•••
Pengakuan 19:
"Ini pacarku, calon suamiku. Dia sangat mengenal diriku. Sayang pacarku"
......
Baru diantar pulang. Tadi sudah sarapan di rumah kakak. Tinggal ganti baju dan berangkat ke sekolah bertemu anak-anak. Kak Yoon sudah nunggu di depan.
Bunda ikut masuk ke kamar. Terus duduk di tempat tidur putrinya. Lihatin anaknya yang lagi sibuk pilih baju.
"Hayooo, semalem tidur di tempat Kak Yoon ngapaiiiin?"
"Apa, sih, bunda? Nggak ngapa-ngapain, ya"
"Yakin? Ah, masa?"
Anak manjanya jadi noleh lihatin bunda. "Nggak, ya, bun. Orang kita nggak tidur bareng, kok"
"Terus?"
"Kak Yoon tidur di luar. Heee"
Diikuti cengiran tanpa rasa bersalah.
"Terus, kamu?"
"Aku tidur di kamar Kak Yoon"
"Jahatnya. Jadi, Kak Yoon kamu suruh tidur di ruang tamu? Atau di luar rumah?"
"Rae nggak sejahat itu, ya, bun. Cuma di luar kamar. Di depan kamar Kak Yoon ada sofa. Ada meja juga. Tempat kumpul Kak Yoon sama temen-temennya kalo datang. Jadi, Kak Yoon tidur di situ"
Bunda diem. Nggak ngomong lagi. Rae Na yang sudah rapi jadi heran. "Kenapa, sih, bun?"
"Ya, nggakpapa" Bunda berdiri. Jalan ke pintu keluar. "Udah, cepet! Kak Yoon nungguin. Bunda suruh masuk nggak mau"
Jadi, siapa yang mikir aneh-aneh Rae Na sama Yoongi tidur bareng?
Nggak. Mereka nggak ngapa-ngapain. Rae Na agak jahat. Hehehe.
Sampai di depan sekolah. Rae Na langsung turun. Terus pamit sama calon suami.
"Kakak nanti nggak bisa jemput. Mau ketemu Hoseok"
"Emm, nggakpapa. Nanti aku bisa naik bus"
"Hati-hati"
Elus sebentar rambut pacar. Lalu, pakai helm dan melaju pergi.
"Bu Guru!"
.
Semua sepakat. Pernikahan keduanya akan segera diadakan. Mereka sibuk mempersiapkan.
Hari ini, pasangan itu mau pilih-pilih gaun sama jas di butik.
"Kakak! ini bagus, tidak?"
Ditunjuk desain gambar yang tadi diberikan pegawai di sana.
"Bagus. Tapi, kakak nggak setuju kalau kamu pakai itu"
Merengut. Padahal bagus sekali. Tapi, pacarnya tidak suka.
"Kenapa?"
"Terlalu mewah"
"Memangnya tidak mampu beli?!" Nada bicaranya agak tinggi. Kesal sekali.
"Pilih yang lain saja"
Dengan wajah kesal terpaksa Rae Na pilih desain lain. Kalau Yoongi gampang. Kan, tinggal pakai jas. Di gambar juga sudah dipasangkan gaun dengan jasnya.
"Ini, bagaimana?" Rae Na tersenyum senang lihat desain yang bagus lainnya. Tapi, dijawab gelengan oleh Yoongi. Wajahnya jadi kesal lagi.
Beberapa desain gaun ditolak Yoongi. Tidak tau maunya seperti apa.
"Huh! Terus yang seperti apa?! Yang ini terlalu mewah. Yang ini tidak cocok. Yang ini-"
Rae Na sedikit membentak. Jadi dapat tatapan tegas dari pacar. Dia takut. Makanya tiba-tiba berhenti ngoceh.
Yoongi hela napas dalam. Mau bicara lembut sama calonnya.
"Dengar. Pacarku nggak cocok pakai yang berlebihan seperti itu. Pacarku itu sederhana. Bukan karena nggak mampu beli. Tapi, tidak cocok sama karaktermu. Pacarmu nggak suka. Pakai saja yang sederhana dan nyaman. Pacarmu lebih suka pacarnya yang apa adanya. Itu lebih istimewa. Bagi pacarmu, apa yang ada di depannya itu lebih dari mewah"
Rae Na cuma bisa kedip mata dengar penuturan pacarnya.
"Memang kamu yakin kalau pakai yang mewah tadi akan nyaman? Pakai pakaian aneh saja tidak pernah"
Tidak dijawab. Cuma gigit bibir dalam lalu menggeleng. Terus nunduk dan bergumam. "Maaf"
"Kakak sudah pilihkan untukmu"
Langsung mendongak. Matanya agak melebar.
Mata Yoongi mengarah ke depan. Rae Na jadi penasaran. Jadi, ikut noleh.
Benar. Ada gaun siap dipakai di patung. Entah sejak kapan ada di sana. Tadi Rae Na tidak lihat.
"Suka, tidak?"
Si manja malah berkaca-kaca. Dia mengangguk beberapa kali. "Suka. Itu cantik"
Yoongi senyum. Senang sekali pacarnya suka pilihannya.
Rae Na tatap Yoongi. "Tapi, aku tidak"
"Tidak cantik saja pacarmu sudah suka. Apalagi kalau cantik? Jangan cantik-cantik. Nanti banyak yang suka. Cukup pacarmu saja"
"Iya. Kakak saja"
Berakhir dengan pelukan. Tidak tau saja ada pegawai yang menyaksikan. Mereka malah malu-malu sendiri.
Dasar.
Berlanjut••
Nunggu tidak?
Maaf ya.
Rindu kalian somac
Lavyu
Ryeozka
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE (END)
Cerita PendekApa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata CRAZY LOVE? Mual? Muntah? Mabuk? Atau yang lainnya. Mari buat cerita sedikit berbeda dengan tokoh utama kita. Jadikan dia sosok pria idaman setiap perempuan. Mari buat cerita sedikit berbeda, dimana cer...