Dingin tak selalu membekukan, pun hangat tak selalu meneduhkan.
Bagiku dia teduh, bagai manifestasi senja di ufuk barat. Tidak puitis apalagi romantis. Ah, dia biasa saja, kau hanya terlalu mendewakan segala keburukan tanpa pernah menyaring satu kebaikan tersisa.
⬆⬇
Desas-desus mengenai Dia begitu santer dibicarakan, membuat telinga Loui terasa panas walau hanya mendengar namanya sambil lalu.
Apalagi saat mereka mulai bergosip, "Seungyoun yang ituloh.."
Atau yang seperti ini, "Seungyoun yang baru keluar dari bla bla bla..."
Dan beragam gosip lainnya.
Loui Anatha. Gadis sembilan belas tahun ini nggak pernah sekalipun membayangkan akan menjalani rutinitas perkuliahan yang mencekik sebagai mahasiswi di jurusan termenyebalkan yang pernah ia ambil. Apalagi bertemu Dia—yang katanya berbahaya dan nggak perlu di dekati.
Namun, asumsi serta gosip bertebaran mengenai si pemilik nama Cho Seungyoun itu terkadang tidak berdasar. Mereka hanya mengurutkan keburukan dari mulut ke mulut tanpa pernah tahu dan menyaksikan secara langsung kejadian aslinya seperti apa. Dan Loui benci membicarakan orang lain, apalagi jika orang itu tak dia kenal.
"He is coming back!!"
Kata sambutan yang terlanjur muak sekali Seungyoun dengar. Seolah tidak cukup akan hukuman yang ia terima semester lalu, desas-desas tak mengenakkan ini bagai penyakit kolot masyarakat +62 yang tak lekang oleh waktu.
"Emangnya kenapa kalau gue balik, apakah dunia bakalan kiamat?"
Mendengar pertanyaan itu membuat Wooseok tersenyum tipis. "Mungkin aja mereka ngira kalau lo itu kayak voldemort kali haha. Biarin aja. Paling mereka bakalan capek sendiri. Kalau lo ngeladenin omongan mereka mah cuma bikin lo emosi aja, sob. Berabe, kan, urusannya? Semester ini lo harus bersikap lebih baik kalau lo nggak mau dikirim balik ke tempat itu."
Seungyoun mendesah. "Penjara bahkan lebih menarik dibanding tempat ini."
Gelak tawa pecah diantara Wooseok dan Jinhyuk, tawa yang datang berbarengan. "Calm down, men."
RUMOUR
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMOUR
FanfictionAsumsi berkeliaran tentang Dia. Tapi Loui tak pernah berusaha mencari tau. Karena tak selamanya asumsi menggariskan secara utuh bagaimana dia yang sebenarnya. Dingin tak selalu membekukan, hangat pun tak selalu meneduhkan. Loui hanya ingin tahu sec...