•••
"Kenapa?"
Rae Na menggeleng. Tampak jelas guratan tak bersemangat dari wajahnya.
"Ingin sesuatu? Mungkin bisa membuatmu senang"
Mulutnya mendengung, otaknya berpikir sejenak. "Em, eskrim saja. Di depan ada eskrim. Aku beli ke sana saja"
"Tunggu dan aku akan beli untukmu"
"Sungguh? Tapi-"
"Apa?"
"Tidak merepotkan Kak Tae?"
Taehyung, si pria Kim itu tersenyum lalu mengacak rambut Rae Na. "Tidak ada pacar yang merasa repot hanya karena pacarnya minta sesuatu. Ada-ada saja"
Rae Na mengerucutkan bibirnya dan pipinya menggembung. Taehyung senang. Pemandangan di depannya sangat menggemaskan.
"Andai aku mendapatkanmu lebih dulu"
Yoongi juga pasti akan senang jika melihat pacarnya merajuk dengan cara lucu seperti itu. Sayang, saat ini dia justru kesal. Karena hanya bisa melihatnya dari jauh. Melihat interaksi mereka yang sangat dekat dan menyebalkan.
"Yoon, lihat apa?"
Soohyeon datang dengan botol minuman di tangan. Matanya ikut mengarah pada objek di depannya sana. Namun, hanya ada pasangan yang berjalan membelakangi mereka.
"Nggak ada"
"Aku bawa minum, nih!"
Di sodorkan minuman itu. Yoongi meraihnya.
.
Di kedai es krim depan universitas. Di sana Rae Na menikmati eskrimnya. Satu mangkuk penuh. Tadi, hanya mau yang porsi biasa. Tapi, Taehyung memesankan yang besar sekaligus.
Kini wajah Rae Na tampak lebih cerah. Taehyung suka.
"Enak, hm?"
Dibalas dengan anggukan. Rae Na sedang menikmati eskrimnya. Tidak bisa diganggu. Tapi, akhirnya dia menyadari sesuatu. Kakaknya ini dari tadi hanya memperhatikan.
"Kakak, mau?"
Taehyung yang dari tadi hanya menumpu rahangnya dengan tangan membuka mulut. Minta disuapi, maksudnya.
Sebenarnya, Taehyung tidak kalah romantis daripada Min Dilan Yoongi. Tapi, sekali lagi. Pilihan romantis hati Rae Na hanya si brengsek Min.
Rae Na kembali merasa tidak baik.
Adegan itu. Lagi-lagi tertangkap mata Yoongi yang keluar dari gerbang universitas. Sial, pikirnya.
"Yoon, lihat apa lagi, sih kamu?"
.
Yoongi tidak tenang. Dia ingin tahu, apa hubungan mantannya itu dengan Taehyung. Jadi, setelah mengantar Soohyeon untuk bertemu teman-temannya dia kembali ke kampus. Ada hal yang harus dia pastikan. Walaupun dia tahu ini bukanlah hal yang benar.
Kebetulannya, dia bertemu sosok yang dicari di koridor dekat tangga.
Rae Na tertegun, kenapa harus berpapasan dengan pria Min itu?
Demi apapun, dia tidak ingin menemuinya. Itu hanya akan menyulut rindu yang semakin besar. Rae Na takut, takut akan kalah pada hatinya sendiri.
Kecupan mendarat di kening. Rae Na mulai sadar dari diamnya.
"Apa hubunganmu dengan Taehyung? Kenapa sangat dekat? Kenapa selalu dengannya? Kenapa kalian seperti pasangan kekasih?"
Meyakinkan hati untuk menjawab. Rae Na sampai harus menelan ludah susah payah. Dia harus bisa bersikap biasa.
Seutas senyum Rae Na luncurkan. "Ya, kak. Heee, kita udah jadian. Aku mau bilang ke kakak tapi, nggak pernah ketemu"
Yoongi menahan nyeri. Apa-apaan jawaban tadi?
"Semoga kita bisa bertahan, ya, kak?"
"Kapan kalian jadian?"
"Emm, beberapa hari lalu"
.
Yoongi rasanya kacau. Dia berjalan cepat menyusuri koridor. Hingga menemukan sosok Pria Kim berjalan sendiri di sana. Dengan santai Si Kim menyapa.
"Hai, Yoon?"
Namun, tatapan Yoongi tampak gelap. Hingga Taehyung memilih mengatakan sesuatu.
"Aku udah jadian sama Rae Na. Kamu tenang aja. Aku nggak akan sakiti dia"
"Sejak kapan kamu suka sama dia?" Pertanyaan Yoongi benar-benar dingin.
"Sejak pertama kali kamu kenalin dia ke kita di kafe"
(Part 6/7. Lupa)
Buaagggh!
Bogeman mentah mendarah tepat di rahang Taehyung. Bahkan anak itu sampai limbung.
"Sial! Tau begitu, aku nggak kenalin ke kalian!"
Yoongi marah. Tapi, entah kenapa dia marah. Setelahnya Yoongi berlalu dari sana.
Berlanjut••
Yo dap. Silahkan umpat yoongi, maki yoongi, atau benci yoongi.
Atau yg bikin cerita mungkin? Tp jgn di benci kalo yg bikin cerita. Nanti gak lanjut loh.
Silakan ingin bela siapa.
Lavyu
Ryeozka
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE (END)
Short StoryApa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata CRAZY LOVE? Mual? Muntah? Mabuk? Atau yang lainnya. Mari buat cerita sedikit berbeda dengan tokoh utama kita. Jadikan dia sosok pria idaman setiap perempuan. Mari buat cerita sedikit berbeda, dimana cer...