CL; PK

2.2K 230 149
                                    



•••


"Jadikan ini perpisahan yang termanis. Yang indah dalam hidupmu sepanjang waktu. Semua berakhir tanpa dendam dalam hati. Maafkan semua salahku yang mungkin menyakitimu" Perpisahan Termanis - Lovarian.

......





"Aku nyakitin kakak"

"Sakit kakak kalo kamu sakit. Jadi, jangan nyakitin diri sendiri. Senyum, dong. Adeknya kakak yang manis senyum yang cantik coba"

"Pulang sana sama Kak Yoon. Hati-hati di jalan"

"Kakak, aku pulang, ya. Kakak juga pulang. Hati-hati"

"Aku nyakitin Kak Tae. Aku nyakitin banyak orang"



Wajah itu, ekspresi itu, kata-kata itu, semua terputar jelas di mata Yoongi. Bagaimana interaksi Rae Na dengan Taehyung, benar-benar sangat jelas. Bagaimana Taehyung yang tampak sangat menyayangi Rae Na, Yoongi dapat merasakannya.

Yoongi kalut malam ini. Terasa lebih sakit saat ingat gadis itu mengalah diri sendiri dengan air mata yang membasahi. Dia harus apalagi?






.








"Oh, ya, bukannya besok sore ada festifal di taman kota, kan?"

"Iyakah?"

Ucapan Hana langsung ditanggapi oleh Suran.

"Gimana kalo kita ke sana?"

Soohyeon, untuk kali pertama setelah sekian lama tidak bergabung dengan mereka.

"Boleh! Itung-itung cari gadis cantik"

Ini Jungkook dengan kehaluannya.

"Otakmu, Kook!" Suran memukul sepintas kepala si Jeon.

"Kita ajak juga Rae Na, Taehyung, Yoongi, gimana?" Hana menambahkan saran.

"Okelah. Aku rasa nggak buruk"

Mereka punya rencana. Lalu, apa Yoongi juga punya rencana? Bagaimana dengan Taehyung dan Rae Na?






.




Berpapasan di ujung koridor. Dengan raut yang wajah yang meredup Yoongi menghampiri Taehyung dan Rae Na.

"Kakak mau bicara sebentar"

Rae Na yang lugu langsung menatap Taehyung dan diberi anggukan.

Sedikit menjauh dari Taehyung. Mereka saling berhadapan. Di tempatnya, Taehyung setia menunggu dan memperhatikan.







Hal pertama yang Yoongi lakukan. Mengecup sesaat kening orang yang disayangnya. Kemudian, memberikan senyum tipis seadaanya.

"Kakak mau bicara apa?"

"Kamu bilang, kamu nyakitin banyak orang, kan?"

Mata mereka terus bertatap.

"Kakak akan buat kamu nggak nyakitin banyak orang lagi. Kakak akan buat kamu nggak nyakitin Kak Tae lagi"


"Maksud kakak apa?"
















"Kakak" menghela napas pelan, sebelum melanjutkan. "Kakak akan berhenti ngejar kamu"

Seketika hati Rae Na berdebar. Apa maksudnya ini? Kenapa ada rasa perih di sana?


"Kakak rasa, perjuangan kakak selesai. Kamu lebih bahagia dengan Taehyung. Kamu terlalu baik buat orang brengsek kayak kakak"

"Kak-"

"Dengan begini, kamu nggak akan nyakitin Kak Tae lagi. Nggak akan nyakitin orang yang kamu sayang lagi. Setelah ini, kamu tenang. Nggak akan ada yang ganggu lagi. Kakak sayang kamu, sangat. Bahagia dengan Kak Tae, hmm?"

Sudah hampir menangis. Pelupuk Rae Na sudah penuh air mata.

"Kak-"

"Ayo kembali"


"Kak?"

"Apa, hmm?"

"Apa yang akan kakak lakuin setelah ini?"

"Kakak belum punya rencana"

"Janji kakak nggak akan mabuk-mabukan lagi? Janji nggak akan ke bar atau klub lagi? Janji nggak akan mukulin orang lagi?"

Yoongi tersenyum lembut mendengar pertanyaan mantan, MANTAN pacarnya. "Janji. Kakak janji. Udah, dong. Jangan nangis. Kak Tae nungguin, tuh"

Tidak ada pelukan lagi. Tidak ada kecupan lagi. Yoongi takut goyah jika melakukannya. Sementara, Rae Na pasti akan menangis tersedu jika dia memeluknya.

Semua untuk yang terbaik buat Rae Na. Yoongi rela.









Rae Na berdiri di samping Taehyung. Masih mengamati wajah Yoongi yang benar-benar buruk menurutnya.

Tepukan ringan mendarat tiga kali di pundak Taehyung. Diiringi ucapan Yoongi yang membuat Taehyung tidak percaya.


"Jaga Rae Na. Jaga dia untukmu sendiri. Dia lebih tepat buat lo. Dia terlalu baik buat orang brengsek kayak gue. Menangkan hatinya"

Senyum Yoongi terkembang. Lalu, beralih pada Rae Na yang menunduk. Tangan kanannya terulur membelai rambutnya hingga ke telinga. Mengusap telinga itu seperti biasa. Untuk yang terakhir. sentuhan untuk terakhir kalinya.

Tapi, itu membuat Rae Na ingin menangis sekarang juga. Mata mereka yang bertemu tatap mengisyaratkannya. Namun, Yoongi tetap berusaha memberi senyum.


"Udah, kakak pergi"




Punggung yang semakin menjauh. Rae Na masih menatapnya. Pelupuknya semakin terasa penuh akan air mata.











.




Setelah sekian lama Yoongi pergi ke atap. Menyandarkan tubuhnya di dinding. Mengacak rambutnya ke belakang lalu di kembalikan ke depan dengan kasar. Rasanya benar-benar frustrasi.

Kemudian melihat ke bawah. Dimana banyak mahasiswa berlalu-lalang. Tepat saat itu Taehyung dan Rae Na tengah berjalan. Yoongi melihatnya. Gadis itu menunduk dalam rangkulan prianya.

"Selalu bahagia"








Berlanjut••

Sakit lagi kan sakit. Bodo ah. Suka aku 🤣🤣

Silakan cari lagunya yang belum tau.

Lavyu

Ryeozka

CRAZY LOVE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang