Kak Tae. Rae sama aja nyakitin dia. Rae udah bohong sama Kak Tae"
"Bunda, Rae harus gimana?"
"Dengar, orang yang sudah cerai saja bisa kembali bersama. Kenapa yang masih pacaran tidak?"
"Tapi, bun-"
"Rae, orang yang udah nikah aja bisa selingkuh. Apalagi kalian yang masih pacaran. Masih mencari siapa yang paling tepat, itu wajar"
"Tapi, gimana Kak Soohyeon?"
"Itu urusan Kak Yoon. Minta dia pilih siapa. Kalo pilih kamu, suruh dia segera selesaiin urusan mereka"
"Terus, kak Tae? Rae ngomongnya gimana?"
"Bunda nggak bisa bantu ngomong. Itu urusan Rae. Bunda cuma kasih saran"
"Bunda"
Rengeknya sambil menenggelamkan wajah di perut ibunya.
"Bangun, mandi. Terus bantu bunda buat makan malam"
Berlanjut••
Ditunggu tidak?
Panjang ya?
Lavyu
Ryeozka
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE (END)
Short StoryApa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata CRAZY LOVE? Mual? Muntah? Mabuk? Atau yang lainnya. Mari buat cerita sedikit berbeda dengan tokoh utama kita. Jadikan dia sosok pria idaman setiap perempuan. Mari buat cerita sedikit berbeda, dimana cer...